Mission One

853 98 8
                                    

Hari yang sudah gelap, hawa dingin yang menerpa-terpa kulit-kulit manusia itu membuat bulu kuduk mereka naik.
Pakaian yang mereka pakai juga tidak tebal karena sedang menjalankan kasus sesuai peran.

Seorang gadis yang turun dari taxi dengan pakaian yang super glamour dengan banyak perhiasan dalam tubuhnya, memasuki bar itu dengan langkah yang besar.
Mata mereka tertuju pada gadis itu yang memasuki bar, tapi karena tidak ingin ketahuan sedang mengamatinya kedunya pun mulai berakting.

"Ayolah kita masuk." ujar sang lelaki dan menarik sang gadis itu dengan genitnya. Sang gadis yang di tarik pun mengikut saja dengan wajah yang tidak menolak.

Saat mereka lolos masuk, mata mereka mulai menyelidik setiap sisi ruangan dan menemukan beberapa teman sekawanannya.

"Kami melihatnya."

Alat yang terpasang di telinga mereka cukup kecil dan orang akan mengira itu hanyalah anting-anting biasa.
Padahal anting yang sedang mereka pakai itu adalah alat komunikasi mereka.

"Dia kemana hyung?" tanya sang lelaki.

"Dia kebagian arah timur, kalian lurus saja. Dia sedang minum di bartender."

Lelaki dan gadis itu mendapat tugas dan mulai menjalankannya, lelaki itu merangkul gadis yang ada di sampingnya sembari bermain dengannya.
Saat mereka sudah duduk di samping gadis yang glamour itu mereka tetap pada adegan sendiri.

"Ahh anak muda." celetuknya pada kedua orang yang ada di sampingnya.

Jujur saja kedua orang itu bahkan tidak saling mencintai dan terpaksa harus beradegan menjadi sepasang kekasih.
Mendengar itu membuat keduanya saling bertatapan sekilas dan memutar bola mata malas, tapi sedetik kemudian mereka kembali mendalami aktingnya.

"Kami pesan wine."

Gadis glamour itu tidak menghiraukan keduanya lagi, dirinya sibuk menunggu seseorang datang hingga tak lama kemudian orang yang di tunggunya pun datang.

"Ah apa aku lama?" tanya lelaki yang di tunggunya itu.

"Dia presdir Choi, kalian sudah tahu kan apa yang harus kalian lakukan? Lindungi presdir Choi itu atau kita akan mati."

Presdir Choi yang dimaksud itu pun bersama dengan gadis glamour itu ke suatu tempat, gadis yang tengah berakting itu mengintip dan sempat bertatapan dengan presdir Choi yang memberi isyarat mengikutinya.

"Ah sepertinya aku harus ke toilet." ujar sang gadis mulai bangun dari duduknya tapi tangannya di tahan.

"Kau mau kemana? Jangan sembarangan." desis sang lelaki.

Gadis itu melepaskan tangan lelaki itu dari tangannya, "aku hanya sebentar kok, lagipula hanya ke toilet kalau aku belum kembali silahkan saja menyusul ke toilet."

Lelaki itu pasrah saja dan membiarkan gadis itu pergi, sebenarnya lelaki itu sama sekali tidak ingin mencampuri urusan gadis itu dan dengan santainya meminum wine yang sudah di pesannya.

"Taehyung kau jangan santai saja, perhatikan sekelilingmu dan partnernu Sujeong."

Lelaki yang bernama Taehyung itu tahu yang akan di katakan oleh ketuanya di seberang saja yang terus memantau keduanya.
Selesai menyeruput winenya dia pun beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Sujeong pergi tadi.

"Mereka ke arah barat."

Taehyung berjalan santai mengikuti aba-aba dari hacker yang sudah mengecek semua tempat ruangan di bar ini.

✔Blood Sweat & Tears [S1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang