PART ENDING~~~
.
.
.Lay berjalan dengan terburu-buru saat masuk ke rumah sakit setelah mendapat telepon dari Gisela. Tanpa bertanya ke bagian informasi lagi, Lay langsung berlari menuju UGD. Lay melihat dari pintu kaca, Chania sedang ditangani oleh beberapa dokter dengan keadaan yang sudah bersimbah darah. Lutut Lay melemas seketika yang membuat tubuhnya merosot. Apa yang terjadi pada istrinya itu?
"Ya Allah, tolong selamatkan Chania, tolong selamatkan istri dan anak-anak saya" ucap Lay dengan suara yang bergetar. Lama Lay menunggu di luar dengan perasaan yang bercampur aduk sampai pintu UGD terbuka dan muncul beberapa dokter serta perawat yang sedang mendorong brankar dengan Chania di atasnya.
Chania tidak sadarkan diri dengan wajah yang semakin memucat. Pakaian Chania yang semulanya berwarna merah muda, sekarang telah berubah menjadi warna merah tua. Melihat hal itu, Lay tidak kuasa menahan tangisnya. Lay menggenggam tangan Chania erat dan menciuminya beberapa kali.
"bang Lay, ikut gue sebentar" ucap Gisela sembari menarik paksa Lay karena pria itu tidak juga mau melepaskan tangan Chania yang sedang digenggamnya. Gisela mengajak Lay agak menjauh agar para perawat dapat membawa Chania menuju ruang operasi.
"mau dibawa kemana istri gue?!!" ucap Lay dengan sedikit keras saat melihat brankar Chania memasuki ruang yang sangat dibenci oleh Lay itu.
"Bang, lo tenang dulu"
"GIMANA GUE BISA TENANG KALO ISTRI GUE BERSIMBAH DARAH KAYA GITU. BILANG SAMA GUE APA YANG TERJADI SAMA CHANIA, MAU KALIAN APAKAN DIA? JAWAB!!!" ucap Lay sambil menarik kerah jas dokter Gisela.
"lo apa-apaan sih Lay?!" ucap Alex menghentakkan tangan Lay dari jas dokter milik kekasihnya itu. Alex langsung membawa Gisel ke kebelakang tubuhnya saat melihat gerak-gerik Lay yang akan melakukan hal itu lagi. Gisel maju ke depan untuk mendekati Lay tetapi langsung dihadang oleh Alex. Gisel mengangguk dan tersenyum lembut ke pria itu yang membuat Alex menyingkir.
"Chania mengalami pendarahan" ucap Gisel yang membuat Lay dan beberapa orang di sana tersentak kaget.
"pen..pendarahan? Bagaimana bisa? Chania, Chania tadi pamit sama gue untuk beli es krim, lalu dia---"
"Chania diracuni. Setelah diperiksa, es krim yang Chania makan mengandung obat yang dapat menggugurkan kandungan. Dan obat yang telah masuk ke dalam tubuh Chania itu adalah obat dengan dosis yang paling tinggi. Karena pengaruh obat itu sangat kuat..." Gisel merasa sulit untuk melanjutkan ucapannya karena suaranya sudah tercekat dan airmatanya sudah menggenang. Gisel segera menengadah ke atas, ia tidak boleh seperti ini, bagaimanapun Gisel harus profesional.
"karena pengaruh obat itu sangat kuat, kita harus kehilangan satu bayi" ucap Gisel yang membuat semua orang disana bungkam. Lay seperti sedang bermimpi, dan Lay memukul-mukul kepalanya agar ia segera bangun dari mimpi buruk itu.
"berhenti Lay, kenapa lo kaya gini? Sadar Lay, sadar!!!" ucap Galang yang berusaha menahan pria itu agar berhenti memukuli kepalanya sendiri. Namun, sekeras apapun Lay memukul kepalanya, nyatanya ia tidak akan pernah bangun karena itu bukanlah mimpi. Lay menatap Gisel nyalang dengan mata yang sudah memerah.
"lo bilang lo itu dokter kandungan terhebat di rumah sakit ini. Bahkan lo udah nanganin beratus-ratus kasus dalam dunia persalinan. Tapi kenapa..."
"...kenapa lo nggak bisa nyelamatin anak gue. Kenapa lo biarin anak yang bahkan belum mencium bau dunia mati gitu aja"
"LO BILANG LO DOKTER, BUKTIKAN UCAPAN LO ITU SIALAN!!! SELAMATKAN ANAK GUE!!!" teriak Lay frustasi dan berusaha menjangkau Gisel seakan ingin menghajar perempuan itu. Brian, Galang, Alex dan Dion tahu bahwa Lay tidak akan segan-segan memukul seorang perempuan yang telah mengusik ketenangannya. Karena itulah, sebelum Lay melangkahkan kakinya mendekati Gisel, keempat laki-laki itu langsung menahan tubuh Lay. Mereka sangat kesulitan, bahkan mereka telah mengeluarkan seluruh tenaga untuk menahan pria itu, tapi Lay masih bisa berontak dan menghadiahi keempat sahabatnya itu beberapa pukulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD LECTURER [complete]
Fiksi PenggemarSeorang dosen yang kayak punya 2 kepribadian.. Sopan, santun dan baik akhlaknya saat di kampus. Tapi semua berbanding terbalik ketika dia udah di luar. Satu kata yang bisa mencerminkan sifatnya saat di luar kampus.. BASTARD dan orang yang bastard...