6

1.1K 238 17
                                    

Pikiran Sehun benar-benar kacau sekarang dirinya masih merasakan detak jantungnya yang seakan berhenti melihat Joy yang terjembur dikolam. Andai dirinya tahu kalau akan terjadi begini dirinya tidak akan pernah mengajak Joy keacara tersebut.

Sehun memeluk Joy yang sedang terlelap, dia akan memberi pelajaran kepada perempuan tersebut. Sehun sadar sejak di altar saat tangan mereka saling mengenggap seperti sebuah benang merah yang menyatu , dirinya sudah jatuh dalam pesona seorang Allodie Joyzora Brave.

Sehun mengelus surai Joy lalu mengecup kening Joy dengan sayang. Menatap wajah cantik Joy yang terletap dan beberapa kali menyentuh pipi Joy. Mata Sehun tertuju pada bibir pink Joy yang alami dirinya ingat saat Joy mengecup bibirnya dialtar. Rasanya dirinya ingin mengecup bibir itu tapi dirinya bukan pengecut yang memanfaatkan kesempatan perempuan yang tertidur.

Bahkan denga Irene dulu dirinya tidak pernah merasakan hal begini, dari dulu dirinya bersahabat dengan Irene. Sebenarnya Sehun tidak pernah meminta Irene untuk berpacaran tapi seiring waktu Irene mengatakan kalau mereka berdua berpacaran. Sehun tidak keberatan karena dirinya merasa nyaman dengan Irene tapi kini Sehun sadar nyaman bukan berati dirinya mencintai Irene.

Tapi dengan perempuan yang dipelukannya selain nyaman, dirinya merasakan bahagia, desiran halus yang terasa bahagia dan sebuah rasa yang tidak dapat diungkapan meski dengan beribu-ribu kalimat.

Sehun berharap Joy bisa merasakan juga apa yang dirinya rasakan.

Sehun mengeratkan pelukan membenamkan wajah Joy didadanya, dirinya merasakan aroma Joy yang sangat menenangkan seperti sebuah rumah dan hatinya merakan hangat hingga dirinya a terlelap dengan seulas senyum tampan yang merekah dibibirnya.

Aku mencintaimu batin Sehun

.

.

Matahari telah mengintip dari sela-sela jendela membuat Joy merakan sinau sehingga membuka matanya. Tubuhnya tidak dapat digerakan sama sekali, seakan terkunci.

Joy hampir saja berteriak tapi kini justru membeku melihat jarak wajahnya dan Sehun sangat dekat. Dirinya dapat merasakan deru nafas Sehun yang hangat mengantarkan sengatan-sengatan didadanya.

Entah keberanian dari mana Joy menyetuh wajah rupawan laki-laki yang berstatus suaminya, jarinya menelusuri rahang Sehun. Pantas sekali banyak yang sangat menyukai Sehun dia benar-benar tampan.

Joy teringat kejadian tadi malam, dirinya mendengar teriakan Sehun sebelum semuanya hitam. Mata Joy yang terbuka melihat Sehun yang sangat khawatir dengan dirinya, Sehun memeluknya sangat erat mengucapkan terimakasih karena dirinya telah sadar. Hati Joy terasa hangat merasakan sesuatu yang sangat aneh baginya.

Tapi dirinya tidak ingat kenapa bisa berakhir dipelukan Sehun yang sangat nyaman baginya. Bagimana bisa dirinya dipelukan Sehun, apa jangan –jangan Sehun menganggapnya guling.

Sehun membuka matanya bertatapan langsung dengan Joy membuat Joy terpaku melihat Senyum Sehun yang sangat menawan.

"kamu sudah bangun" tanya Sehun merapikan anak rambut diwajah Joy, Joy memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut Sehun dipipinya.

"kamu sangat cantik" puji Sehun membuat pipi Joy merona, tiba-tiba tubuhnya terasa panas tidak karuan hanya dipuji Sehun kenapa dampaknya begitu luar biasa baginya dan jantungnya berdetak tak karuan.

Sehun melepas pelukan dan membuat Joy sedikit kecewa

"maaf tadi malam aku memelukmu, kamu tidur begitu luar biasa dan menyebabkan kekacauan"

Joy berfikir apa begitu oarah dirinya saat tidur, Sehun tersenyum dengan ekspresi Joy yang sangat lucu menurutnya. Ingin sekali mengigit bibir Joy dan melumatnya tapi Sehun segera menghapus pikiran kotor dari otaknya.

Sehun sebenarnya berbohong tentang hal itu, dirinya sangat ingat saat Joy yang lebih dulu memeluknya lalu mengesek-gesekan pipinya ke pipi Sehun seperti anak kucing membuat Sehun harus mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat macam-macam dengan Joy. Tangan Joy yang nakal meraba-raba perutnya membuat dirinya benar-benar tidak kuat.

Sehun lalu memeluk Joy dengan erat membuat Joy tenang.

.

.

Irene duduk ditaman dengan pandangan kosong diwajahnya, dirinya ingat bagaimana Suho melakukan hal itu lagi kepada dirinya dan kenapa dirinya menikmatinya setiap sentuhan itu.

Tapi ingatan kembali kemalam itu, dirinya mendengar teriakan Sehun saat dirinya ingin menoleh Suho menariknya dan membawa pergi dirinya. Irene benar-benar bingung apa yang membuat Sehun berteriak begitu, lagi pula dirinya tidak apa-apa.

Dirinya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, dirinya mendapat info kalau Joy tenggelam lalu siapa yang melakukannya.

Tidak mungkin Joy terpeleset karena Ny Besar Janson orang yang sangat teliti dengan detail pesta, jadi bukan hanya dirinya yang membenci Joy.

Dalam hati kecil Irene dirinya merasa kasian tapi egonya ingin Joy meninggal saja. Irene tahu semua berawal dari dirinya, dirinya yang egois tidak ingin Sehun meninggalkannya sehingga mengusulkan agar Sehun menikah dengan Joy.

Dan sesuatu hal yang dirinya sadari Sehun tidak pernah memandang dirinya seperti Sehun memandang Joy. Tatapan Sehun begitu berbeda, dirinya sadar hal itu. Dirinya yang memaksakan semua hal dengan Sehun. Apa ini hukuman untuk dirinya?

Irene mengelus perutnya sendiri yang mulai menonjol ada sebuah rasa yang tak dapat didefinisikan dalam hatinya.

Suho mengamati Irene yang melamun dari jauh, tujuan Suho membawa pergi Irene karena tidak ingin istrinya terlibat dalam masalah tersebut. Dirinya tahu siapa yang menyenggol Joy hingga terjatuh.

Jika Irene tahu siapa dia, Suho yakin Irene pasti akan terlibat dalam masalah yang sangat besar. Dirinya tidak ingin Irene menjadi stres, cukkup Irene merasa stres karena menikah dan sekarang mengandung anaknya.

Setiap malam Suho selalu mengecup pereut Irene tanpa perempuan itu tahu, dirinya berharap bayi itu akan kuat dan menjadi ikatan yang lebih kuat dengan Irene.

Irene yang sejak kecil terbiasa dengan Sehun dan tiba-tiba dirinya sebagai orang baru datang dikehidupan Irene. Merusak impian Irene dengan menikahinya, dirinya tahu Irene sangat membencinya.

Tapi Suho sangat mencinta Irene

Maaf Irene aku begitu egois batin Suho

.

.

.

.

.

HAYO KEMARIN YANG NUDUH MBAK IRENE MINTA MAAF SANA .....

WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK.....

HAHAHAHAHAHHAH....

MAKASIH BUAT PARA READER SEMUA YANG UDAH VOTE , COMMENT DAN SILEND HEHEH

ReciprocalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang