Future pt.2

445 54 6
                                    

"Bagaimana situasi sekarang Jimin?"

"Gawat! Kita ketahuan, Woojin dalam bahaya sekarang."

Sujeong yang melihat ekspresi Taehyung berubah sudah mengerti situasi pasti tidak baik, saat Sujeong akan menarik Taejoon di dekatnya akan tetapi Taejoon sudah tak lagi di sampingnya.

Sujeong mencari ke sekeliling dengan panik, "Tae! Taejoon hilang!"

Taehyung pun ikut panik dan matanya mengarah pada pintu kamar mereka yang terbuka sedikit yang diyakini Taehyung pasti anaknya itu keluar dari sana.
Taehyung dan Sujeong segera mengikut keluar, saat yang bersamaan ketika mereka keluar dilihat anaknya sedang berdiri berhadapan dengan target musuh mereka dan sedang menarik tubuh Woojin yang pingsan.

Taejoon menatap heran padanya membuat Sujeong dan Taehyung khawatir apa yang akan terjadi pada anak mereka itu, "paman sedang apa?"

Lelaki itu menatap Taejoon dan mengulas senyum remeh padanya, "anak kecil diam saja, jangan mengganggu!"

Taejoon tetap saja tidak pergi dan masih melihat lelaki itu kini memasukkan tubuh Woojin pada tempat alat-alat bersih yang sempat dibawa Woojin.

"Tae bagaimana ini?" desis Sujeong menggigit kuku jarinya dan meremas lengan baju Taehyung.

Taehyung tidak menjawab dan memutar otaknya untuk menyusun sebuah rencana saat itu juga, saat Taehyung memilih untuk menampakkan dirinya keluar saat itu juga Taejoon mendekati lelaki itu dengan memberinya pulpen yang Taehyung berikan barusan.

"Paman ... aku punya sebuah pulpen, aku ingin berikan ke paman." ucap Taejoon sembari menyerahkan pulpen itu, melihat itu lelaki itu pun menyamakan tingginya dengan Taejoon.

"Dasar bocah! Aku tidak bu—"

Saat tangan lelaki itu akan merebut pulpen itu dan membuangnya seketika sengatan listrik pun menjalar ke tubuhnya membuat lelaki itu tak kuasa menahan tegangan itu yang berujung dirinya pingsan tak sadarkan diri.
Taehyung dan Sujeong yang melihat itu pun terdiam tapi sejurus kemudian Sujeong menghampiri anaknya itu dan memeluknya erat.

"Ibu, paman itu tidur." ucap Taejoon dengan polosnya sambil menunjuk kearah lelaki itu.

"Iya, dia tidur. Taejoon tidak apa-apa bukan? Tidak terluka bukan?" tanya Sujeong khawatir dan memeriksa badan anaknya itu.

Taejoon menggeleng kepalanya membuat Sujeong dapat kembali bernafas lega, Taehyung menghampiri tubuh lelaki itu memborgol tangannya dan segera melaporkan hal itu pada yang lain untuk datang ke tempat mereka menangkap lalu membawa lelaki itu ke kantor polisi.

Taehyung kini beralih pada Taejoon yang menatapnya dengan tatapan marah, Taejoon pun ketakutan melihatnya lalu bersembunyi dalam pelukan Sujeong.

"Jangan pergi sembarangan Taejoon! Bagaimana jika kau terluka hah?! Jangan pergi seenaknya!" bentak Taehyung dan sekarang Taejoon sudah menangis dalam pelukan Sujeong.

"Tidak perlu memarahinya Tae!" balas Sujeong sembari menenangkan Taejoon yang masih menangis.

Taehyung pun terdiam dan menghela nafas berat hingga sejurus kemudian hatinya pun melunak, tangan Taehyung menyentuh Sujeong memberinya arahan untuk menyerahkan Taejoon berpindah kepelukannya.
Sujeong yang mengerti segera melakukannya walau Taejoon sedikit memberontak tapi pada akhirnya Taejoon semakin menangis keras dan Taehyung mengelus-elus anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Maafkan Ayah ... Ayah marah karena Ayah takut kamu terjadi sesuatu yang buruk, lain kali jangan membuat Ayah danIbu khawatir lagi." ucap Taehyung lembut dengan nada beratnya yang menenangkan hati seketika Taejoon pun menghentikan tangisnya sembari menghapus ingusnya yang keluar.

✔Blood Sweat & Tears [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang