"sepertinya, aku tau. lembaran yang berserakan di kamarku tadi,akan aku gunakan untuk apa "
-----( Tahun I)
"apa aku harus memulainya? kenapa hujan kali ini sedikit lebih hangat? tidak-tidak .. aku tidak ingin bersahabat pada hujan" -tatap yoohyeon ke jendela dan kembali fokus ke selembaran di atas mejanya
" haha apaan sih yun, seperti orang yang mau pergi jauh aja nulis ginian. tapi, yaudahlah siapa tau ini ada gunanya" -tawa hambar yoohyeon yang mulai mengambil alat tulisnya dan memulai menulisnya
**
" tok.. tok..dongsaeng pabo! kau di dalam?"-teriak sua di depan pintu kamar yoohyeon dan mulai menerobos masuk sebelum yoohyeon membuka pintu
"Ya! bisakah kau gak nerobos masuk?"-Protes Yoohyeon yang membuat tangannya langsung menyembunyikan selembar kertas yang telah di tulisnya
"hahaha maafin ya, si jiu mau minta minyak angin punyaku."-sua
" jiu unnie sakit? " -yoohyeon
"udah tua yun, makanya bentar-bentar masuk angin haha"- tawa sua yang diam-diam sambil memperhatikan tangan yoohyeon memegang selembar kertas
"yun, kertas apaan tuh?"-sua mencoba ngerebut kertas tersebut
"eh kepoan banget sih elah -_- "-yoohyeon memegang erat selembar kertas tersebut
"jangan-jangan dongsaeng pabo lagi jatuh cinta ya ? ciyeeee.. SIYEEEOOOONNNN" -teriak sua dari kamar yoohyeon
"Unn, aku pakek earphone.. kok suara Unnie tetep bisa masuk ya ?gak liat apa aku lagi battle online, " -ketus siyeon yang sambil memainkan game online di ponselnya
" noh, si pabo. lagi nulis surat cinta" ledek sua ke yoohyeon
"wah yang bener kamu yun?" -mata siyeon langsung melebar kearah yoohyeon dan mematikan app gamenya. kini siyeon terfokus ke wajah yoohyeon
"apaan sih unn, gak ada aku nulis surat cinta. sua unnie fitnah" -yoohyeon
"hohoho, kalo bukan surat cinta gak mungkin sampe di sembunyikan gitu . btw,selamat ngomong berdua dulu deh ya .. aku mau kasih minyak angin ke jiu dulu"-sua berlari keluar kamar
**
"kok siyeon unnie diem gitu?" -tanya yoohyeon yang mencoba membuka suasana dari keheningan mereka"ah gapapa, aku bingung aja" - siyeon
"bingung?"-yoohyeon menatap unnie nya tersebut
"kamu akhir-akhir ini lebih sering menyendiri, ada masalah?" -siyeon
"tidak"-yoohyeon
"lalu kenapa kau mencoba menulis sebuah surat jika kau tak memiliki masalah? " -Siyeon
DEG!
yoohyeon terdiam beberapa saat ketika siyeon mengetahui dirinya menulis surat. Suara hujan diluar pun semakin mengiringi keheningan diantara yoohyeon dan siyeon. entah bagaimana Yoohyeon akan menjelaskannya, Yoohyeon lebih memilih untuk berbohong ke siyeon untuk pertama kalinya hari ini.
"Tidak, aku sedang tidak menulis surat"- Yoohyeon
"jika kau tidak menulis surat, lalu kenapa kau menyembunyikannya? jangan bodoh untuk mencari alasan kamu" -ucap siyeon yang seakan-akan meintimidasi Yoohyeon
"ma-af..."-ucapan yoohyeon yang mulai pasrah karena tak dapat berbohong dari siyeon
"huh? maaf ? untuk apa"-siyeon mulai tertawa melihat wajah yoohyeon yang tertunduk dan memerah seperti tomat karena takut
"Ya! aku hanya bercanda, berhentilah bermuka seperti tomat. aku tak memarahimu hahaha "-tambah siyeon
"Unnie hanya bercanda?" - lega yoohyeon
"um,yeah.. buat apa juga aku memarahimu? tulis saja disana apapun yang kamu suka, aku tak melarangmu dan tak akan ikut membaca jika kamu tak membolehkannya"- ucap siyeon sambil merebahkan dirinya di kasur yoohyeon
"kau pasti tau isi surat ini pada akhirnya unn.."- ucap yoohyeon yang sambil melipat selembaran kertas tersebut dan menaruhkannya di suatu tempat
"benarkah? aku ingin mengetahui waktu dimana aku tiba membaca suratmu itu" -siyeon
"kau akan mengetahuinya nanti"- ucap yoohyeon yang sambil tersenyum hambar ke arah hujan
"unn.. kenapa hujan kali ini rasanya seperti bersahabat dengan ku?"-tanya yoohyeon
"Ya! bukan kah aku pernah bilang? kalau hujan benar-benar ingin bersahabat dengan orang pembenci hujan sepertimu? kenapa kau mempertanyakan seperti itu" - tanya balik siyeon yang mulai kebingungan
"hanya saja.. kali ini aku lebih menyatu dengan suara itu" - ucap yoohyeon sambil membuka jendela kamarnya
"bicara aneh apalagi kamu ini yun.. kau membuat ku pusing" - siyeon menggaruk kepalanya yang tak gatal karena melihat tingkah yoohyeon yang cukup aneh kali ini
"unnie mau bermain hujan dengan ku kali ini?"-ajak yoohyeon
" eh? "-Siyeon
" sudahlah, kali ini giliran aku yang mengajakmu ke tengah hujan" -yoohyeon
"kau.. kenapa?" -siyeon
"kenapa?"- yoohyeon
"Pabo-ya! kenapa kau malah tanya balik sih" -siyeon
"haha aku tak menyimak kau bertanya"- tawa yoohyeon yang mencoba menepiskan pikirannya yang berkecamuk di dalam kepalanya
"huft .. jadi kau ingin bermain hujan dengan ku kali ini?" -ucap siyeon yang dibalas anggukan dengan yoohyeon
"Selama ini masih sempat"-tambah yoohyeon
"Ya! berhentilah berkata seperti itu di hari ulang tahunmu! Aku membencinya."-ucap siyeon kesal dan bingung mendengar ucapan yoohyeon
"aku hanya bercanda oppa kkk..tapi, kau harus tau satu hal kenapa aku mengajakmu bermain hujan kali ini..." -Yoohyeon
"Apa?"- Siyeon
"Karena hujan sedang tidak bermain-main dengan apa yang aku rasakan kali ini" -yoohyeon
.
.
.
T B C
Di vote sama commentnya sodara-sodara♡
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN MEMORIES [LOST]
Fanfic[COMPLETED STORY] "Tak usah menutupi sebuah kebenaran dengan kebahagiaan, karena itu hanya meninggalkan rasa sakit untuk orang yang akan di tinggalkan, kau akan menyukai hujan pada akhirnya . akuilah jika dirimu kalah dengan rasa bahagia yang sebena...