Cowok Somplak

2.7K 93 29
                                    

     Dengan langkah cepat, aku terus berlari menuruni anak tangga di rumah,tanpa pamit aku langsung terburu berangkat sekolah sebelum akhirnya nanti harus dipaksa berangkat dengan kak gibran,keputusanku final untuk menghindarinya tak bisa kubayangkan ekspresi seperti apa saat harus berhadapan dengannya nanti

"Loh,filza udah mau berangkat?,nggak nunggu Gibran dulu" tanya gus Afnan yang membuatku berhenti melangkah

"Emm,,saya masih ada tugas mendadak disekolah jadi harus berangkat lebih pagi"

"Mau saya antar"

"Nggak usah udah ada taksi yang jemput kok"

"Oh,ya sudah hati hati dijalan"

"Iya,assalamualaikum" pamitku sebelum akhirnya aku cepat cepat pergi karna takut harus bertemu dengan kak gibran

Di sekolah

"Za,tadi pagi tumben nggak bareng sama kak Gibran"tanya Ana saat duduk dikantin sekolah

" ya gpp,cuma mau berangkat sendiri aja,lagian males kalau harus dengan nya terus "

"Emang kenapa,kak gibran orangnya kan baik,ya walau sering usil sih,tapi kelihatannya dia baik kok,lagian ya jarang banget kak Gibran mau deket sama cewek kecuali elo sama kak Raisa untung aja elo sepupunya,dan masalah kak Raisa dia nya aja yang nempel terus sama kak Gibran walau udah ditolak berkali kali masih ngintilin aja terus"

"Emang kak Gibran nggak pacaran sama kan Raisa" tanya
ku heran,karna melihat kedekatan mereka ku pikir mereka mempunyai hubungan lebih dari teman

"Kayaknya sih enggak,eh elokan sepupunya harusnya lebih tau lah,kan yang lebih sering deket dengannya elo"

"Boro boro mau curhat adem,bicara kalem aja tuh orang kagak bisa,bikin gue emosi tiap hari"

"Gpp lah,untung aja orangnya ganteng".

" ih elo nih dari tadi muji dia terus kesel gue jadinya"ucapku kesal dan hendak kembali ke kelas,namun langkahku terhenti saat melihat gerombolan geng kak Gibran menuju kantin

"Kenapa za"tanya ana yang melihatku duduk kembali sambil mencoba menyembunyikan wajah dengan menunduk sedalam dalamnya

"Kepala kamu nggak pegel kalau nunduk terus" ucap suara bariton yang mengagetkanku hingga dengan cekatan aku berdiri dan hendak pergi meninggalkan meja yang kududuki tadi karena disana sudah dipenuhi dengan geng kak Gibran

"Za " panggil kak gibran yang membuatku berhenti melangkah tanpa menoleh

"Pulang sekolah tunggu di mobil"

"Aku bisa pulang sendiri kak"

"Gue gk ngajak elo barengan pulang,gue cuma minta elo tunggu gue di mobil ada hal penting yang mau gue bicarain" jelas kak Gibran yang membuat para teman tamannya menertawai ku,dengan emosi yang meletup aku berjalan dengan menghentakkan kakiku

Tanpa menggubris permintaan kak Gibran diam diam aku pulang  lebih cepat dengan mengendap endap, namun tanpa sepengetahuanku kak gibran sudah berdiri di depanku dengan mengantongkan kedua tangannya di saku celananya

"Elo gak denger atau gimana sih tadi"mendengar ucapan nya yang dingin membuat buku kudu ku berdiri bukan karna takut atau apalah tapi kejadian semalam membuatku ragu untuk menatapnya lagi,rasa canggung itu sangat jelas di wajahku

" nggak ada untungnya elo ngehindar dari gue, yang sudah terjadi biarlah terjadi,lagian semalam... "

"Aku mau pulang dulu taksi yang ku pesan sudah datang" sahutku cepat sebelum kak Gibran melanjutkan ucapan nya yang membuatku panas dingin mengingat semuanya

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang