Dua orang perempuan cantik sedang duduk berhadapan, tatapan perempuan satunya seperti mengintimindasi perempuan didepannya. Namun perempuan yang ditatap tidak perduli malah terkesan cuek.
"Aku akui kamu cantik, tapi lebih cantik aku" ucapnya tersenyum
"Menurutku definisi cantik setiap orang berbeda-beda" balasnya tersenyum lalu meminum teh hangat.
"Lalu apa maksud anda meminta saya bertemu Ny Janson" lanjutnya tersenyum menatap perempuan yang dari tadi menatapnya, seakan dirinya adalah sesuatu benda yang ingin dilenyapkan.
"Aku hanya ingin melihat dari dekat seorang yang telah merebut posisiku Nn. Ja'nae oh ya aku lupa kamu telah menjadi Ny Brave, bagaimana rasanya hm menjadi Ny Brave ? pasti kamu merasa hebat bukan?"
"Merebut? Saya tidak salah dengar dan Sejak awal saya sudah hebat Ny, sekarang katakan tujuan anda sebenarnya"
"Wah tidak sabaran sekali ya, arogan. Ingat ya aku Ny Janson sebuah nama keluarga yang sangat dihormati suamimu dan kamu harusnya menghormati aku" Irene meminum tehnya dengan cara anggun.
"hormat? Jika anda ingin dihormati setidaknya bersikaplah seperti orang yang terhormat dan pantas dihormati" Joy tersenyum sambil memutar-mutar jarinya diujung gelas teh lalu menatap Irene santai.
"Cih, merasa hebat ternyata. Asal kamu tahu bukan aku sainganmu sebenarnya, apa kamu tahu kalau Sehun mempunyai masa lalu kelam"
"Saya tahu dan anda masa lalunya yang paling kelam"
Irene tersenyum, rasanya ingin sekali menampar wajah sok cantik Joy. Tapi dirinya ingat mereka berada ditempat umum. Dirinya harus bersikap hati-hati dalam hal ini.
Sedangkan Joy hanya tersenyum melihat Irene, awalnya dirinya tidak mengerti kenapa Irene dan banyak wanita jatuh hati pada Sehun, Joy merasa mereka semua bodoh tapi kini dirinya yang bodoh karena telah jatuh dalam pesona William Sehun Brave.
"Kamu tahu Sehun itu ibarat stick daging mahal yang banyak orang menginginkannya, saat kamu lengah orang lain akan mengambilnya"
"Aku tahu tapi Sehun milikku bukan orang lain, dan aku tidak setuju dengan perumpamanmu Ny" ucap Joy tersenyum santai .
"Kamu yakin dia milikmu?" Irene menatap Joy dengan tatapan meremehkan dan Joy hanya tersenyum seolah perkataan Irene hanyalah sebuah angin lalu, ah bahkan angin lebih berharga dari perkataan Irene.
"Aku yakin, kamu tidak dapat melihatnya hm?" Ucap Joy menyakinkan, sebenarnya dirinya juga belum yakin kalau Sehun benar-benar mencintainya. Masih banyak kebimbangan dan keraguan dalam hatinya.
"Baiklah, aku rasa aku cukup berbicara denganmu Ny Brave" ucap irene menekankan kaya Brave lalu mengambil tasnya lalu keluar dari cafe tersebut.
Joy tersenyum menatap Irene yang baru saja keluar, jujur dirinya masih belum mengerti apa maksud Irene menemuinya.
Joy bangkit dari duduknya lalu keluar menuju mobilnya tapi sebelum dirinya masuk mobil seseorang menarik dirinya. Untung Joy bergerak dengan cepat kalau tidak tangan kotor itu sudah menyentuh pipinya.
"lepaskan tolong" teriak Perempuan lalu perempuan satunya ikut berteriak membuat banyak pasang mata melihat .
"Lihat kelakuan orang ini, lihat sikapnya. Dia hanya ingin menyapa malah mau dipukul" teriak perempuan dengan make up tebal dan gincu merah yang membuatnya terkesan seperti murahan itulah pikir Joy.
Terdengar bisik-bisik disekeliling Joy membuat posisi Joy tersudut, Joy kesal mendorong perempuan itu jatuh. Joy sudah tidak peduli atau sejak awal tidak peduli dengan reputasinya lagi.
Joy masuk mobil meninggalkan dua perempuan tersebut yaitu Momo dan Jihyo yang berteriak kesal.
.
Joy memasuki halaman rumah yang megah, terlihat beberapa penjaga dan pelayan menyambut dirinya.
"selamat datang Ny" ucap seorang pelayan
"Joyiiiiii" teriak seseorang memeluk Joy lalu memutar-mutar tubuh Joy membuatnya merasa pusing
"kenapa kesini tidak mengabari huft, kenapa kamu baru kesini sekarang ? sudah lupa dengan kakakmu yang tampan ini" ucap Chanyeol mengacak-acak rambut Joy membuat Joy merasa kesal meendang betis Chanyeol.
Mereka berdua bagai tom and Jerry saling kejar-kejaran dan meledek satu sama lain, membuat Tuan Ja'nae tersenyum melihat tingkah putra dan putri sudah dewasa tapi masih bersikap anak kecil.
"sudah lah Chanyeol, biar adikmu beristirahat" ucap Tuan Ja'Nae melerai Joy dan Chanyeol membuat Joy memelekan lidahnya kekakaknya.
"Mana suamimu? Kenapa kamu sendiri kesini?" tanya Tuan Ja'Nae
"dia kesini karena merindukanku yah" ucap Chanyeol percaya diri
"terserah kamu saja kak"
"uh adikku" ucap Chanyeol dengan wajah yang dibuat-buat imut, membuat Joy ingin sekali menendang wajah kakaknya sok imut itu.
.
.
Sehun menerima sebuah e-mail dari seseorang langsung membukanya, tangannya mengepal karena marah.
"Berani sekali mereka" monolognya
Terlihat video tersebut sepertinya telah diedit, dimana hanya Joy yang terlihat mendorong perempuan itu.
Tapi tentu saja Sehun tidak bodoh, dirinya memiliki bukti CCTV bahkan dirinya bisa membuat kedua wanita itu lebih menderita.
Tapi mungkin Sehun akan bermain-main lebih dahulu, bukankan lebih asik jika bermain dahulu. Perlahan-lahan tapi mematikan.
TBC