" hai sehun" sapa aura dengan senyuman manisnya.
" hai"
" ayo kita bermain" ajak aura. sehun hanya mengikuti setiap permain yang diberikan oleh aura.
saat sehun sedang menikmati permainannya,tiba tiba saja aura nampak lemas dan terduduk di atas tanah.
" hei aura,kau kenapa?"tanya sehun khawatir akan keadaan aura yang nampak sangat lemas.
" sehun,boleh aku minta sesuatu?"tanya aura dengan suara paraunya.
" hei,mau tanya apa? kau kenapa?"sehun sangat khawatir dengan keadaan aura saat ini.
" aku minta kamu untuk mencari teman,jangan sendiri. kamu tau? orang yang sudah mati tidak bisa mengajak temannya untuk mati bersama,dan aku cuman pengen kamu mencari teman dan hidup bahagia dengan temanmu. jangan terlalu tertutup. belajar dekat dengan orang. nenek sayang sama kamu,dan ibumu juga sangat sayang sama kamu. belajar untuk menjadi orang biasa dan aku juga minta sama kamu,jangan suka menyendiri. karna nyaman bukan karna sepi dan sendiri" jelas aura panjang lebar dengan suara lemahnya yang hampir hilang.
" hei aura kamu bicara apa?" sehun sangat khawatir dan tidak mengerti apa yang diucapkan aura.
" cepat atau lambat semuanya akan pergi,dan aku bakalan jauh dari kamu. cari teman!!!" pinta aura.
bayangan aura semakin hilang dan tinggalah sehun sendiri,terduduk lemas dan menangis akan perginya aura.
" AURA JANGAN PERGI" teriak sehun
" AURA"
" AURA"
•••
" AURA"
sehun terbangun dan terduduk dengan keringat yang mengucur. sehun bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana kalau dirinya ditinggal pergi oleh aura,sahabatnya dari dulu.
sehun menarik nafas dan mengelap keringatnya.
07.00
sudah pagi. sehun beranjak dari kasurnya dan pergi membersihkan dirinya di kamar mandi.
selesai mandi,sehun baru ingat bahwa dia akan kerumah pamannya aura. sehun turun dan ikut sarapan dengan neneknya.
" pagi" sapa sehun dengan suara datarnya.
" pagi juga" balas neneknya dengan senyuman,sehun kembali ingat dengan mimpinya bahwa neneknya sayang padannya dan dia harus mencari teman,sehun kembali menghilangkan pikiran itu dan kembali fokus sarapan.
selesai makan,sehun mengelap mulutnya dan pamit kepada neneknya.
" sehun pamit" sehun dengan nada dinginnya dan pergi keluar rumahnya.
neneknya hanya bisa menghela nafasnya dan kembali melanjutkan sarapannya.
di perjalanannya,sehun mencari aura yang sedari dia bangun belom nampak batang hidungnya.
sehun melihat aura sedang berdiri di samping tukang es krim. sehun tersenyum simpul dan menghampiri aura.
" hai,mau es krim?" sapa sehun sambil menawarkan es krim kepada aura.
" tidak,aku hanya lihat lihat saja" kata aura dan memalingkan wajahnya ke sehun.
" misi kita?"tanya sehun ke aura.
" sekarang?ayo" ajak aura dan berjalan.
" eh eh mas tunggu" panggil tukang es krim yang sedari tadi melihat sehun berbicara sendiri.
" hm?" respon sehun dengan wajah dinginnya.
" eh gak jadi mas hehe" kata tukang es krim tersebut sambil melihat wajah sehun yang menyeramkan.
sehun kembali berjalan disamping aura.
padahal tadi mau nanya,batin tukang es krim.
aura sangat senang,bahwa kematiannya sebentar lagi akan terungkap. aura menunjukan arah jalannya menuju rumah paman aura.
" seingatku dulu aku pernah kesini" kata aura sambil berjalan.
" coba kita ke utara" tunjuk aura sambil berjalan ke arah utara.
sudah hampir setengah jam sehun dan aura hanya berputar putar di tempat tersebut.
" hei aura,sebenarnya kamu masih ingat tidak sih?" kata sehun akhirnya karna dia mulai merasa lelah.
" aku ingat,hanya sedikit lupa"
" oiya,coba kita ke sana" belom sempat aura berjalan sudah di cegat oleh sehun.
" hei,kita tadi sudah kesana dan kau mengajak kesana lagi? oh astaga aura" frustasi sehun sambil mengacak rambutnya kesal.
" aku hanya sedikit lupa" kata aura sambil menundukan kepalanya.
" aura sekali lagi aku tanya,jika kamu tidak ingat jalan kerumah pamanmu,apa kamu ingat nama pamanmu?" tanya sehun sambil menahan kesabarannya.
" nama pamanku yah? hm" jeda aura sambil berpikir.
" ah iya aku ingat,nama pamanku kalau tidak salah toni sandrian" kata aura akhirnya yang bisa mengingat." yasudah,ayo kita tanya orang di sekitaran sini" ajak sehun sambil menghampiri orang disekitarnya.
ayo lah bersikap ramah, batin sehun sambil menarik nafas dalam dalam karna gugup.
" misi pak,apa bapak kenal dengan orang yang bernama toni? toni san san san..."
" toni sandrian" kata aura sambil berbisik.
" ah iya,toni sandrian"
" oh pak toni,maaf sebelumnya anda siapanya yah?" tanya orang tersebut ke sehun
" saya..." jeda sehun
" sodara jauhnya" bisik aura.
" saya sodara jauhnya" kata sehun akhirnya.
" oo,maaf tapi pak toni sudah lama meninggal,bahkan sudah hampir 2 tahun yang lalu" kata bapa itu ke sehun.
sehun melirik aura yang nampak seperti sudah putus asa.
" apa ada sodarannya atau siapanya yang masih tinggal disitu?" tanya sehun.
" seingat saya masih ada istrinya yang tinggal disitu,rumahnya tidak jauh dari sini,hanya tinggal belok kanan mentok disitu ada rumah berwarna biru" kata bapak itu ke sehun
" ah terimakasih banyak pak,duluan yah" pamit sehun dan pergi kerumah yang sudah di beritahu oleh bapa bapa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
indigo ; ooh sehun
Random" ganteng ganteng kok indigo" " ih jangan deket deket dia,lo mau tbtb dibunuh dia?" " ganteng sih,tapi gangguan mental" sudah makanan sehari hari tentang cacian itu untuk lelaki berparas tampan. sehun,atau nama lengkapnya ooh sehun.