tiga

584 30 0
                                    

sesampainya di tempat yang sudah di rencanakan oleh aura.

" kenapa kuburan?"-tanya sehun heran

" tidak apa,aku hanya ingin mengajakmu. bukankah kamu waktu itu ingin ikut?"-tanya aura

" heem,tapi kenapa kuburan?"lagi lagi sehun dibuat heran oleh gadis di sampingnya.

" memang aku suka kesini,menemui keluargaku dan aku" sahut aura dan berjalan duluan meninggalkan sehun yang masih sempat bingung.

disinilah sehun dan aura,disamping nisan yang bertuliskan aura aprilia. yaitu tempat peristirahatan aura dan disampingnya juga terdapat keluarga aura yang merupakan ibu,ayah,dan kakaknya.

" aku suka kesini,membersihkan nisanku dan nisan keluargaku"-kata aura dengan nada sedikit sedih.

" mau aku bantu?"-tawar sehun

" boleh"

sambil membersihkan nisan nisan tersebut sesekali sehun melirik aura yang tampak sedih.

" aku suka kesini,membersihkan nisan keluargaku dan menceritakan tentang keseharianku"-kata aura sedih.

" hei jangan sedih,ada aku disini sama kamu"-sehun merasa tidak tega dengan aura yang terlihat sedih.

" hm"

" oiya ibu,ayah,kakak. ini sehun,temanku yang bisa melihat aku,dia yang sering aku ceritakan dengan kalian" cerita aura membuat kaget sehun,bagaimana tidak. sehun bahkan sering diceritakan oleh aura di depan nisan keluarganya.

" ayo perkenalkan dirimu" ajak aura untuk mengenalkan diri kepada sehun

" oh hai,saya temannya aura. salam kenal" sehun sedikit kikuk dan ragu mengenalkan dirinya.

" tidak usah malu,bahkan mereka sudah tau kamu sebelum kamu mengenalkan diri" kata aura yang mungkin melihat kegugupan dalam diri sehun

" oh iya"-sehun

" mau tunggu aku? aku ingin berdoa untuk mereka" kata aura.

aura langsung berdoa dan meneteskan air matanya,melihat itu sehun langsung mengusap pipi aura yang dibasahi oleh air mata.

" tidak usah menangis,ada aku" sehun berucap untuk menyemangati aura.

" ayo,kita pergi. aku tidak ingin bersedih didepan mayatku sendiri" kata aura beranjak diselingi ketawa kecilnya.

sambil berjalan jalan,sehun masih tidak tega dengan aura yang masih terlihat sangat bersedih.

" mau makan es krim?" ajak sehun sambil merangkul aura dari belakang.

" ayo,eh tapi kamu tau kan? aku bahkan tidak akan memakannya" kata aura.

" tidak apa,ayo" rangkul sehun dan berjalan ke tempat tukang eskrim.

tanpa sadar. dari belakang,ada orang yang sedari tadi melihat ngeri ke arah sehun yang sedang mengobrol sendiri dan merangkul bayangan.

" aneh,waras gak sih itu orang?"-orang tersebut langsung lari pergi menjauh dari sehun.

sampainya ditukang eskrim sehun langsung menyuruh aura duduk di tempat yang tak jauh dari tukang es krim tersebut.

" om,eskrim 2" kata sehun ke tukang es krim tersebut.

selesai membeli es krim,sehun langsung kembali ketempat yang tadi ia suruh aura menunggu.

dikursi samping aura terdapat dua orang pacaran yang menghimpit aura. melihat itu sehun ketawa kecil dan mengisyaratkan aura untuk pergi meninggalkan kursi tersebut.

pas sedang berjalan,sehun mengajak aura duduk di kursi yang emang kosong.

" eh itu ada kursi kosong" tunjuk sehun ke kursi kosong yang ia lihat.

sambil memakan eskrim,sehun sesekali melirik aura yang sedang tertawa melihat anak kecil yang sedang berlarian di taman didepannya.

" aura" panggil sehun

" hm"

" boleh aku tanya sesuatu?"tanya sehun ragu ke aura yang masih fokus melihat anak kecil yang sedang berlarian

" boleh" aura memalingkan wajahnya dan melihat sehun

" boleh aku tanya,sebab kamu meninggal?"-sehun ragu untuk menanyakan soal itu.

" eh hmm" aura tampak sedih sambil mengulang memorinya yang sangat menyeramkan.

" eh,kalau tidak mau cerita juga tidak apa" sehun mengerti perubahan hati dari aura.

" tidak apa,ayo ikut aku" ajak aura.

" kemana?"-tanya sehun heran,karna yang saat ini sehun perlukan hanya cerita tentang mengapa aura bisa meninggal.

" katanya kamu mau aku ceritakan,ayo ikut aku" ajak aura lagi sambil menarik tangan sehun ke suatu tempat.

sehun hanya ikut dan berjalan di samping aura.

sesampainya di suatu tempat yaitu rumah kosong yang sudah tua yang bentuknya hampir sudah tidak layak tempat.

" disini aku" jeda aura
" mati akibat pembunuhan"

sehun kaget,sangat kaget,bahkan jantungnya sekarang sedang berpacu sangat cepat.

" aku mati akibat pembunuhan" kata aura yang sedang mengulang memori lamanya.

" kalau boleh tau,karna apa?" tanya sehun bingung ke aura.

" dulu,ayah ku pengusaha hebat,dan ibu ku adalah wanita karir. keluarga kita bahagia,sampai akhirnya ayahku mendapatkan saham besar dari perusahaannya. teman ayahku tidak terima kalau ayahku mendapat saham paling besar. sudah banyak cara yang dilakukan oleh teman ayahku untuk menyingkirkannya,tapi ayahku selamat selamat saja. sampai akhirnya si musuh mendapatkan ide gila yaitu membunuh satu keluarga sekaligus. kita dibunuh secara keji,ayahku ditusuk,ibuku,aku dan kakakku di perkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh. aku merasa dendam dengan musuh ayahku. dan sampai saat ini,pembunuhan keluarga kita hanya dibuat seakan akan kita dirampok" cerita panjang lebar aura sambil mengeluarkan air matanya.

sehun tidak tega,sehun memeluk aura sambil mengusap rambutnya yang panjangnya sebahu.

" sehun" panggil aura di sela sela isakannya.

" hm?"

" boleh bantu aku?"tanya aura

" bantu apa?"

" bantu aku menemukan dan membongkar tentang pembunuhan ini terjadi?"-kata aura dengan nada dendam.

" akan ku coba" sahut sehun sambil berpikir sebelum berbicara.

" benarkah?"tanya aura tidak percaya ke sehun.

" iya,tapi gimana?"-sehun kembali bertanya kepada aura.

" akan kupikirkan" kata aura

" akan kubantu" sahut sehun sambil tersenyum simpul ke arah aura.

indigo ; ooh sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang