"sepertinya, akan kubiarkan mereka tanpa mengetahui apa yang terjadi. karena aku tak ingin melewatkan tawa dan tingkah mereka kali ini. aku akan merekam ini di dalam memoriku dengan baik buat nanti."
****
Hari sudah semakin senja,
Yoohyeon tetap saja mematung tak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang ini. ia juga tidak berani pulang ke dorm, Yoohyeon bahkan berpikir berbagai macam ketakutan yang akan dialaminya kedepan nanti, dan yang sekarang ia takutkan adalah bagaimana reaksi ke-enam temannya jika tau kalau dia sakit .Yoohyeon juga takut jika fans mereka tau dan khawatir berlebihan pada dirinya. Pikirannya berkecamuk tanpa henti sambil menatap awan. sekarang,Ia hanya berharap pada sebuah keajaiban bahwa dokter yang memvonis dirinya itu salah.
"Aku takut mati.."- yoohyeon
"ayolah yoohyeon-ah! dokter itu pasti salah memvonis. aku masih muda, dan aku gak mungkin punya penyakit tanpa obat seperti itu ! " -yoohyeon mencoba meyakinkan dirinya
"Tapi bagaimana jika semua itu benar? bagaimana jika aku pergi?bagaimana teman-temanku kecewa dan menghindar untuk berteman karena penyakitku? jangan menangis.. jangan menangis.. aku benci menangis..aku mohon"-yoohyeon menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Yoohyeon-ah?" -ucap seseorang di depannya sekarang, yoohyeon benar-benar mengenali suara itu bahkan tak asing . Yoohyeon terdiam dan masih menutup wajahnya yang merah dengan kedua tangannya. karena ia tahu, kini Yoohyeon berhadapan dengan Sua sekarang.
"ah benar kamu ternyata, apa yang kau lakukan disini?" -sua
"kau sedang main petak umpet halte? sama siapa? "- tambah sua sambil meluaskan pandangannya
"g-gak.. unn"-yoohyeon
"wajah kamu merah? kamu.. nahan nangis?"-goda sua
"Ya! hentikan, aku tidak menangis. kau lihat"-yoohyeon menurunkan kedua tangannya yang sedari tadi menutup wajahnya
"hahaha"-sua
"apa yang kau lakukan disini unnie?"-yoohyeon
"hanya melepas lelah yun, kau tahu? hari ini aku sangat capek karena bikin choreography untuk kita. "-sua
"kau sendiri kenapa belum pulang? Jiu mencarimu, ponsel kamu juga tidak bisa dihubungi . ada apa ?"-sua
"ah, tak apa. ponsel ku habis baterai"-yoohyeon mulai berbohong
"kau tak ingin cerita pada eomma mu ini huh?" -ucap sua yang mulai duduk di sebelah yoohyeon
"gak unn, aku tak ingin bercerita apa- apa sekarang" -yoohyeon
"kau baik-baik saja ?"-sua
"unnie? kau bertanya seperti itu padaku ? "-yoohyeon
"Ya! emangnya aku bertanya kepada siapa lagi selain kamu yang ada di halte bus ini ? kursi halte?"-sua mulai kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN MEMORIES [LOST]
Fanfic[COMPLETED STORY] "Tak usah menutupi sebuah kebenaran dengan kebahagiaan, karena itu hanya meninggalkan rasa sakit untuk orang yang akan di tinggalkan, kau akan menyukai hujan pada akhirnya . akuilah jika dirimu kalah dengan rasa bahagia yang sebena...