Kebenaran

3.1K 268 1
                                    


"Oppa, aku pinjam ponsel mu. Aku ingin menghubungi teman-teman ku" ucap jennie
"Oh ?? jennie sebenar nya ,,," nam joon pun menjelaskan yang terjadi pada teman nya selama ini


Mata jennie melebar, ia sangat terkejut mendengar penjelasan dari kakak nya. Air mata mengalir begitu saja, masih dengan seragam yang lengkap jennie berlari keluar.


Hati nya merasa tercabik-cabik, pikiran nya kacau. Ia menabrak seorang pria, mereka berdua terjatuh ke tanah "Aiissshhh kau sudah gila ya ? PAKAI MATA MU !" bentak pria tersebut


Jennie tak menjawab apapun, ia kembali bangkit dan berlari kencang. Pria yang ditabrak nya tadi berdecak kesal, ia menatap kepergian jennie dengan kesal "seragam itu ? cih, mereka semua memang sama saja" umpat pria tadi


Jennie berlari memasuki kawasan sekolah lama nya, hari sudah sore. Kelas pun sudah kosong, ia berlari lagi dan akhirnya menemukan jisoo dan lisa di koridor sekolah.


Ia menghampiri kedua sahabat nya dengan gontai "chae young, dimana dia ?" tanya jennie dengan suara bergetar, lisa tak kuasa menahan tangis nya ketika mendengar nama chae young


"Sedang apa kau disini ? pergi lah" jawab ji soo berusaha tegar, tatapan nya kini se dingin es
"Chae young ,,, katakan dimana dia ? Ini semua bohong kan ? KATAKAN BAHWA INI HANYA KEBOHONGAN !!" teriak jennie


#PLAAAKKK
Lisa membekap mulut nya tak percaya, jennie jatuh tersungkur setelah mendapat tamparan dari ji soo sahabat nya.


"Kau fikir kau punya hak berteriak seperti itu ? Ikut kami sekarang" ucap jisoo yang mulai berurai air mata, ia dan lisa berjalan pergi di ikuti jennie dibelakang nya


Mereka telah sampai di sebuah rungan tempat mengenang chae young, jennie menangis sekuat tenaga. Ia berteriak frustasi, terus memohon maaf pada sahabat nya yang telah pergi


Lisa dan ji soo tak kuasa menahan tangis nya melihat penyesalan jennie yang sudah amat sangat terlambat. Jennie mengabil bingkai foto chae young, memeluk dan menciumi nya


"Kemana kau saat hari itu ? ku dengar kau berpesta dengan teman baru mu sampai tidak pulang 2 hari, apa itu benar ?" tanya lisa berusaha menahan tangis nya


"maafkan aku ~ aku sangat menyesal" guman jennie, lisa dan ji soo semakin kesal mendengar nya.
"Lupakan, jangan pernah kau hubungi kami lagi" ucap ji soo menarik lisa untuk pergi, meninggalkan jennie sendiri di ruangan nya


"Maaf, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenar nya terjadi" gumam jennie menatap foto chae young yang sedang tersenyum lebar

"Lupakan, jangan pernah kau hubungi kami lagi" ucap ji soo menarik lisa untuk pergi, meninggalkan jennie sendiri di ruangan nya"Maaf, aku tidak mungkin mengatakan yang sebenar nya terjadi" gumam jennie menatap foto chae young yang sedang tersenyum...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 
*****************************


Jennie berangkat sekolah dengan wajah sedih nya, ia sudah tidak mempedulikan keusilan mereka. Bahkan ia hanya diam saja saat mereka mengganggu nya. namun disaat yang tepat tae hyung datang menarik nya pergi


"Mulai sekarang jennie adalah teman ku, jadi aku akan marah jika kalian mengganggu nya lagi" ucap tae hyung di depan kelas, bahkan tae hyung pindah duduk di samping jennie.


Gadis itu tidak bereaksi apapun, pikiran nya terlalu sibuk pada rasa bersalah nya. Di jam istirahat jennie selalu menyempatkan diri ke ruang kesehatan untuk sekedar belajar hal-hal kecil dari dr. Lee


Saat hendak pulang, ia berpapasan dengan teman sekelasnya yang berambut blonde sebahu. Jennie menatap gadis bernama jung yeon itu heran, tapi tidak ada yang terjadi. Gadis tadi justru pergi begitu saja

 "Yaaakkk kau kemana saja ? Aku mencari mu seharian, tapi kau malah menghilang terus" teriak tae hyung menghampiri jennie"Kau tidak pulang ? Bukan kah kau ada jadwal lagi ?""Oh darimana kau tahu ?" goda tae hyung"Kau selalu menceritakan jadwal mu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yaaakkk kau kemana saja ? Aku mencari mu seharian, tapi kau malah menghilang terus" teriak tae hyung menghampiri jennie


"Kau tidak pulang ? Bukan kah kau ada jadwal lagi ?"
"Oh darimana kau tahu ?" goda tae hyung
"Kau selalu menceritakan jadwal mu itu padaku, sampai aku hafal" gumam jennie meninggalkan nya
"Benar kah ?? Kalau begitu tebak apa jadwal ku besok ?"
"tidak mau"
"ayolah tebak, ayolaaahhh" rengek nya


"TIDAK ! AKU TIDAK PERNAH SUDI MENERIMA ULURAN TANGAN MU !" teriak seorang pria dari dalam ruangan kepala sekolah, tar hyung menarik jennie untuk mengintip


"Tidak sopan menguping pembicaraan o-"
"sttt diam saja, seperti nya akan seru" tae hyung membekap mulut jennie


"Setidaknya lakukan lah demi ibu mu, pikirkan dia" ucap sang kepala sekolah dengan lembut
"CIH ! Jangan bersikap seolah-olah kau peduli padaku, aku bahkan benci harus punya ayah seperti mu" pria tadi pergi sambil membawa tas nya


Tae hyung terkejut bukan main, ia membawa jennie pergi dari sana "woaahh daebak ! Kita punya berita besar !" kagum tae hyung tak percaya, jennie hanya menyergit heran


"Kau tidak tahu ya ? Kepala sekolah hanya memiliki seorang putra yang bekerja di kejaksaan, dan ternyata dia punya seorang putra lagi ? Ini pasti hasil selingkuhan" gosip tae hyung, jennie menggeleng heran dengan kelakuan orang ini


Diperjalanan pulang, jennie  melihat seorang pria yang tengah memukuli tembok dengan tangan nya hingga berdarah. Tampak nya dia adalah anak kepala sekolah yang tadi, jennie menghampiri nya dengan ragu


"Kau melukai tangan mu" ucap jennie
"Pergi" ucap nya dingin
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kalau kau melakukan itu terus kau bisa terkena infeksi"
"Ku harap aku segera mati" jennie terpatung mendengar keputus asaan pria ini


Ia menarik tangan pria tadi dan mendudukan nya di sebuah tempat yang rindang, jennie mengeluarkan kotak P3K dari tas nya dan mulai membersihkan luka itu.


Tanpa banyak bicara jennie membalut nya dengan perlahan, pria tadi hanya menatap jennie heran. "Kenapa kau membawa alat selengkap itu ?" tanya nya


"Oh terkadang aku juga suka terluka, ini untuk berjaga-jaga saja. Sudah selesai, apapun masalah mu tolong jangan menyerah. Kau pasti punya alasan untuk tetap hidup, jadi jangan berfikir untuk mati. Kalau begitu aku pergi dulu" pamit jennie


*************************


"Ayolah, kau yakin tidak mau ? Terakhir kali kau cukup hebat loh" ucap seorang diswa pada jung yeon
"Tidak terimakasih" balas nya dingin
"Ayolah, tidak akan lama kok" bujuk nya
"Jangan sampai aku menghajar mu" ancam jung yeon


Jennie yang kebetulan lewat di situ pun jadi canggung, jung yeon menatap nya tajam lalu pergi begitu saja. "oh kau anak baru itu ya ? aku Jong ki senior mu, aku sudah lihat video mu. Dan sepertinya kau cukup kuat sampai masih berada disini" sapa hong ki


Sekolah memasuki tahap ujian awal, selama seminggu semua murid tampak mempersiapkan dirinya. Bahkan tae hyung terlihat sering belajar bersama jennie


"Kau sudah lihat ? ku dengar si anak baru dapat score tertinggi, hong ki sunbae saja ada di urutan 2" gosip para murid, jung yeon terkejut mendengar nya


Gadis itu tidak percaya dan pergi memeriksanya sendiri, bebar saja jennie mendapat nilai yang nyaris sempur nya. Di susul hong ki setelah nya, mata nya mulai tak tenang. Ia berlari mengitari sekolah seperti mencari sesuatu


"Tidak mungkin terjadi lagi bukan ?" gumam jung yeon menatap ruang tak terpakai yang tertutup rapa, ia membuka pintu perlahan dan melihat hong ki tengah mengikat jennie


Keringat dingin mengalir dari dahi jennie, tangan dan kaki nya terikat kuat. Mulut nya di bekap oleh gulungan kain, sementara hong ki tersenyum licik dengan sebuah kayu yang ia pegang


"Kau baru bergabung sebulan tapi sudah membawa berita buruk untuk ku ya ? kau tahu apa salah mu ?" jennie menggeleng kuat, ia begitu ketakutan. Hong ki melempar sebuah kertas ranking ke jennie


"Berani sekali kau menurun kan posisi ku ? kau sudah bosan hidup huh ? Akan ku buat kau membayar semua nya" ucao hong ki mulai melucuti seragam jennie dengan perlahan




TBC

CHANGE MySelf (Story + Pict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang