Power of Love pt.3

492 73 16
                                    

Jungkook baru saja kembali dari berbagai tempat kejadian tadi, Taehyung dan Yoongi selamat dari reruntuhan yang akan membuat mereka berdua hampir mati bahkan gadis tercintanya yang hampir menjadi korban dari para pembunuh di mall tadi.
Jung Yein bahkan tidak ikutnya balik karena gadisnya merasa bersalah kepada Mingyu yang sudah melindunginya bahkan terluka karenanya sehingga Jungkook tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan gadisnya pergi menemui Kim Mingyu itu, walau sebenarnya dia cemburu dan ingin saja menahannya untuk tidak menemui lelaki itu.

Jungkook duduk di kursinya dan memijit kepalanya yang sakit, dia masih harus melanjutkan kasusnya bersama yang lain.
Kasus bunuh diri yang terjadi di Korea semakin hari semakin meningkat dengan alasan stress, broken home, dan banyak lagi.

"Sebaiknya kau istirahat saja," Jungkook menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Eunha yang sedang menatapnya dengan tatapan khawatir. "Kau kelihatannya sangat lelah."

"Terima kasih Eunha tapi aku hanya sakit kepala saja," balas Jungkook dan tiba-tiba dia menyodorkan minuman dingin. "Ini ... untukku?"

Gadis berambut sebahu itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis padanya, "kau sangat bekerja keras."

"Terima kasih."

"Kalau begitu aku akan kembali bekerja, kau bisa istirahat kalau kau merasa lelah."

Eunha berlalu begitu saja dan hanya meninggalkan air botol mineral dingin di atas meja Jungkook, lelaki itu menatapi minuman dingin itu dan di tempelkannya pada keningnya.

"Aku merindukanmu, Jung Yein."

"Kalian sudah bekerja keras kemarin dan hal besar bahkan terjadi pada rekan tim kalian, oleh karena itu kalian di beri istirahat untuk penyembuhan dan juga liburan setelah ini. Kerja bagus semuanya." tutur kepala kepolisian dan detektif kepada tim yang menangani kasus pengeboman dan pembunuhan.

Rapat singkat itu berakhir dengan sahutan semangat dari mereka tapi sayangnya beberapa darinya tidak merasakan hal yang sama.
Sujeong mengkhawatirkan kondisi Taehyung pun segera menyambar jaketnya untuk ke rumah sakit tapi Sujeong ditahan oleh Yein.

"Kau ingin ke rumah sakit?" tanya Yein dan Sujeong mengangguk kepalanya. "Aku ikut denganmu."

"Kalau begitu kalian berdua ikut denganku saja, aku juga ingin ke rumah sakit." ujar Jiae yang berpapasan mendengar perbincangan mereka dan membuat keduanya menoleh padanya.

Ketiganya kini berada dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menemui orang yang tengah berbaring kesakitan di sana. Min Yoongi, Kim Mingyu, Seungyoon dan Kim Taehyung.
Ketiga gadis ini sampai di kamar yang di tempati keempat orang itu.

"Jiae kenapa kau datang kemari?" tanya Yoongi dengan nada ketus.

"Menjenguk orang sakit tentunya," balas Jiae enteng. "Bagaimana keadaanmu?"

"Kau bisa melihatnya sendiri bukan? Kakiku patah dan aku tak akan bisa leluasa gerak selama berbulan-bulan."

Omelan terus keluar dari mulut Min Yoongi dan Jiae tetap setia mendengar kekasihnya yang cerewet itu, Sujeong duduk di samping kasur Taehyung yang masih tertidur bahkan alat oksigen masih terpasang pada lelaki itu. Kekhawatiran terus menghantui Sujeong melihat keadaan Taehyung.

"Kau selalu bilang aku ceroboh dan bodoh, padahal kau lebih ceroboh dan bodoh di bandingkan diriku Kim Taehyung." desis Sujeong dan menggenggami tangan dingin milik Taehyung untuk menyalurkan kehangatan.

Saat tangan Taehyung di genggam tiba-tiba Sujeong merasakan ada gerakan yang membalas genggamannya itu membuat Sujeong membulatkan matanya saat mata Taehyung terbuka pelan dan kini menatapnya.

✔Blood Sweat & Tears [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang