Senyum bahagia terpancar diwajah Irene yang sedang menyusui sikecil yang beberapa waktu yang lalu telah lahir kedunia.
Tangan-tangan yang kecil begitu erat memegang jari Irene, Irene tersenyum sambil mengecup pucuk kepala buah hatinya.
Sedangkan Suho tidak kuasa menahan tangisan harunya melihat anak mereka berdua telah lahir kedunia.
Bayi yang tampan mirip dengan dirinya, hanya mata dan alis yang mirip dengan Irene.
"Suho kamu mau mengendongnya" tanya Irene tersenyum, Suho belum pernah melihat Irene tersenyum seperti ini kepada dirinya. Membuat jantungnya berdetak tidak karuan dan tubuhnya membeku.
"suho" tepukan dibahu Suho menyadarkan lelaki itu, dengan hati-hati Suho mengendong sikecil sambil menciumi pipinya.
"terimakasih sayang" ucap Suho duduk dikursi dekat Irene sambil mengendong putranya.
"sama-sama" ucap Irene lembut.
Bersyukur adalah cara terbaik menikmati semuanya, rasa dengki dan marah Irene terhadap takdir telah membutakan dirinya.
Irene terkadang malu dengan diri sendiri dan dirinya akan meminta maaf kepada Joy karena dirinya yang serakan menginginkan Sehun untuknya. Irene menganggap itu semua pelajaran untuk dirinya sendiri agar lebih dewasa.
Tapi sekarang Irene merasa begitu bahagia dengan keluarga kecilnya meski sedikit hatinya merasa takut. Irene juga sadar kalau dirinya mencintai Suho tapi rasa gengsi selalu muncul dalam hatinya.
"suho" ucap Irene lembut membuat membuat Suho yang menoleh
"kenapa sayang? Ada yang sakit? Lapar? Haus? Mau pipis?" tanya Suho membuat Irene terkekeh lagi-lagi Suho terkesima berharap kalau semua ini bukan kebahagiaan semu.
"maafkan aku selama ini aku begitu jahat kepadamu dan aku kini sadar perbuataanku ini salah, aku rasa aku mencintaimu" ucap Irene tapi Suho masih diam, Suho berfikir mungkin dirinya berhalusinasi.
"suho kamu mendengarkanku tidak" ucap Irene
"hah apa?"
"lupakan" Irene menatap kesal Suho
"maafkan aku, aku akan mendengarkanmu ya sayang ya" ucap Suho
"kenal?" ucap Irene ketus
"maafkan aku ya, ya" ucap Suho memelas
"ayolah sayang satu kali lagi ya? Aku janji akan mendengarkan mu dengan baik" ucap Suho mengenggam tangan Irene, sedangkan tadi bayinya sudah diletakan di box.
"ambilkan aku minum? Lalu setelah itu kupaskan apel"
"baik sayang"
.
.
.
Joy merasakan nyeri pada perutnya, mungkin efek terkena tendangan dari salah seorang preman waktu berkelahi dikedai.
"kamu tidak apa-apa" tanya Sehun menatap Joy yang sedang mengobati luka disudut bibirnya, sekuat-kuatnya mereka bertarung melawan lebih dari 10 orang tetap saja pasti ada luka yang membekas.
Seperti sekarang Sehun bisa melihat luka lebam dipipi Joy yang membuat dirinya marah dan tidak sabar untuk menguliti mereka.
"aku tidak apa-apa" Joy tersenyum menatap suaminya, rasanya tidak rela melihat wajah tampan suaminya ternodai dengan luka-luka seperti ini. Walaupun itu tidak mengurangi kadar ketampanan Sehun tapi dirinya tidak terima, dirinya saja belum pernah meninggalkan bekas ditubuh Sehun.
Joy benar-benar merasa gila sendiri, bagaimana bisa dirinya begitu memuja suaminya yang sialnya semakin tampan dan mempesona.
"kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Sehun menatap khawatir Joy dengan tatapan sendu dan penuh kasih lagi-lagi Joy merasa tersipu membuat wajahnya menjadi panas apalagi tangan Sehun yang membelai wajahnya.
Sialan Tuan Brave batin Joy
"jangan terluka lagi, cukup aku melihat kamu terluka begini sayang"
Cup
Kecupan lembut mendarat di kening Joy cukup lama.
"aku mencintaimu" lanjut Sehun
"aku juga mencintaimu" Sehun tersenyum dan merasa begitu bahagia sekali, akhirnya kata yang dirinya tunggu keluar juga dari bibir sexy istrinya.
Tapi senyum Sehun luntur melihat Joy berkeringat dan terlihat dari raut wajahnya kesakitan.
Sehun melihat darah mengalir di kaki Joy membuat jantungnya berdetak kencang lalu mengendong ala bride style. Sedangkan Joy menahan rasa sakit diperutnya yang makin lama terasa seperti diremas.
Joy ingin menangis tapi dirinya takut Sehun marah kepada dirinya karena dirinya berbohong kalau baik-baik saja.
Sehun merasa marah kepada dirinya sendiri, harusnya dirinya bisa menjaga Joy lebih baik. Jika terjadi apa-apa semua salah dirinya.
"kai mingyu cepat bawa mobil kesini" teriak Sehun membuat kai yang terjungkal dari atap untung tidak mati dan Mingyu bergegas melaksanakan perintah.
.
.
.
tbc.