Pondok Putra

2.1K 67 4
                                    

   Aku terus memasuki halaman luas di bangunan asing ini,entah mau dibawa kemana aku oleh si cowok devil ini,setelah rangkaian acara wafatnya almarhum kakek syarif,abah dan bu nyai memintaku dan Gibran untuk tinggal bersama,dan sekaranglah tempat yang harus ku tempati dengan setengah hati,apa lagi sama si cowok devil yang berstatus sebagai suami,ah menyebutnya saja aku  udah merinding apalagi tinggal sendiri dengan si gibran

"Lo serius an kita tinggal disini"

"Heem" jawabnya hanya dengan deheman

"Lo gila ya"

"Elo yang gila dari tadi udah tutupan wajah kayak gitu"

"Gimana gue gk nutupin wajah,nih bangunan napa isinya laki laki semua sih"

"Namanya juga pondok putra,kalau nggak gue siapa lagi yang ngurus nih tempat,kek syarif sudah mengamanahkan ke gue,elo nggak bisa mikir ya"

"Apa....pondok putra???abah dan bu nyai nyuruh kita tinggal di pondok putra,,???ini gila,lo gk mikir ya? Gue cewek tapi tinggal di kawasan putra,gila lo"

"Gak usah banyak omong,kalau gak mau pergi sana,lagian gue gak masalah kalau elo gak tinggal disini"

"Kalau bisa, gue pergi dari sini,tapi berhubung gue sayang sama orang tua gue jadi nurut dan harus berada di posisi semenderita ini bareng elo"

"Terserah"ucap Gibran dan langsung meninggalkan aku sendiri di ruang tamu

" dasar cowok devil,awas aja ya elo gue bales semua perbuatan njengkelin elo"
Ucapku kesal,dan sekarang tugasku adalah mencari kamarku sendiri,ogah banget kalau harus sekamar sama dia mending sekamar sama mayat dari pada sama dia,,,

"Eh,,elo mau kemana?" tanya gibran yang sudah tidak membawa barang barangnya

"Ya kekamar lah..lo kira mau ke pasar"

"Elo tempatin kamar gue dulu,biar gue tempatin kamarnya kakek,kamarnya nggak terlalu jauh jadi kalau ada orang tua kesini bisa di atur"

"Pinter,dimana kamar lo?"

"Diatas pintunya hitam"jawabnya kemudian langsung ku tinggal dia sendiri

~•••~

" heh nenek lampir,bangun,lo gak makan,udah malem,dari tadi didalem lo mati ya "teriak Gibran mencoba membangunkanku yang sadari siang nggak keluar kamar

" elo berisik banget,gue gak tidur,dari tadi gue di dalem gara gara elo,siapa suruh bikin gue tinggal di kawasan putra"ucapku yang sudah membuka pintu

"Eh denger ya,lagian gak mungkin ada santri yang masuk sembarangan kesini, jadi elo gak usah lebay"
Mendengar ucapannya aku langsung pergi keruang makan dan ternyata makanan sudah tersedia dengan berbagai macam

"Elo masak"

"Bukan gue,tapi mbak Novi"

"Siapa tuh,kakak elo"

"Elo tuh banyak tanya,makan sana"

"Dasar cowok devil,dikalemin malah nyolot" gerutuku kesal

~•••••~

Pukul 06.40

" Dasar cowok gila,aku bisa telat kalau gini caranya"ucapku dengan berlari setelah menyaut tas di meja
Tanpa melihat keadaan,aku langsung berlari keluar dari rumah,bahkan aku tak menyadari jika banyak santri yang berada di halaman rumah untuk membersihkannya

Sesampainya disekolah
Alhasil aku harus mendengar ocehan guru Bk dan lari keliling lapangan

"Filza,kok bisa telat sih" tanya rahma saat bel istirahat sudah berbunyi

"Kesiangan bangunnya"

"Kamu sih,kebiasaan kalau di bangunin susah,lagian kamu pulang nggak kembali kembali,kapan kembali ke pondok"

"Nggak tau rahma,mungkin aku nggak kembali,soalnya aku..."

"Kok nggak kembali?kamu boyong?,kenapa"

"Aku??"

"Kenapa?"

"Aku pindah pesantren"

"Pindah pesantren mana,kenapa pindah bukannya kamu sudah betah di kamar"

"Orang tua aku nyuruh pindah ma"
Saat itu aku melihat gibran yang sedang makan dengan teman temannya

"Dasar kayak gak punya dosa aja tu anak"

"Apaan za" tanya rahma padaku

"Enggak ko ma,lagi kesel aja tadi sama anak kamarku yang baru"

"Gak boleh galak galak za"

"Hehehe iya"

Sepulang sekolah aku langsung ngunci diri di kamar,soal masalah tadi pagi itu cukup membuat kekesalanku sama Gibran bertambah

"Assalamualaikum"

"Waalaikusalam" jawabku yang akhirnya membuatku keluar kamar dan membukakan pintu

"Maaf neng,gus Gibran menitipkan ini untuk anda"

"Ah iya makasih"

"Yaudah saya permisi dulu neng,mangga"
Ucap santri itu sopan kemudian undur diri

"Hhhh,,dia panggil aku neng,emang aku kakaknya apa??dan tadi apa lagi malah minta mangga,,dasar tuh anak"

Ternyata setelah ku buka bungkusan tersebut terdapat makanan dan sebuah aurat disana

Gue pulang malem,awas kalau elo kunciin,tuh makan!

"Dasar cowok devil, awas aja ya elo,malam ini silahkan tidur di teras,sambil di temenin sama mbak mbak nyamuk" umpatku kesal

Maaf ya rada geje...😂😁😁

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang