Jennie pergi berjalan-jalan, ia memasuki toko buku untuk membeli beberapa buah buku. Setelah itu ia makan di sebuah kedai dengan lahap nya, ia sudah tidak peduli tentang yang terjadi kemarin
Ia masih punya alasan untuk bertahan, sempat terbesit dipikiran nya untuk melaporkan kejadian tragis itu. Tapi lagi-lagi ia terus memikirkan kedua orang tua nya, mereka akan lebih terluka dibanding dirinya sendiri
Ia harus tetap tegar, ia harus tetap kuat, ia harus bisa membalas nya 1000x lebih menyakitkan. Jennie terus menyembunyikan ksedihan nya, sehingga tidak seorang pun mengetahui nya.
Tar hyung, jung kook, jennie, dan jung yeon telah resmi naik ke kelas akhir. Dihari kelulusan senior mereka hong ki, hari paling membahagiakan untuk jennie karna setidak nya ia bisa tenang untuk 1 tahun kedepan
Ia masih tidak tahu apa yang ingin dilakukan nya, cita-cita nya untuk menjadi dokter sudah tidak menarik lagi baginya. Jennie pergi ke balkon bersama jung yeon, sialnya ternyata disana ada hong ki sedang merokok
"Oh kalian kemari untuk mengucapkan salam perpisahan padaku ? woahh kedua budak ku sangat akur ya" ledek hong ki menghampiri mereka
"Hmm kalian tahu tidak ? beberapa hari lalu keluarga ku mengalami kebangkrutan yang cukup besar, karna hilang nya sebuah data penting milik investor kami. Dan aku sangat kesal, kurasa aku mencium bau busuk dari kalian. Dengar ya, aku tidak hanya akan menghancurkan kalian. Tapi juga keluarga kalian" ancap hong ki
"Jangan pernah sentuh keluarga ku" umpat jennie begitu marah, hong ki tertawa senang"Ahh ya aku cukup kesal dengan penjahat itu, harus nya dia menusuk mu saja saat aku mendorong mu. Dia terlalu bodoh sampai ditangkap polisi, kau benar-benar beruntung" tawa hong ki
"Kau yang mendorong ku saat itu ?" marah jennie memukul tubuh hongki, merasa tak terima ia pun menampar jennie cukuo keras. Jung yeon meninju wajah hong ki hingga ia tersungkur, tangan gadis itupun ikut terluka
"Sial, kau semakin kuat saja ya" hong ki menyeka darah dari sudut bibir nya
"Jennie, ayo kita pergi dari sini" ajak jung yeon menarik nya pergi
Jung yeon memeriksa wajah jennie yang sedikit bengkak, ia membantu jennie mengompres wajah nya. Dr. lee pun masuk ke ruangan nya dengan sebuah kotak besar
"Kalian disini ? apa yang terjadi ?" tanya dr. lee
"Coba kulihat, ini bekas tamparan. Siapa yang melakukan nya ?" jennie hanya diam saja, dr. lee melirik jung yeon yang juga hanya diam
"Baiklah kalau tidak mau cerita, lain kali jaga diri kalian dengan baik" ucap nya pasrah, ia mulai mengemasi barang-barang nya
"Kau mau kemana ?" tanya jung yeon ragu
"Aku sudah diterima di rumah sakit seoul, jadi oppa tidak bisa sering-sering menjenguk mu lagi" jelas dr. lee
"Oppa ?" heran jennie "cih, aku juga tidak peduli. Hanya penasaran saja" balas jung yeon kecut "Kau tidak tahu jennie ? Jung yeon ini adik ku, hahaha makanya dia sedikit iri padamu karna kita cukup dekat" cerita dr. lee
Jennie menatap kedua nya tak percaya, pantas saja dulu jung yeon selalu menatap nya dengan begitu tajam. Jadi karna ini ? Tapi mereka kelihatan nya tidak cukup akrab
"Aku sudah harus pergi, kalian mau mengantar ku ? Oh ya jennie, aku titip jung yeon padamu ya. Dia itu sebebarnya sangat peduli, hanya tidak pandai menunjukan nya saja" ucap lee dong hae
"Wanita itu juga disini ?" sinis jung yeon
"Panggil dia unnie" potong dr. lee cepat
"Pergilah, aku tidak peduli lagi" sahut jung yeon
Dong hae menghela nafas nya pasrah, ia pun berpamitan dan langsung pergi. Jennie bisa melihat ekspresi sedih jung yeon saat dr. lee pergi tadi, dia pasti sangat menyayangi nya.
*********************
Selama liburan kenaikan jennie di ajak tae hyung untuk pemotretan iklan majalah, dan beerapa iklan. Jadwal mereka berdua cukup sibuk selama musim libur ini, jennie dan tae hyung semakin dekat.
Media juga tak henti-henti nya membahas hubungan mereka, banyak yang pro dan banyak juga yang kontra. Jennie sangat terkejut melihat bayaran yang ia dapat untuk sekali pemotretan
Tae hyung mengantar jennie pulang dengan mobil nya, mereka membawa banyak oleh-oleh. Jennie mengetuk pintu jung kook untuk mengajak nya bergabung, tapi tidak ada balasan ia pun menelpon nya
"Ahh jennie ? Aku sedang bekerja paruh waktu di restauran" ucap jung kook di yang tengah mencuci tumpukan piring
"Begitu, baiklah .. Telpon aku kalau kau sudah pulang ya"
Jung kook tersenyum mendapat telpon dari jennie. ia melanjutkan pekerjaan nya dengan semangat. Sementara jennie dan tae hyung berpesta dirumah mereka
"Hati-hati dijalan" ucap jennie lembut, mengantar nya ke mobil. Tae hyung tertawa geli
"Aneh rasanya, kita seperti sepasang kekasih sungguhan. Bagaimana menurut mu ?" goda tae hyung
"Dalam mimpi mu, pulanglah" jennie tersenyum kecil
Tae hyung menarik jennie kedalam pelukan nya, jung kook yang baru saja pulang menatap nya kesal. Ia menghampiri kedua nya sambil berdehem dengan sangat keras, jennie melepaskan pelukan nya
"Tidak seperti yang kau fikirkan sungguh" sangkal nya
"Benar kah ? Kalau begitu, mau temani aku makan ? aku tidak suka makan sendirian" ajak jung kook
"Aku ikut" ucap tae hyung
"Tidak, kau pulanglah. Ini sudah larut malam" ucap jung kook memasukan tae hyung kedalam mobil nya, lalu ia menarik jennie pergi
Keesokan paginya jung kook kembali bekerja, ia pergi ke toko perhiasan. Memilih kalung liontin dengan semangat, ia menghitung uang nya. Sore hari jung kook langsung pulang untuk mandi, ia telah rapih.
Jennie merengek kesal lantaran suara bel apartement mengganggu tidur siang nya, masih dengan wajah kucal ia membuka pintu. Jung kook terkejut setengah mati melihat nya
"Ada apa ?" tanya jennie setengah sadar
"Mau menamani ku ke suatu tempat ?" tanya jung kook
"Masuklah" jennie pergi kedalam rumah diikuti jung kook
"Tunggu disini, aku mandi dulu"
Sangkin lelah bekerja seharian ini, jung kook justru tertidur di sofa. Jennie berusaha membangun kan nya, tapi jung kook terlalu pulas dalam tidur nya.
"EOMMA !" teriak jung kook terbangun dari tidur nya, jennie bertanya apakah jung kook bermimpi buruk. Dan mengusulkan untuk pergi besok saja. karna seperti nya jung kook sangat lelah.
"Tidak, aku baik-baik saja. Sudah rapih ? Ayo kita pergi" ajak jung kook merapihkan pakaian nya
"Kita mau kemana ?" tanya jennie penasaran karna mereka sampai naik bus ke seoul, jung kook hanya tersenyum
"Selama liburan ini kau sibuk sekali ya" ucap jung kook"Yaa ,, kau juga dama sibuk nya. Bagaimana pekerjaan di restauran ? Pasti melelahkan, kau kurus sekali" jennie memperhatikan tangan jung kook yang banyak bekas baret
"Ah ah ah itu sakit" ringis jung kook berpura-pura"Tunggu, aku punya plester di tas ku" jennie memasangkan plester itu di tangan jung kook dengan hati-hati, ia terus memperhatikan jennie dengan lekat
"Ini pertama kali nya aku kesini, cantik sekali ya" kagum jennie melihat tower bessr di hadapan nya, jung kook tersenyum kecil padanya diam-diam dan berkata "benar, sangat cantik"
Mereka berjalan menuju namsan tower, jennie bingung dan begitu penasaran kenapa mereka kesana. Jung kook menatap jennie dalam, gadis itu mulai gelagapan bingung
"Aku mencintaimu" ucap jung kook to the point
"Ehh ?? Kau bercanda ya, tidak lucu. Ayo pulang""Tunggu, aku serius. Jennie, aku mencintaimu" jung kook membuka kotak perhiasan berisi kalung liontin yang sangat indah pada jennie
"Cukup ! Kau pasti salah paham, aku --"
"Kau mencintai nya, tae hyung kau suka dia ?" potong jung kook sedih
"Kau salah paham, aku tidak pernah menaruh rasa padamu ataupun tae hyung" bantah nya
"Kenapa ? Aku kan sudah bilang, kau satu-satunya alasan ku masih disini. Kau begitu baik, dan aku sungguh menyukai mu"
"Itukah yang kau fikirkan tentang ku ? Aku tidak sebaik yang kau fikirkan, aku tidak pantas untuk kau cintai. Bahkan aku tidak pantas untuk di cintai, kau harus menemukan yang lebih dariku" Jennie melepaskan genggaman jung kook dari nya dan pergi
Jung kook mengejar nya dan terus memohon, jennie terus menghindar. Akhirnya mereka duduk di taman dekat sana, tidak ada percakapan diantara kedua nya.
Jennie sibuk dengan perasaan bersalahnya, ia kembali mengingat kejadian nalam itu. Ia sudah kotor, jung kook pantas mendapatkan yang lebih baik dari nya
"Jung kook, aku mengatakan ini bukan karna aku membenci mu tapi justru karna aku peduli. Terimakasih atas semua nya. Kau kerja keras selama ini hanya untuk memberlikan aku kalung, aku sangat menghargainya. Kau tidak mengenalku, aku memiliki sejuta rahasia yang harus ku simpan sampai mati. Jadi aku tidak bisa menerima kebaikan mu, aku pantas untuk ini"
"Aku tidak peduli, mau sejuta ataupun seratus juta rahasia yang kau punya. Aku tidak masalah, tetap lah disisiku seperti sekarang ini. Aku benar-benar takut kehilangan mu" ungkap jung kook dengan suara bergetar
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE MySelf (Story + Pict)
FanfictionJennie gadis periang yang dapat banyak sekali kemalangan dan musibah setelah pindah ke sebuah sekolah elit dan ternama dikota gangnam. Hingga membuat nya berubah dari pribadi yang lemah lembut menjadi gadis yang keras Beruntung ada 2 pria polos yang...