14 .a

937 198 13
                                    

Sehun menghela nafas berkali-kali kepalanya sangat pusing sekali memijat-mijat kepalanya, dirinya bahkan melupakan tujuan awalnya pulang kerumah dan hadiah untuk Joy masih tergeletak diruang tamu.

Kepingan memori memutar diotaknya, rasa marah dan benci menjadi satu.

"silahkan minum tehnya tuan muda" ucap seseorang dengan suara lembutnya membawa teko, gelas dan beberapa cemilan kesukaan Sehun.

"Joy, kenapa kamu membawakan aku benda itu harusnya pelayan" ucap Sehun

"aku hanya ingin" ucap Joy tersenyum berjalan kebelakang Sehun membantu memijat kepala Sehun.

"jangan lakukan itu lagi, bagaimana kalau jatuh dan mengenai tubuhmu" ucap Sehun lembut menarik kedua tangan istrinya membuat Joy seolah-oleh memeluknya dari belakang

"tidak akan jatuh, aku adalah orang hebat" ucapan sederhana dari mulut Joy membuat Sehun terkekeh.

"kamu terlihat sangat lelah apa ada sesuatu yang buruk" tanya Joy

"tidak usah berpura-pura tidak tahu, kamu mendengarnya bukan" ucap Sehun tiba-tiba merasa kesal melepaskan kedua tangan Joy lalu memutar kursinya membuat dirinya berhadapan dengan Joy, kedua tanganya didadanya menatap istrinya.

Joy melihat Sehun begitu bukannya takut malah terlihat mengemaskan, ditambah lagi Sehun mirip anak kecil yang sedang merajuk dan kenapa Sehun terlihat imut.

Joy melangkahkan kakinya dan duduk dipangkuan Sehun

"kenapa kamu duduk disini, kamu pikir aku kursi"

"aku hanya merindukanmu, aku memang tahu tapi aku ingin lebih tahu lagi dan mendengarnya darimu" ucap Joy lembut menyandarkan dirinya didada Sehun membuat Sehun otomatis memeluk Joy.

Rasanya begitu nyaman berada dipelukan Sehun begitu juga Sehun sekali-kali mengecup pucuk kepala Joy menunjukan dirinya sangat mencintai perempuan yang berada didalam pelukannya.

Seorang yang tidak pernah dirinya sangka, seorang yang mengisi kekosongan hatinya begitu cepat.

"padahal aku ingin marah denganmu karena menguping pembicaraan" ucap Sehun membuat Joy tersenyum dan merasa lega.

Diujung pintu terlihat seseorang yang hendak melapor kepada Tuannya mengurungkan niatnya melihat Tuannya yang sedang bermesraan dengan istrinya dan seketika dirinya ingin bermesraan dengan seseorang, dia adalah Kai kaki tangan Sehun sekaligus seorang yang bertopeng yang melenyapakan seorang yang akan menghacurkan Sehun.

"aku jadi merindukan senapanku" ucap Kai berbalik

.

.

Sehun mengajak Joy untuk berjalan-jalan meski awalnya Joy sangat malas sekali dan dengan bujukan Sehun dirinya mau. Joy berfikir mungkin Sehun mempunyai kekuatan menghipnotisnya sehingga menyetujuinya.

Sehun merasa khawatir semoga dirinya akan merasa baik-baik saja karena sekarang Joy berada disampingnya dengan kemudi mobil jip.

"Joy kamu benar bisa menyetir bukan?" tanya Sehun menatap istrinya ragu dengan kedua tanganya berpenggaan di seatbelt.

"tenang saja Tuan, saya akan membawa anda dengan selamat" ucap Joy tersenyum mulai menjalankan mobilnya.

Tapi untuk berjaga-jaga Sehun menyuruh bodyguard diam-diam mengikuti mereka berdua, dirinya tidak ingin ada yang menganggu dirinya dan Joy saat liburan. Sehun memang sangat jarang berlibur dan saat pernikahannya dengan Joy satu hari setelah resepsi besoknya dirinya langsung berangkat bekerja.

"aku bahkan bisa menyetir sambil mengenggam tanganmu" ucap Joy tersenyum mencoba menyentuh tangan Sehun, namun ditepis oleh Sehun

"jangan lakukan, cukup menyetir yang baik agar selamat sampai tujuan" ucap Sehun sambil mengusap rambut Joy.

Sehun akui Joy termasuk handal dalam mengendari mobilnya, meski harga dirinya sedikit terluka karena Joy menyetir untuknya dan dirinya pun tidak tahu kemana Joy menjalankan besi beroda empat tersebut.

"tidur saja tuan jika mengantuk"

"sekali lagi bilang tuan aku akan menciummu"

"mau dong " ucap Joy melirik Sehun sebentar, Sehun tidak tahu kalau Joy suka sekali mengoda seperti ini. Hal-hal baru yang dirinya tahu tentang Joy membuat dirinya merasa jatuh cinta semakin dalam kedalam pesona milih perempuan yang kini menjadi istrinya.

Entah kenapa pikiran Sehun melayang jauh, membayangkan seorang tidak lima orang anak mungkin akan mengasikan. Pasti rasanya begitu ramai dan menyenangkan.

.

.

TBC

Moment Surene.nya minggu depan ya hahaaa...

Jangan lupa vote dan komen

ReciprocalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang