Untuk apa aku berjuang?
**
..
YoohyeonPOV
Hujan di tahun ini, menurut ku sedikit lebih lama. Aku hampir menghabiskan 30 menit di depan jendela kamarku sambil menatap bunga-bunga yang terguyur air hujan
Bagi ku, sebuah harapan diriku untuk hidup sangatlah menipis. Terkadang, Hati ku selalu berkata ingin membuatku jujur lebih awal dengan mereka, tapi apalah jika ini sudah terlambat? bagaimanapun, aku tetap memilih melanjutkan kebohongaku itu dengan rasa ego ku ini.
pada akhirnya aku juga akan menyadari rasa penyesalan yang datang di akhir seperti ini, bahwa aku terlambat untuk menceritakan ini ke mereka semua
menjadi seseorang yang berjuang sendiri itu terkadang membuat ku lelah sendirinya. Tapi, haruskah aku mengungkapkannya sekarang?
aku terduduk di depan meja belajarku sambil menatap kembali lembaran kertas yang berserakan itu, sudah lama rasanya aku tidak menulis.
aku lupa menulis diary ku setiap tahun itu. haruskah aku menuliskannya? tapi ini sudah lewat dari tanggal ulang tahunku , bahkan itu telah lewat dua bulan yang lalu. Tangan ku juga mati rasa untuk menulis , tidak biasanya tanganku seperti ini.
Sepertinya, inikah akhir tulisan ku?
tapi, jauh dari rasa itu. aku sekarang lebih penasaran tentang unnie berwajah dingin itu, pikiranku berkecamuk tentang kenapa dia menolongku menutupi semuanya pada waktu itu.
aku bahkan tidak tau tujuan Siyeon unnie melakukan seperti itu. Bagiku, siyeon unnie adalah orang yang tak pernah peduli dan memiliki wajah paling dingin yang pernah aku temui dari awal aku masuk agensi ini. dan sifat itu juga tercatat dikepalaku hingga kini
**
"ah tanganku! k-kenapa mati rasa ?" -yoohyeon mencoba menggerakan tangannya yang mati rasa itu dengan pelan
"ayolah aku ingin menulis kali ini, sekali saja, aku mohon" -rengek yoohyeon pada tangannya sendiri sambil mencoba menggerakannya
"ah, sepertinya aku akan menulisnya nanti" -yoohyeon menyerah
'ceklek'
"yoohyeon~"- Dami
"dami, ada apa?" -yoohyeon
"gak keluar kamar?" -tanya handong yang ikut bergabung masuk ke kamar yoohyeon
"ah handong unnie juga disini?"-yoohyeon
"aku hanya sedikit malas untuk keluar kamar hari ini unnie" -tambah yoohyeon
"kamu.. mau nulis?"-tanya dami sambil melihat kertas berserakan di meja
"huh Tadinya"-yoohyeon tertunduk lesu
"oh"-dami
"aku membawakan soda untukmu yoohyeon-ah"-ucap Handong yang hanya di tatap yoohyeon tanpa mengambil soda tersebut dari tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN MEMORIES [LOST]
Fanfiction[COMPLETED STORY] "Tak usah menutupi sebuah kebenaran dengan kebahagiaan, karena itu hanya meninggalkan rasa sakit untuk orang yang akan di tinggalkan, kau akan menyukai hujan pada akhirnya . akuilah jika dirimu kalah dengan rasa bahagia yang sebena...