Mulai Terbiasa

1.8K 64 0
                                    

 
     Hari ini seperti biasa,bangun sepertiga malam,antri mandi,sholat,mengaji,sarapan dan berangkat sekolah,rutinitas ku setiap hari yang mulai terbiasa aku lakukan,ya walaupun masih setengah setengah ikhlasku menjalankannya tapi mau bagaimana lagi aku sudah bosan mendengar celoteh rahma dan mbak nayla

Di sekolah

Dugh.....
Tanpa aba aba tiba tiba sebuah bola basket terlempar tepat ke arahku dan hal itu memicu kemurkaan ku yang sedari tadi udah ku bendung karna ulangan Mtk yang sulitnya sejagat raya

"Eh lo bisa main nggak sih,kalau gak bisa, main bola bekel aja sono,lo kira ini kepala ring apa,seenaknya elo hantam pakai bola ini" amukku kemudian melemparkan bola pada mereka lagi,seperdetik kemudian bola itu menggelincir ke arahku lagi

"Gak usah nyalahin orang kalau elo juga salah,udah tau ini lapangan,jalan seenaknya,lo kira ini lapangan punya nenek moyang lo" kata Gibran selaku kapten basket nya

"Elo lagi,ih,,,mengapa dunia seluas daun kelor,dimana mana ada elo,punya nyawa berapa sih elo"

"Seharusnya gue yang ngomong gitu sama elo,di mana gue ketemu elo pasti elo nyusahin gue,dan sekarang gara gara elo jam latihan anak anak jadi break "

"Kok elo nyalahin gue yang salah duluan juga anak anak yang gk berbakat ini" sebelum perdebatan panjang filza berlanjut rahma sudah menarik tangan ku,entah karna apa dia menunduk seperti itu,ku rasa dia memang sangat pemalu tapi cowok devil kayak Gibran gak pantes disungkanin
Dan entah sejak kapan,bertengkar dengannya semacam keistiqomahanku setiap hari

"Aduh filza mendingan kamu gak usah deket deket lagi sama kak Gibran"
"Ih,siapa juga yang deket aku juga gak mau deket deket sama dia amit amit" ucapku mengejek wajah Gibran yang baru saja lewat di depan kelasku

Sepulang sekolah ,aku langsung mengantre untuk mengambil makanan,namun saat aku hendak kembali,aku melihat Rahma yang berlari menuju halaman belakang dekat makam,ku rasa dia sedang menangis "ada apa dengannya?" tanyaku sendiri dan langsung mengikutinya, saat aku sampai tepat di belakangnya, dia langsung terduduk di tanah dan menangis sejadi jadinya,melihat kejadian itu aku tak tega dan langsung menghampirinya

"Rahma,kamu kenapa?"bukannya malah menjawab ia malah memelukku erat dan tangisannya semakin menjadi jadi

" tenang ma,bilang baik baik sama aku,kamu kenapa?"

"Aku sudah tak ada harapan lagi za.....semuanya sudah hancur,semuanya sudah lenyap"ucap rahma di sela tangisnya

" aku nggak ngerti maksud kamu ma"

"Dia di jodohkan za" ucap rahma dan kembali terisak kencang,siapa dia yang membuat sosok Rahma yang pendiam,pemalu,banyak yang mengejar"nya karna akhlak juga kecantikannya menjadi seperti ini kalang kabut putus asa siapa dia yang dengan mudahnya membuat rahma menangis hanya karna seorang laki laki,ah ini semua membuatku teringat masalaluku

"Jelaskan sejelas jelasnya ma,biar aku mengerti"dia terdiam beberapa menit kemudian dia mulai bercerita yang membuatku syok

"Saat itu aku masih anak baru disini za,anak baru yang masih labil,aku tak pernah tau hakikatnya mencintai itu seperti apa hingga suatu hari allah mempertemukan ku dengannya,sosok pria yang membuatku berubah menjadi wanita yang khusyuk berhijrah,tanpa terduga za aku menyimpan rasa untuknya yang jelas saja salah karna mencinta sebelum menikah termasuk dosa,aku gak bisa menghentikannya za,saat dia berjanji akan menungguku hingga saatnya tiba,namun semuanya hancur saat dia pergi dari sini,sekembaliannya dari study di kairo dia berubah za dia lebih bersikap dingin padaku,bahkan seperti orang yang sama sekali tak mengenalku,tentang janji,entah apakah dia masih mengingatnya siapa yang perlu di salahkan za,apa rasa?ataukah dia atap kebahagiaanku yang kini menjadi ratap kesedihanku,dan sekarang aku mendengarnya za bahwa dia telah di jodohkan aku kecewa za,aku kecewa,,!" jelas rahma kemudian ia kembali dalam tangisannya

"Siapa dia ma,akan ku cekik hidup hidup orang itu karna telah membuatmu menangis seperti ini"

"Dia gus Afnan za"

"Apa????gus Afnan???gus Afnan mempunyai hubungan denganmu???pantas saja waktu santri santri heboh atas kehadirannya kamu malah menghindar,tapi dia di jodohkan dengan siapa ma?" tanyaku juga penasaran pada sang idola yang membuat tanganku melepuh ini

"Entahlah za,para santri hanya mendengar bahwa pak kyai telah menjodohkannya"

"Aduh,ma itukan masih kabar kabar belum tentu pastinya,siapa tau yang di jodohkan pak kyai bukan gus Afnan"

"Tapi itu memang iya za,pasti gus Afnan yang di jodohkan gak mungkinkan kalau gus...." ucap rahma menggantung

"Gus siapa? Emang ada gus lagi di sini?"

"Gus ahmad"

"Gus ahmad,baru kali ini aku mendengarnya"

"Iya,gus ahmad ,dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu"

"Hampir saja keceplosan,aku gak mau dia bikin kegaduhan di ponpes karna hubungannya dengan dia yang kurang baik" batin rahma

"Yang sabar ma,jika gus Afnan takdir kamu pasti akan kembali dengan sendirinya"

"Ciyeee sekarang filza bijak" ucap rahma yang tiba" tersenyum gak jelas

"Ih kamu,habis nangis nangis sekarang malah senyum senyum gak jelas"

"Allah mengajarkan manusia agar bisa kuat dalam masalah patah hati,jadi strong rahma strong.😁,yaudah kembali yuk" ucapnya kemudian berjalan meninggalkanku

"Dasar aneh,dimana mana orang patah hati itu pasti aneh?"

Assalamualaikum CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang