Gus Afnan

2K 78 0
                                    

"Kamu lama banget sih za "ucap Meli yang sudah duduk manis di bangkunya

" tadi ada kendala di jalan"

"Kendala apaan"

"Udah lah nggak penting juga,eh ngomong ngomong gus Afnan belum datang" tanyaku karna melihat bangku guru yang masih kosong

"Udah sih tadi tapi katanya mau ambil buku yang jatuh"

"Owh"

"tau nggak Za,tadi gus Afnan ganteng pakek banget,apalagi pakai baju taqwa putih kayak tadi,subhanallah deh"

"Terserah kamu deh Mel" jawabku pasrah

"Lah tuh beliau datang" ucap Meli bersemangat

Betapa kagetnya aku saat melihatnya,bukan karna ketampanan atau semacam pujian pujian baiknya,melainkan dialah orang yang aku usir di bawah tadi

"Mampus...." umpatku seraya menutupi wajahku dengan buku yang ku bawa tadi

"Kamu kenapa sih Za,katanya pingin tau gus Afnan tuh gimana,la terus ngapain malah sembunyi di balik buku kayak gitu"

"Ssttt diam,,,"

"Assalamualaikum,maaf sudah menunggu"

Mendengar suaranyapun jantung ini berpacu cepat,entah apa yang akan terjadi setelah ini,aku nggak mau berurusan sama pengurus perihal tidak sopan, tapi apalah dayaku ini semua salahku
"Memang benar,lebih baik diam karena diam akan membawa kita pada keselamatan" ucapku membatin di iringi wajahku yang pucat pasi

"Baiklah,sebelum kita memulai pelajaran saya akan absensi daftar hadir terlebih dahulu"

Satu persatu gus Afnan menyebut nama santriwat,begitu pula dengan para santri yang berantusias menjawabnya dengan semangat,hingga pada bagian akhir namaku yang ditulis dengan tulisan tangan bukan ketikan tersebut di sebutnya

"Filza Anastasya A..."
Hanya keheningan yang terdengar,,aku begitu ragu untuk menjawabnya hingga membuat para santriwat lain memandangku heran...
Mungkin mereka menganggapku tuli kali ya....

"Saya hadir pak" ucapku sedikit bergetar karena menahan rasa takut,dan masih tetap dengan posisi wajahku yang tertutup buku
"Santri baru ya"

"Iya" jawabku pelan

"Membaca buku memang baik,tapi apakah baik jika bukunya terbalik" ujarnya menjelaskan posisi buku yang ku pegang tepat berada di wajahku
Dan akhirnya pun Meli langsung menarik bukuku sehingga membuat semua santriwat lainnya menertawaiku,ku kira akspresinya akan kaget setelah melihatku namun ternyata beliau biasa biasa saja,tapi aku pun masih malu campur takut atas kejadian tadi,begitu bodohnya aku mengatakan hal yang seharusnya tidak pantas aku katakan padanya
Pelajaran pun di mulai,namun aku selalu saja merasa tidak tenang dan hanya bisa menunduk,bagaimana bisa aku berbuat seperti ini...

"Za,,,,buku apa sih ini,sampulnya ajaa kayak bukan buku cewek"tanya Meli sambil menyodorkan buku yang ia tarik tadi,mendengar perkataan Meli aku langsung menarik buku itu dan membuka halaman pertamanya hal itulah yang membuat mataku membulat
sempurna,,di situ tertera nama Afnan Fausto Saadan,mulutku terbuka lebar tak percaya
" jadi beliau keluar tadi cari ini,dan saat masuk aku malah menggunakan sebagai penutup wajah,pantesan beliau biasa biasa saja saat melihatku,pasti dari dia masuk melihat buku ini langsung bisa di tebak siapa yang membawanya,,,,oh mama...bantu filza keluar dari kelas ini secepatnya"ucapku membatin dalam anganku,tiba tiba Meli menyenggol lenganku dan saat aku tersadar sudah ada gus Afnan di hadapanku"bagaimana beliau bisa ada disini"ucapku membatin

"Kamu sehat kan?apa bisa dengar penjelasan saya" tanyanya yang sama persis saat aku menanyai kepahaman juga atas apa yang telah aku ucapkan tadi

"Ehmmm...mm..saya,,saya sehat,,, maaf,,maaf mungkin banyak pikiran saja" jawabku yang terbata-bata

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang