dua puluh

69 7 0
                                    

" tenang,ini hanya obat biasa" ucap jane saat melihat respon sehun.

" obat biasa?" tanya sehun bingung.

" iya obat biasa"

***

" ayo naik,aku antar pulang"ucap sehun sambil menawarkan boncengan kepada jane yang sedang diam sambil menunggu jemputan.

sepeda sehun bergerak normal tapi tidak kerumah jane.

" sehun,kita mau kemana?"tanya jane bingung.

" kata aura,dia ingin bertemu"ucap sehun.

" aura? serius? ah aku rindu aura!!"

sepeda sehun mampir ketoko bunga yang berada dipinggir jalan.

" aura suka bunga apa?"tanya jane sambil melihat lihat jenis bunga yang berada ditoko.

" entah,tapi dia suka warna putih dan merah"ucap sehun berdiri sambil melihat jane yang sedang memilih.

" ah yasudah"
" mba... mawar putihnya sama merah campur yah jadi satu bucket"ucap jane kepada pelayang toko.

sambil menunggu sehun tertarik dengan satu bunga yang warnanya sangat cerah. di petiknya bunga itu.

" hei emang boleh di pe...

" boleh"ucap sehun sambil menyelipkan bunga itu dibelakang telinga jane.

" bagus"

" ah iyakah? memang kok"ucap jane.

" sombong"

" hanya sedikit"

sehun hanya tersenyum simpul dan keluar karna bunga pesanannya sudah selesai.

" tidak ingin membeli makanan?" tanya jane.

" untuk apa?"

" untuk aura?"

" bilang saja kamu lapar"ucap sehun sambil menyunggingkan senyumnya.

" ah... hehe"

" yasudah ayo kita makan dulu" ucap sehun sambil mengarahkan sepedanya ke arah warung kaki lima yang berada dipinggir jalan.

" mang,saya ketopraknya pedes yah"ucap jane.
" sehun?"

" tidak"

" yang satunya tidak pedas mang"

" siyap neng"-mamang ketoprak.

setelah menunggu hampir lama akhirnya pesanan ketoprak mereka datang.

" yang pedes?"tanya sehun ke mamang ketoprak.

" yang ini"tunjuk mamang ketoprak.

sehun memutar piringnya,yang pedas didepan dia dan yang tidak pedas didepan jane.

" hei!"

" jangan makan pedas"ucap sehun sambil mengaduk makanannya.

indigo ; ooh sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang