Chapter 45

3.7K 320 0
                                    

Jungkook POV

Aku berjalan dibawah langit yang cukup panas dengan membawa peralatan nelayan ditanganku ini.




Memang benar matahari di lingkungan pantai sangat terik sehingga rasanya kulitku seperti terbakar.





Beberapa menit berjalan, akhirnya kami sampai di sebuah dermaga yang sudah terparkir beberapa perahu nelayan ditepi pantai.




"Naiklah, jangan sampai ada yang tertinggal"ucap Hyun Mi Appa.




Aku terlebih dahulu menaiki perahu ini dan menyimpan semua barang barang yang aku bawa. Setelah itu aku langsung membantu Hyun Mi untuk naik ke perahu ini.




Semua nelayan sudah siap untuk pergi mencari ikan dan Hyun Mi Appa menyalakan mesin perahu ini.





Perahu melaju diatas permukaan laut, panas yang aku rasakan sedikit terobati karena angin yang berhembus cukup kencang.





Setelah sampai di tempat tujuan tepatnya di tengah lautan, perahu berhenti dan kami semua mempersiapkan semua peralatan untuk menangkap ikan.





Aku membantu Hyun Mi Appa untuk memasang jala di dalam air.






Sementara itu Hyun Mi hanya terdiam dan melihat kami semua bekerja tanpa membantu.






"Yak kenapa kau diam saja, cepat bantu"ucapku pada Hyun Mi.




"Ani, mataharinya sangat panas aku takut kulitku terbakar"jawabnya.





"Sejak kapan dia memikirkan tentang kulitnya"gerutuku dan mulai membantu kembali Hyun Mi Appa.




Hyun Mi POV




Aku terduduk di atas perahu seraya melihat Jungkook yang sedang bekerja membantu appa.


Rasanya senang melihat mereka berdua akrab seperti ini.





Aku mengambil ponsel dan mulai membula aplikasi kamera. Setelah itu aku mulai memotret Jungkook yang sedang bekerja.




Setelah selesai memotretnya aku langsung melihat foto itu.




"Woah dia memang sangat tampan"ucapku dalam hati.




Seketika senyum terukir di wajahku saat melihat foto-foto ini.




Sekarang aku yakin bahwa aku benar-benar menyukainya.





Setelah beberapa saat kemudian, Appa menarik jala yang tadi dia pasang dan aku langsung bisa melihat ikan-ikan yang terperangkap jala itu.




Aku menghampiri Appa untuk melihat jumlah ikan yang didapat.




"Woah ikannya banyak juga"ucapku.





Aku membantu Appa memasukan semua ikan kedalam sebuah tong yang sudah tersedia.




"Yak kenapa kau diam, cepat bantu"teriakku pada Jungkook.





"A-ani, aku tidak bisa membantumu"jawabnya dengan tergagap.




"Wae?"tanyaku dengan heran.



Tiba-tiba saja ikan yang sedang aku pegang tergelincir dan ikan itu seperti meloncat dan mengenai Jungkook.





Sontak aku sangat terkejut karena pada saat ikan itu terkena Jungkook, seketika Jungkook berteriak ketakutan dan teriakannya itu sangat keras hingga telingaku hampir sakit dibuatnya.




Mengetahui Jungkook takut dengan ikan, aku berniat untuk menakutinya.



Aku mengambil salah satu ikan yang ukurannya cukup besar dan kulemparkan ikan itu ke tubuh Jungkook.




Dan benar saja dia sangat ketakutan seraya berteriak.



Karena saking takutnya Jungkook tidak menyadari tangannya tergores besi kecil yang ada di perahu ini.




Aku sangat terkejut saat melihat darah yang ada di tangan Jungkook.



"Tanganmu"ucapku pada Jungkook.




Jungkook langsung melihat keadaan tangannya yang sudah berlumuran darah.




Dengan panik aku langsung menghampiri Jungkook dan melihat kondisi tangannya.





"Kau terluka"ucapku yang sedikit ketakutan melihat lukanya.



Jungkook meringis kesakitan dan ini semua adalah salahku.




Appa mengambil kotak p3k yang ada di perahu ini dan memberikannya padaku.


Aku mencuci tangan Jungkook dan mulai meneteskan obat merah di tangan Jungkook.





Lagi-lagi Jungkook meringis kesakitan dan membuatku semakin merasa bersalah.





Aku menatap Jungkook yang sedang kesakitan dengan wajahku yang hampir putus asa.




"Mianhae ini semua salahku"ucapku dengan wajah menyesal.




Anehnya Jungkook malah tersenyum tulus padaku dan dia mentapku seraya terus memberikan senyum itu dan menghiraukan rasa sakitnya.




"Kenapa kau menatapku seperti itu?"tanyaku.




"Ani, sudah cepat obati lukaku lagi"jawabnya.




Aku membalutkan perban di tangannya dan merekatkannya dengan plester.




"Selesai"ucapku.


Aku merasakan bahwa Jungkook masih menatapku sedari tadi dan ini membuatku sangat canggung.




"Mianhae, aku sudah membuatmu terluka seperti ini"ucapku lagi.




"Gwaenchana, ini tidak sakit kok"jawabnya.




-to be continue-
Keep Vote and Comment
Gomawo

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang