5

1.1K 237 22
                                    

Joy merasa ada sesuatu yang aneh dengan Sehun, dirinya ingin bertanya tapi dirinya merasa jarak dirinya antar Sehun semakin jauh. Joy berfikir mungkin ini sifat asli dari Sehun, Joy tersenyum menatap cermin didepannya.

Rasa nyaman yang beberapa lalu yang dirinya lewati dengan Sehun terasa begitu akward, Joy keluar dari rumah. Dirinya tersenyum kepada pelayan yang membukakan pintu mobil.

Joy sekali melirik Sehun yang sedang sibuk dengan ponselnya, benar-benar akan menjadi malam yang sangat membosannya. Kalau Joy suruh memilih lebih baik mendengar omelan-omelan dari kakaknya dari pada harus menghadiri sebuah pesta.

Sehun beberapa kali melirik Joy disampingnya, dirinya khawatir karena Joy tidak biasa dengan sebuah pesta yang besar. Dirinya melirik lagi tapi Joy tampak tenang dan santai tidak seperti dirinya yang sedari tadi merasa detak jantung yang berdetak kencang.

Tapi didalam diri Sehun dirinya masih khawatir dengan presepsi Joy jika mengetahui hal itu. Apakah Joy akan menjauh dan merasa jijik dengannya. Sehun lebih memilih menjauh dari Joy untuk menenangkan dirinya sendiri untuk menceritakan hal tersebut dan menyiapkan mental mendengar caci maki dari Joy.

30 menit waktu berlalu kini mereka sudah sampai ke masion mewah milik keluarga Janson, keluarga yang terpandang dan dihormati berbagai kalangan selain itu Ny Besar Janson yang dikenal dengan orang yang sangat baik memandang sama semua orang tidak berdasarkan strata sosial.

"aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu tapi aku harap kamu tidak mempermalukan diri sendiri Tuan Brave" setelah mengatakan hal , Joy keluar lebih dahulu dari mobil meninggalkan Sehun yang masih mencerna perkataan Joy.

Sehun menenangkan dirinya untuk tidak menarik kembali Joy kedalam mobil, perkataan Joy sungguh membingunkan baginya. Apakah Joy tahu tentang apa yang terjadi dengan dirinya dan Irene.

Tidak ingin berlama-lama Sehun keluar dari mobil dan Joy tersenyum kepadanya. Dirinya benar-benar tidak bisa menebak apa yang dipikiran Joy sekarang.

Dan lagi-lagi Joy yang bertindak terlebih dahulu, Sehun selalu lambat. Kenapa Sehun harus menatap dirinya dahulu. Lihatlah sekarang dirinya seperti ditraktor, apa ini rencana Sehun untuk membuatnya yang sudah terkenal buruk menjadi buruk.

Joy mendekati Sehun lalu mengandeng tangan lelaki tersebut. Sehun menyadari itu hatinya menjadi menghangat dan membalas gandengan Joy untuk masuk ketempat acara.

Acara perayaan pernikahan Tuan Besar dan Nyonya Besar Janson sangat mewah, ditambah lilin-lilin dikolam renang menambah kesan romantis.

Joy tersenyum melihat banyak sekali orang-orang yang berpakean sangat mewah, tidak peduli dengan strata sosial lihat saja yang datang semua dari kalangan atas semua. Tidak ada orang yang hanya memakai baju compang-camping.

"selamat datang saya senang sekali kalian berdua datang" sambut Tuan Besar Janson tersenyum kepada Sehun dan Joy.

"hay Joy kamu nampak cantik sekali" puji Nyonya besar Janson tersenyum

"anda lebih cantik" puji Joy dengan mata bebinar menunjukan ketulusan dalam hatinya, Joy tidak berbohong diusia Ny Besar Janson yang sudah memasuki kepala lima dirinya benar-benar menawan. Joy benar-benar tidak bisa membayangkan seberapa cantiknya Ny Besar Janson waktu masa muda dahulu.

Ny. Besar Janson tersenyum merasakan ketulusan dari ucapan Joy, andai Suho tidak menikah dengan Irene dirinya lebih senang perempuan didepannya menjadi menantunya. Irene memang sangat cantik dan baik tapi kecantikan Joy berbeda mirip sekali dengan ibunya dan tatapan mata Joy sangat indah, rasanya dirinya ingin ikut tersenyum melihat Senyum diwajah cantik Joy.

Irene merasa sangat iri sekarang, kenapa mertuanya sangat baik kepada sialan itu, dasar rubah sialan. Irene berjalan mendekati mereka berempat yang mengobrol.

"Irene lebih baik kamu duduk saja sayang kamu sedang hamil" ucap Ny Besar Janson, mengingat dirinya hamil anak Suho membuat dirinya merasa marah tapi dirinya harus bersikap lemah lembut dihadapan mertuanya.

"saya kesini ingin lebih mengenal Joy, saya merasa kita berdua bisa berteman sangat akrab" ucap Irene tersenyum dan berkata lembut.

Sehun yang mendengarnya ingin sekali berkata tidak, dirinya tidak ingin Joy dekat dengan Irene. Dirinya takut Irene berkata bermacam-macam kepada Joy.

"ayo Sehun ada yang ingin saya bicarakan" ucap Tuan besar Janson membuat Sehun merasa enggan untuk menolak. Joy tersenyum kepada Sehun mengatakan kalau dirinya akan baik-baik saja.

Irene mengajak Joy untuk duduk bersama teman-temannya. Teman-teman Irene merasa salut dengan Irene bagaimana perempuan itu bisa mengajak Joy tapi disudut tempat duduk seseorang terang-terangan menatap Joy kesal.

Harusnya dirinya yang menikah dengan Sehun bukan Joy. Dirinya menyukai Sehun sejak dulu tapi Sehun tidak pernah menatapnya atau menyapa balik ketika dirinya sapa.

"oh ya Joy, apa kelebihanmu?" tanya Irene

"kamu tahu Irene itu sangat luar biasa penuh dengan talenta, dia juga biasa meracik parfum dan dia juga sangat pintar" ucap Krystal , Irene tersenyum bersikap malu dipuji teman-temannya satu persatu.

Joy tersenyum mereka satu persatu, Irene yang tersenyum seorah malu padahal dirinya sedang tersenyum bahagia dan merasa bangga dan satu lagi ingin pamer. Sedangkan mereka memuji tapi seolah mengingkan sesuatu yang besar dari memuji itu.

Dasar penjilat batin Joy

"wah lihat ada kue ayo kesana" ucap Irene

"bukannya Irene sangat jaga membuat kue" puji salah satu teman Irene

"Ayo Joy" ucap Irene mengajak Joy, sebenarnya Joy malas tapi untuk menjaga kehormatan Sehun dirinya berdiri mengikuti Irene.

Mereka saling melempar pujian dan saling mengelak bahwa pujian itu tidak benar tapi Joy yakin dalam hati mereka, mereka merasa bangga.

Joy sedang berjalan mengikuti mereka dan ditempat lain Sehun terus mengamati Joy sambil tersenyum.

Byurrr...

Joy jatuh kekolam renang , Joy merasa sesak didadanya dirinya mencoba untuk ketepi tapi tiba-tiba kakinya kram membuat Joy tenggelam, Sehun yang dari tadi mengamati Joy langsung berlari untuk menyelamatkan Joy.

Sedangkan yang lain berteriak meminta tolong

Dan Suho langsung mengandeng Irene untuk menjauh dari kerumunan tersebut







=====================

MAKASIH BUAT PARA READER YANG SUDAH MEMBACA 

AKU KIRA GAK BAKAL ADA YANG BACA TAPI AKU SENENG TERNYATA ADA YANG BACA JUGA

AKU NGERASA GAK PERCAYA DIRI BUAT CERITA INI, AKU MERASA INI MEMBOSANKAN

AKU SENENG BACA KOMEN-KOMEN KALIAN , LOVE YOU 

MAKASIH YA 

ReciprocalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang