ICE PRINCESS ❄ 34 | A Bit Flashback

212K 11.6K 276
                                    

"Kamu tau apa yang membuatku begitu membeci masa lalu?
Ia ada bersemayam dan menempati suatu ruang dalam kalbu. Dan ia berupa kepingan lalu yang menjerit lucu. Namun saat ia menjadi abu dan semakin mengabu, aku hanya bisa terdiam membisu."

ㅡ RAYA ㅡ

.


"Jadi, bunda Rima meninggal waktu Raya umur 12 tahun?" Ucap Renata membuka percakapan setelah mereka hening selama di pemakaman.

"Iya Tante,"

Renata memanggil anak buahnya yang bekerja di kafenya dan menyuruhnya untuk membawakan pesanan mereka.

"Kalau tante boleh tau, bunda Rima meninggal karena apa?"

Arjuna menatap Raya yang duduk di sampingnya sejenak, lalu meraih tangan lentik itu kemudian mengusapnya lembut. Seakan dari usapan itu, ia menyalurkan semangat untuk gadisnya.

"Maaf Tante, untuk soal itu, Raya juga gak inget. Raya udah sering coba untuk mengingat hal itu tapi bukannya inget, kepala Raya malah sakit."

"Sakit?"

Raya mengangguk.

Renata nampak berpikir sesaat lalu kembali membuka suara. "Raya cuman lupa di hari itu aja?"

Raya mengangguk kecil.

"Dari gejala yang kamu bilang tadi, diagnosa tante sih, kamu mengalami amnesia retrograde. Amnesia jenis ini mengakibatkan si penderita kehilangan ingatannya di masa lalu. Biasanya terjadi sama orang-orang yang terkena benturan di kepala akibat kecelakaan atau karena ada hal traumatis yang dia alami. Itu sedikit yang tante tahu, nanti selebihnya, tante coba hubungi teman tante yang ambil bagian saraf."

Raya meringis ngeri di sela penasarannya akan penuturan Renata. Apa benar ia dulu pernah mengalami benturan keras di kepala hingga mengalami hilang ingatan? Atau ia mengalami sebuah kejadian yang membuatnya trauma parah?

Oh ya Tuhan, lika-liku ini sungguh membuat Raya ingin menerobos masuk ke ruang masa lalu dan mengorek jawaban itu secepat mungkin jika ia bisa. Kematian Rima yang abu-abu, Ferdi yang semakin dingin seiring waktu, dan tentang hilangnya kejadian yang menjadi titik terang di masa lalu. Bagaimana bisa ia ditempatkan pada posisi serumit itu?

"Apa Raya ingat sesuatu? Mungkin seperti kejadian setelah hari itu?" Gali Renata lebih dalam. Ia hanya ingin menemukan sesuatu yang mengganjal relung hatinya karena ini menyangkut temannya, Rima.

Raya mencoba mengingat-ingat beberapa potongan kejadian yang masih tertempel apik di otaknya.

"Ada sih Tan, tapi.. ini sedikit privasi."

Renata tersenyum lalu mengangguk mengerti.

"Maaf, Ray." Suara Arjuna membuat Raya menoleh ke kanan, tepat di mana Arjuna tengah menatap dirinya.

"Sebelumnya aku lupa bilang sama kamu kalo aku udah banyak cerita tentang kamu ke bunda. Termasuk tentang... ayah kamu." Arjuna menatap was-was wajah Raya yang terlihat sedikit terkejut namun hanya bertahan beberapa detik. Setelahnya, gadis itu tersenyum, menyamarkan garis terkejutnya.

"Gak papa kok, Jun." Raya kembali memutar kepalanya menghadap Renata. "Kalo dari awal Raya ngerti ternyata Tante udah tau gimana kehidupan Raya, Raya kan jadi bisa sedikit sharing. Apalagi mengingat Tante itu salah satu temen bunda, mungkin Raya bisa tanya semua hal tentang bunda yang belum Raya ketahui."

Renata mendekat lalu mengusap pucuk kepala Raya lembut, seperti halnya anak sendiri. "Raya tenang aja, tante pasti akan bantuin Raya. Jadi... Raya mau sharing itu sama tante?"

ICE PRINCESS • (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang