setelah acara jalan jalannya dengan aura,sehun langsung pulang ke rumah dan menuju kamarnya
sebelum sampai ke kamarnya,tiba tiba neneknya datang. sehun langsung menyalami neneknya tersebut.
" darimana?" tanya nenek nya ramah ke sehun.
" dari luar jalan jalan" jawab sehun dingin.
" yasudah,kamu pergi ke kamar,mandi dan langsung kita makan malam. nenek tunggu" sahut neneknya sambil tersenyum ke arah sehun.
sehun tidak menjawab dan langsung pergi menuju kamarnya dan mandi.
selesai mandi,dia tidak langsung turun. tapi dia memikirikan bagaimana dia bisa mencoba menuntaskan masalah keluarga aura yang sudah sangat lama.
sehun berpikir sangat lama sampai akhirnya ada yang mengetok pintunya.
tok tok tok...
" den,nenek sudah menunggu diruang tamu" kata bi marni dari luar pintu kamar sehun.
" iya" sahut sehun dan langsung keluar menuju ruang makan.
" sehun,duduk disini" sapa neneknya dan menyuruh sehun duduk di kursi tepat disamping neneknya.
" kamu makan habiskan,lalu nenek ingin mengobrol denganmu di ruang tamu" kata neneknya dan langsung memakan makanannya.
acara makan malam terjadi sangat sepi,tidak ada yang membuka percakapan. hanya suara dentingan antara sendok dan piring yang saling beradu.
selesai makan,neneknya meninggalkan sehun yang masih makan menuju ke ruang tamu.
selesai makan,sehun beranjak membawa piringnya menuju wastafel. tapi sebelum sampai,sudah di cegat oleh bi marni.
" eh den,gak usah. biar bibi aja,den sudah ditunggu oleh nenek diruang tamu" kata bi marni yang mengambil alih piring dari tangan sehun
sesampainya diruang tamu,sehun melihat neneknya yang sedang membaca buku menggunakan kacamata bacanya.
" ekhm" dehem sehun yang sedari tadi neneknya belom saja membuka percakapannya.
" oiya nenek lupa. sehun,kamu sudah besar, kelas berapa kamu sekarang?" tanya neneknya lupa karna faktor usia.
" kelas 11 nek" sahut sehun sambil terus fokus ke arah mana neneknya ini akan berbicara.
" sudah besar ternyata,dan sedikit lagi kamu akan lulus bukan? ibu mu besok akan kemari,dan membawa kabar bahwa dia akan segera menikah dengan ayah baru kamu. jadi nenek minta,tolong perlakukan ibumu dengan baik" pinta neneknya kepada sehun
sehun jengah dengan pembicaraan tentang ibu nya. bagaimana tidak,sudah lama ibunya tidak menengoknya,dan memberi kabar. setelah memberi kabar,ternyata kabar tentang dirinya yang akan mendapatkan ayah baru.
bahkan sehun hampir lupa akhir akhir bahwa dia masih mempunyai ibu. sehun tersenyum kecut mendengar kabar itu dari neneknya,kenapa bukan ibunya saja yang memberi kabar ini? ck,percuma. sehun akan tetap tidak peduli.
" nek,apa ibu sibuk? bahkan ibu tidak memberi kabar ini langsung dengan sehun?"tanya sehun dengan nada marahnya.
" kata ibumu,dia sudah mencoba menelfon mu tapi tidak di angkat"
memang,sehun sangat malas membuka benda berukuran persegi panjang yang bisa mengeluarkan suara itu.
" apa tidak ada salahnya mengirim pesan atau ibu mampir sebentar untuk memberi kabar itu?" sehun kesal dengan sikap ibunya yang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
" sehun bahkan sempat lupa kalau sehun punya ibu" kata terakhir sebelum akhirnya sehun pergi menuju kamarnya.
" sehun! ibumu besok akan datang dan kamu bisa berbicara sendiri dengan ibumu" teriak neneknya karna memang sehun hampir sampai kamarnya.
sampai dikamarnya,sehun menuju balkon dan memikirkan tentang dirinya yang akan mempunyai ayah baru dan tentang masalah aura. sambil berpikir,tiba tiba aura datang dan duduk disampingnya.
" hai" sapa aura ke sehun
sehun bahkan sangat tidak mood untuk berbicara.
" ada masalah?" tanya aura
sehun masih diam. sangat lama sampai akhirnya aura kembali bertanya kepada sehun.
" hei sehun,apa ada masalah?" tanya aura sekali lagi.
" hm,bisa dibilang begitu" kata sehun
" mau cerita?" tawar aura kepada sehun
sehun berpikir sejenak,apakah bisa masalahnya selesai jika dia cerita kepada aura?
" ibu ku besok menikah"- jeda sehun
" bagus dong"- potong aura
aura memang tidak tau apa yang terjadi.
" dan aku akan mempunyai ayah baru" lanjut sehun dengan malas
jujur saja,semua yang berkaitan dengan ibunya,akan menjadi masalah bagi sehun.
" memang kenapa?" tanya aura heran
" sebenarnya akhir akhir ini ibuku tidak memberi kabar,bahkan untuk menengok ku saja dia tidak. memang sih,aku tidak memikirkan tentang dia kesini atau tidak. tapi setidaknya kan dia kesini sambil menyempatkan walau dia sibuk. aku bahkan sempat lupa bahwa aku punya ibu" kata sehun sambil menceritakan tentang masalahnya kepada aura
" hush,gaboleh gitu. ibumu kan yang sudah melahirkan mu,menjaga mu sampai besar. memang sih dia sibuk,tapi setidaknya dia memang ibumu"kata aura
" tapi kan kalo kaya gini aku berasa gak punya ibu,dan besok ibuku akan kesini memberi kabar bahwa dia akan menikah" sahut sehun kesal.
" gak ada salahnya kan dengerin penjelasan dari ibumu?" solusi aura
sehun berpikir sejenak,memang ada benarnya sih aura.
" besok aku temani" kata aura
" baiklah" sahut sehun akhirnya.
" yasudah kamu tidur,besok kamu sekolah kan? sudah malam" tanya aura
" iya,kamu besok temani aku sekolah"
" iya besok aku temani" kata aura.
" yasudah sana tidur"" iya bawel" sebelum sehun beranjak,dia sempat mengacak rambut aura yang membuat pipi aura bersemu merah.
aduh,sudah seperti manusia saja aku ih,batin aura sambil memegang dadanya yang tidak berdetak. ya memang,kan aura sudah meninggal.

KAMU SEDANG MEMBACA
indigo ; ooh sehun
Rastgele" ganteng ganteng kok indigo" " ih jangan deket deket dia,lo mau tbtb dibunuh dia?" " ganteng sih,tapi gangguan mental" sudah makanan sehari hari tentang cacian itu untuk lelaki berparas tampan. sehun,atau nama lengkapnya ooh sehun.