Pagi ini adalah pagi yang sempurna untuk jung kook, karna mulai hari ini dan setahun kedepan ia akan berangkat pagi terus dengan jennie. Ia menekan bel rumah jennie lalu mereka berangkat bersama
Jungkook masih terlihat malu-malu dan belum banyak bicara "tae hyung itu teman yang baik ya" ucap jennie memulai pembicaraan, jung kook menyangkal nya ia menyebut tae hyung itu berisik dan pembuat masalah
Jennie terkekeh mendengar nya, jung kook juga menceritakan bagaimana ia dan tae hyung selalu bertengkar setiap kali bertemu. Ia merasa benar-benar tidak sejalan dengan nya, dan tidak mau berteman dengan tae hyung
"Ohh begitu ,," gumam jennie sembari tersenyum
"Kenapa kau tersenyum ? aku ber sungguh-sungguh ! Aku tidak akan pernah mau berteman dengan nya !" elak jung kook begitu antusias
"Kalian tidak bisa membodohi ku, kalian itu sangat cocok. Berteman lah dengan nya, ia juga sama seperti mu. Kesepian dan butuh teman curhat" saran jennie pada nya
"Tidak, aku hanya ingin berteman dengan mu saja" ucap jung kook sedikit malu "Ya Ya Ya jung kook ! Sudah kubilang menjauh dari pacar ku !" teriak tae hyung berlari menghampiri mereka, para murid yang baru datang terus menatap mereka sambil berbisik-bisik
Jennie berlari mengampiri jung yeon, mereka saling mengobrol. Tae hyung dan jung kook merasa sedih, mereka saling membuang pandang. Lalu tiba-tiba perut jung kook berbunyi sangat keras
Tae hyung mentertawakan nya "Kau belum makan ? Kebetulan sekali, ayo kita cari makan" ajak nya
"Tidak, aku lebih baik mati kelaparan daripada harus makan dengan mu" tolak jung kook mentah-mentah, tae hyung tertawa menggoda
"Jangan malu-malu, ayo kita cari makan" tae hyung merangkul jung kook "tidak mau" marah jung kook "baiklah kita makan apa ya ?" tae hyung masih menarik nya paksa "Aku bilang aku tidak mauu, jennie tolong akuu" teriak jung kook masih mencoba melarikan diri
"Woah woah woah ,, jadi ini dewi korea yang sedang di puja-puja masyarakat kita" ucap hong ki yang mencegat jalan jennie dan jung yeon, jennie bersembunyi dibalik jung yeon yang tampak tak takut sama sekali
"Mau apa kau ?" tanya jung yeon
"Aku tidak ada urusan dengan mu, minggir" hong ki hendak menghampiri jennie, tapi jung yeon langsung menepis tangan hong ki dengan cepat dan tepat
"Kau mau main-main dengan ku huh ?" marah hong ki mencoba menyerang nya, jung yeon dengan cekatan menghidar. Ia mendorong jennie agar menjauh, lalu mereka sedikit berkelahi
"Sejak kapan kau jadi se agresif ini ?"
"Aku bukan jung yeon lemah yang dulu kau kenal" ucap nya dengan percaya diri, hong ki membersihkan seragam nya sembsri tertawa "Hari ini kau kalian beruntung" ia pergi meninggalkan kedua gadis itu
Jennie menggampiri jung yeon untuk menanyakan keadaan nya, ia juga memuji keterampilan nya melawan. Jennie bahkan ingin belajar agar bisa seperti nya.
"Kau bisa kursus karate diluar sana banyak"
"Tidak, aku ingin belajar dari mu saja"
"Aku belum bisa banyak, ini cuma dasar nya saja"
"Kalau begitu aku ingin belajar bersama mu, tolong ajak aku" pinta jennie sedikit memohon
"Maaf tapi aku tidak boleh mengajakmu, terlalu banyak hal yang tidak boleh kau tahu dariku" tolak nya halus
"Untuk beberapa waktu ini, jangan pergi sendiri dulu. Minggu depan kita ujian, kau harus bersiap" saran jung yeon "kau membuat ku takut, apa aku buat nilai ku turun saja ?? turun sedikit tentu tidak masalah kan ?"
Jennie selalu mengikuti saran jung yeon untuk tetap menjaga diri, ia jung kook dan tae hyung sering terlihat bersama-sama. Hong ki sudah jarang terlihat di sekitar kelas mereka, namun tetap saja jennie selalu merasa cemas
Jung kook selalu memperhatikan jennie. ia bahkan bisa merasakan saat gadis itu mulai cemas. Tapi ia terlalu takut untuk bicara ataupun menatap nya, ia hanya ingin jennie tahu bahwa ia selalu ada di sana untuk menjaga nya
"kau terlihat cemas, apa ada masalah ?" tanya jung kook tat kala mereka jalan pulang
"Tidak" jawabnya singkat
"Aku ingin ke suatu tempat. Maukah kau menemani ku ?" tanya jung kook, jennie menatap nya sebentar kemudian mengangguk
Mereka telah sampai di sebuah rumah besar dikawasan elite "Rumah kepala sekolah ?" tanya jennie "Bagaimana kau tau ?" kaget nya "ahhh aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian, maaf" sesal jennie "tidak masalah, ayo masuk"
"Ehh ?? tidak, aku tunggu diluar saja"
"Tidak apa ? Baiklah, aku tidak akan lama"
Jennie dengan setia menunggu jung kook didepan, dia berjongkok, berjalan, lalu kembali berjongkok. Ia merasa sangat bosan hingga tanpa sadar ia tertidur dengan bersandarkan tiang
"kau tertidur ?" panggil jung kook membangun kan nya dengan lembut, ia duduk dihadapan jennie
"Kenapa lama sekali ? aku bosan" rengek jennie
"aku bahkan baru 5 menit pergi" jung kook melirik arloji nya sembari tertawa, ia mengacak-acak rambut jennie gemas
Jung kook yang tertawa lepas begini, terlihat sangat manis. Jennie bahkan sampai tidak bisa berkedip melihat nya "Ternyata kau manis juga saat tertawa begitu" puji jennie, membuat jung kook menunduk malu
Jennie dan jung kook berjalan pulang, namun langkah jennie terhenti saat melihat 2 orang siswi di depan nya. Tubuhnya terasa kaku
"Unnie suara mu, tadi payah sekali hahahaha. Bando tadi sangat cocok untuk mu, lucu sekali" tawa lisa menggoda sahabat nya yang mengenakan bando kelinci "Ahh aku malu sekali, lain kali aku akan mengalahkan mu. Dan membuat mu lebih malu lagi" sahut ji soo
Langkah kedua nya ikut terhenti melihat jennie yang sedang bersama seorang pria asing "Kita lewat jalan lain saja" ucap ji soo pergi, lisa menatap jennie sedih lalu pergi mengikuti teman nya
"Kau kenal mereka ?" tanya jung kook, jennie tidak menjawab apapun. Ia pergi dengan wajah yang murung, jung kook ikut sedih melihat gadis itu sedih
"Apa ada yang bisa ku lakukan untuk membuat mu tersenyum lagi ?" tanya jung kook lembut "Aku tadi sudah mengantar mu, sekarang giliran kau" jennie menarik tangan jung kook, mereka pergi ke pantai untuk sekedar menghirup udara segar
Jung kook terlihat sangat senang melihat pantai, ia meletakan sepatu, tas, kemeja dan jaket nya. Lalu berlari menggunakan kaos untuk bermain air, ia terlihat sangat bersemangat
Jennie duduk di samping barang-barang jung kook sambil tertawa melihat tingkah teman nya, serasa sedang mengasuh anak. Jung kook mengambil sebuah hewan laut lalu memberikan nya ke jennie.
Gadis itu sedikit takut tapi mereka tetap tertawa lepas, jung kook bahkan menangkap hewan laut yang berukuran cukup besar dan memain kanya seakan tidak ada hal yang ditakuti nya.
"Ayo pulang, kau bisa masuk angin nanti" ajak jennie
"Ini pertama kali aku ke pantai, jadi aku sangat senang"
"Ehh ?? pertama kali ?" kaget jennie, jung kook mengangguk
"Nanti kita kesini lagi, sekarang ayo kita pulang" jennie mengulurkan tangan nya
Jung kook meraih uluran tangan itu bahagia, jennie membatu jung kook mengenakan pakaian nya. Ia mengancingkan kemeja jung kook, memakaikan nya jaket dan membersihkan pasir yang menempel di wajah pria itu
"Sudah, ayo" jennie berjalan duluan, jung kook memegang jantung nya yang tak mau berhenti berdetak sejah tadi. Dan wajah nya yang kini sangat merah
"Kalau boleh aku bertanya, kemana ibu mu ?" ucap jennie sembsri mereka berjalan pulang
"Sudah meninggal, beberapa bulan yang lalu"
"Ahh maaf, aku tidak tahu. Kau pasti merasa sangat kehilangan"
"Hmm dulu ibu adalah alasan kenapa aku masih tetap hidup, tidak peduli bagaimana orang menghina ku yang terlahir dari wanita penghibur. Aku tetap bangga padanya, dan setelah ia pergi aku mulai putus asa. Aku tidak tahu harus apa dan bagaimana, sampai aku bertemu dan mengenal mu. Kau lah satu-satu nya alasan kenapa aku tetap bertahan" cerita jung kook begitu menyentuh
Jennie merasa sangat bersalah karna sering mengabaikan nya, padahal ternyata ia sangat penting untuk pria ini. Jennie menggampiri jung kook dan memeluk nya, ia menepuk punggung jung kook pelan
"Kau harus tetap kuat" ucap jennie lembut, jung kook membalas pelukan jennie. Ia merasa begitu terharu, sampai ia tidak bisa menahan air matanta untuk tidak keluar
"Mau kah kau berjanji satu hal padaku ?" tanya jung kook
"Katakan""Apapun yang terjadi nanti, jangan menghilang dari ku. Jangan seperti ibu dan ayah ku, aku tidak suka sendirian" katanya begitu sedih, jennie mengerat kan pelukan nya
Mereka telah sampai di apartement, jennie mengambil ponsel nya yang berdering. Ia pun menyuruh jung kook untuk masuk terlebih dahulu, tapi jung kook menolak "Tidak akan lama" sahut jennie, pria itupun pergi
"Lisa ?" tanya jennie
"Jennie, bagaimana kabar mu ?" tanya lisa gugup
"Aku baik. bagaimana dengan mu ?"
"Aku tidak baik, aku merindukan mu jennie"
#DEGH seketika mata jennie mulai memanas, ia pergi ke taman terdekat
"Aku ingin kita seperti dulu, aku selalu bermimpi buruk tantang chae young. Dia menangis padaku, dan berkata kau bukan lah orang jahat. Bisakah kita bertemu dan menyelesaikan masalah ini ? Aku yakin kau punya alasan lain, datang dan jelaskan pada kami hmm ?"Jennie membekap mulut nya menahan tangis, sementara lisa sudah tersedu-sedu saat bicara
Mereka tak bicara banyak, ia pun memutuskan untuk pulang. Tapi sial nya ia justru bertemu dengan hong ki, tubuh nya bergetar hebat. Sementara hong ki tertawa senang melihat jennie yang sudah terpojok
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE MySelf (Story + Pict)
FanficJennie gadis periang yang dapat banyak sekali kemalangan dan musibah setelah pindah ke sebuah sekolah elit dan ternama dikota gangnam. Hingga membuat nya berubah dari pribadi yang lemah lembut menjadi gadis yang keras Beruntung ada 2 pria polos yang...