DUA PULUH DELAPAN

5.2K 371 272
                                    

~~2 minggu yang lalu~~

Chania membuka pintu dengan senang hati karena ia mengira tamu yang akan datang adalah Brila dan Ayuka. Alangkah terkejutnya Chania saat ia mendapati bukan Brila dan Ayuka di depan pintu apartemennya melainkan dua orang pria bertubuh tinggi dan besar dengan pakaian serba hitam serta masker yang menutupi sebagian wajah mereka.

"ka..kalian siapa?" tanya Chania yang mulai ketakutan dan langsung memeluk perutnya cukup erat. Bukannya menjawab, kedua pria itu malah menarik Chania untuk masuk ke dalam. Chania ingin berontak, tapi setelah Chania pikir-pikir lagi jika ia melakukannya, maka itu akan berdampak pada kandungannya, jadi Chania memilih untuk menurut saja.

Chania dihempaskan cukup keras diatas sofa yang membuatnya sedikit meringis karena perutnya sedikit terhentak. Kedua pria itu sepertinya tidak peduli jika di dalam perut Chania sedang berkembang seorang bayi yang beberapa bulan lagi akan keluar untuk menemui dunia.

"apa mau kalian sebenarnya?" tanya Chania setelah memposisikan duduknya dengan nyaman. Kedua orang itu langsung duduk di depan Chania dan membuka masker yang menutupi wajah mereka. Chania memicingkan matanya untuk mengamati wajah kedua pria itu lebih jelas. Chania merasa pernah melihat mereka tapi ia tidak ingat dimana. Jika dilihat-lihat wajah mereka sangat tampan, dan Chania menyukai orang-orang tampan. Tapi setelah Chania mengingat bagaimana perlakuan mereka tadi, Chania langsung mem-blacklist mereka dari daftar orang tampan yang ia sukai.

"kalian siapa? Apa mau kalian sebenarnya?" tanya Chania lagi.

"tinggalkan Lay!" ucap salah satu pria dengan lantang. Chania sedikit tersentak saat mendengar perkataan yang cukup mengejutkan itu. Chania merasakan gerakan tiba-tiba di perutnya yang menandakan sang anak sama terkejutnya dengan dirinya.

"apa maksud kalian? Meninggalkan suami saya? Kalian pikir saya sudah gila?! Nggak akan. Saya nggak akan meninggalkan suami saya apapun yang terjadi" ucap Chania yang tak kalah lantang. Salah satu pria itu mengambil sesuatu dalam tas kecilnya yang membuat Chania sedikit was-was. Bagaimana jika itu adalah pisau atau sejenisnya?

Pria itu mengeluarkan sesuatu dan Chania dapat melihat jika itu bukanlah pisau dan kawan-kawannya melainkan beberapa lembar foto. Pria itu meletakkan salah satu foto di atas meja dan Chania sedikit bingung saat mendapati wajah Reska di foto itu. Chania memandang kedua pria itu dengan kening berkerut bermaksud untuk meminta penjelasan.

Namun, bukannya menjelaskan, pria itu kembali meletakkan sebuah foto dan kali ini  foto seorang perempuan sedang menggendong seorang bayi mungil.

'Kak Aya?' batin Chania.

"tinggalkan Lay. Atau mereka bertiga akan celaka" Chania merasakan jantungnya berdetak lebih kencang. Tapi tidak berlangsung lama karena setelah ia pikir-pikir lagi Reska dan Aya tidak semudah itu dapat mereka sentuh. Reska sudah mendapat perlindungan dari keluarga Daniel dan Meilin. Sedangkan Aya, perempuan itu memiliki latar belakang keluarga yang berprofesi sebagai polisi.

"sudah saya katakan. Saya tidak akan meninggalkan suami saya apapun yang terjadi" ucap Chania dengan tidak santainya yang membuat kedua pria itu mengerutkan kening tanda bingung. Kedua pria itu kembali meletakkan foto-foto yang berisi Ayuka, Brila, Gisella dan masih banyak lagi, tapi Chania tetap kekeuh pada pendiriannya. Namun, di foto terakhir, Chania langsung membulatkan matanya dengan sempurna.

"jangan berani-beraninya kalian sentuh mereka" ucap Chania setelah melihat foto dirinya bersama anak-anak panti sedang tersenyum dengan bahagianya. Chania ingat kapan foto itu diambil, itu adalah saat ia sedang merayakan ulangtahunnya yang ke-17. Kedua pria itu langsung menyeringai setelah mendapati apa kelemahan Chania. Salah satu pria langsung memainkan ponselnya seperti akan menghubungi seseorang.

BASTARD LECTURER [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang