Chapter 46

3.6K 302 7
                                    

Jungkook POV


Setelah selesai menangkap ikan, kami semua kembali ke daratan dengan membawa cukup banyak ikan untuk dijual.



Aku melihat perban yang membalut tanganku dan senyumku langsung terukir saat mengingat Hyun Mi yang mengobati luka ini.




Aku sempat berpikir, tak apa jika aku kesakitan asalkan aku bisa sedekat tadi dengan Hyun Mi.



"Kau melamun?"tanya Hyun Mi yang baru saja menghampiriku.




"Ani"jawabku.



"Apa tanganmu masih sakit?"



"Ini sudah lebih baik"



Lagi-lagi Hyun Mi memasang wajah menyesalnya.

"Mianhae aku membuatmu terluka"ucap Hyun Mi.



"Aku senang terluka seperti ini"jawabku seraya terkekeh.




"Mwo? Kenapa kau senang?"





"Aku senang karena kau lebih perhatian padaku, kau khawatir karena keadaanku, dan kita menjadi sangat dekat"jawabku dengan berbisik pada Hyun Mi.



Hyun Mi terdiam dan tidak menjawab ucapanku namun aku melihat ada senyum yang dia tahan di wajahnya itu.



Tak terasa akhirnya kami semua sampai di tepi pantai.


Setelah turun dari perahu ini, aku dan Hyun Mi langsung pulang kerumah sedangkan Hyun Mi Appa akan menjual ikan yang tadi didapat.




Sekarang aku berjalan berdua dengan Hyun Mi untuk pulang.




"Ternyata cukup melelahkan juga"ucapku.





"Dulu aku sering ikut Appa menangkap ikan, jadi rasanya ini biasa saja untukku"






Saat aku sedang berduaan seperti ini, rasanya aku sangat ingin menyatakan perasaanku pada Hyun Mi namun lagi-lagi lidahku menjadi kaku.


***


"Kami pulang"teriak Hyun Mi saat kita berdua tiba dirumah.




Aku dan Hyun Mi terduduk di sofa untuk melepaskan lelah ini sejenak dan beberapa saat kemudian Hyun Mi eomma datang dengan membawa dua gelas berisi jus apel.




"Minumlah, ini bagus untuk kesehatan kalian"ucap Hyun Mi eomma.



"Ne kamsahamnida eommonim"jawabku.




Hyun Mi langsung meneguk jus itu sedangkan aku hanya terdiam bingung karena tangan kananku terluka dan tidak bisa mengambil gelasnya.




Hyun Mi eomma melihat perban yang membalut tanganku dan terlihat dari wajahnya sepertinya dia terkejut sekaligus mengkhawatirkanku.






"Omo, apa yang terjadi dengan tanganmu? Apa kau teruka?"tanya Hyun Mi eomma dengan cemasnya.




"Ah ini, tadi tidak sengaja aku terluka saat di perahu"jawabku.




"Bagaimana bisa? ini pasti sakit bukan? Biar eommonim obati lukamu"





"Gwaenchana ini sudah tidak sakit lagi"





"Ini gara-gara ayahnya Hyun Mi mengajakmu ikut ke laut jadi kau terluka seperti ini"





"Ani eommonim, ini salahku, aku yang tidak berhati-hati. Lagian aku senang bisa ikut mencari ikan"




"Jinjja? Syukurlah jika kau merasa senang. Ya sudah sekarang lebih baik kalian mandi, eomma akan menyiapkan makan malam yang lezat eoh"



"Ne eomma"jawab Hyun Mi.




"Ne kamsahamnida eommonim"jawabku.


"Yak kenapa kau senyum-senyum sendiri?"tanya Hyun Mi saat Hyun Mi eomma pergi.




"Aku senang karena ibumu mengkhawatirkanku"




"Eomma memang orang yang sangat baik pada siapapun"




"Aku tahu, tapi rasanya ibumu seperti memperlakukanku seperti anaknya sendiri dan dia juga seperti ibuku dulu saat dia masih ada"





"Jadi kau akan merebut ibuku?"ucap Hyun Mi dengan wajah galaknya.




"Ne kalau bisa aku akan merebut ibumu"jawabku menggodanya.



"Yak pergi kau dari rumahku dasar penjahat"teriak Hyun Mi seraya mencubitku.






"Yak sakit, kau ini galak sekali"teriakku seraya menghindari cubitannya.




Hyun Mi terus berusaha untuk mencubitku namun rasanya aku sangat bahagia karena bisa sedekat ini lagi dengannya.



Aku menggenggam tangannya dengan erat agar di tidak mencubitku lagi.



"Kalau begitu aku akan membuat ibumu menjadi ibu mertuaku"ucapku seraya terkekeh.





Lucunya Hyun Mi langsung terdiam membeku dan pipinya merah seperti terbakar.




"Kenapa wajahmu menjadi merah?"tanyaku.





Hyun Mi menjadi salah tingkah dan wajahnya semakin memerah.





"Aku akan mandi"ucapnya dan pergi meninggalkanku.

-to be continue-
Keep Vote and Comment
Gomawo

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang