"Karena hujan sedang tidak bermain-main dengan apa yang aku rasakan kali ini"
-------"jadi..." -siyeon
"jadi gimana? kenapa unnie bingung sih? " -Yoohyeon
"ah tidak.. hanya saja aku sedikit bingung dengan tingkahmu yang aneh hari ini" -ucap siyeon sambil main alat tulis yoohyeon .
"hm?" - yoohyeon memasang wajah bingungnya
" jadi, apa yang kamu tulis itu ada hubungan sama hujan kali ini ?"-tanya siyeon yang mulai sedikit penasaran dengan surat yoohyeon
"uhm.. i think .. yes " -ucap yoohyeon sedikit ragu
'PLETAK'
"Ya! Unnie! jitakan mu itu sakit tau gak!" - ucap yoohyeon kesal sambil memegang kepalanya
"Pabo! kamu yang nulis, kamu juga yang jawab ragu" -ucap siyeon sambil tertawa dan hanya di balas raut muka kesal sama yoohyeon
"ayo keluar, " - ucap siyeon sambil meraih tangan yoohyeon
"..." - yoohyeon mulai mematung melihat tangan siyeon menggenggamnya
--- flashback
'woosh..' sekelebat bayangan lama di pikiran yoohyeon kembali muncul,
saat itu dimana yoohyeon masih menjadi seorang trainee yang menunggu selangkah lagi menjadi idol bareng 6 perempuan lainnya ,
yoohyeon membenci hujan. ia sangat membencinya, bahkan suaranya dentingan hujan sedikit pun, yoohyeon memilih tak ingin mendengarkannya.
Hingga akhirnya yoohyeon bertemu dengan seseorang yang terobsesi pada hujan, bisa di bilang orang ini lebih lama tinggal di dalam agensi itu sebagai trainee di banding yoohyeon.
ia juga termasuk satu grup dengan yoohyeon sebagai idol nantinya, wajahnya yang dingin dan memiliki mata yang tajam itu, membuat yoohyeon memilih berlatih sendiri karena takut. Yoohyeon tak tau terlalu banyak tentang dia. karena mungkin saja ia termasuk seseorang yang menutup kehidupan pribadinya, yang Yoohyeon tau hanyalah .. wanita berwajah dingin itu berasal dari Daegu, satu group debutan dan 2 tahun lebih tua dari yoohyeon , itu saja .
hujan kala itu semakin deras, membuat segala aktivitas trainee diluar dihentikan untuk sementara. Yoohyeon sedikit kesal kali ini,karena hujan turun sedikit lebih lama di banding sebelumnya .
"ck, sampai berapa lama lagi aku harus menunggu suara bodoh ini berakhir? " - ucap Yoohyeon terus menatap jam tangannya hingga bosan
"ah! kerjaan ku! aku belum mengerjakannya" -yoohyeon mulai berlari ke dalam ruang latihan untuk mengambil kertas yang belum di selesaikannya
"Nih, kau mencari kertas milikmu kan?" - seseorang mengasihkan kertas tersebut dengan suara halus
"U-un-unnie? " -ucap yoohyeon yang sedikit kaget karena wanita dingin itu membuka suaranya
"huh? kau kaget?" -siyeon mulai kebingungan
"ah, t-tidak.." -yoohyeon
"kau Kim Yoohyeon kan ? aku melihat namamu dikertas ini" -Siyeon
"oh iya! kau bisa panggil aku Siyeon,"-tambahnya
"siyeon?"- Yoohyeon
"Lee Siyeon lebih tepatnya" - ucap siyeon ramah
"ah~ Unnie, dapatkah kita berteman ?"- ucap Yoohyeon sambil menunduk dan menahan wajah merahnya
"huh?"- tatap siyeon kebingungan
"ah sepertinya aku salah bicara! maafkan dongsaeng yang lancang berbicara padamu ini.. "-Yoohyeon mulai panik
'PLETAK'
"kkk pabo! tentu saja aku mau berteman denganmu, kita akan menjadi satu grup dengan konsep rock yang terkenal nantinya" - ucap siyeon yang membuat yoohyeon mematung
"ya!"-teriak siyeon
"a-ah.. gak papa, terimakasih kau telah mau menjadi temanku pertama" -yoohyeon
"temanmu yang pertama ? kau... kesepian ? "-selidik siyeon
"t-idak unnie, aku..."-yoohyeon
"kau suka sama hujan ?"-potong siyeon
"Tidak unnie" -yoohyeon
"kau sepertinya butuh hiburan,ayo mendekatlah dengan hujan" -siyeon
"Tidak"-yoohyeon
"kau pasti akan menyukainya"-Siyeon
"UNNIE ! APA KAU TIDAK MENDENGARKU ? AKU BENCI DENGAN HUJAN, BERHENTILAH MEMAKSAKU! "-teriak Yoohyeon yang membuat 5 anggota lain yang satu grup dengannya itu menatap ke arah yoohyeon dan siyeon.
"yoohyeon.. kau.. " -tatap siyeon
"Ya! ada apa dengan kalian berdua?"-teriak leader Jiu
"yoohyeon unnie.."-gahyeon
"maafkan aku, tak seharusnya aku marah hanya karena ajakan hujan" -yoohyeon menunduk maaf dengan siyeon
"aku mengerti, aku lah yang minta maaf padamu"- Siyeon tersenyum
"kau hanya kesepian yoohyeon-ah, sampai kapan kau seperti ini? bergabung dan tinggalkan pekerjaanmu itu sementara.. kau harus tau apa itu bahagia" -tambah siyeon dan tersenyum ke arah yoohyeon sambil berjalan keluar ruang latihan
"ke-sepian ? apa maksud unnie wajah dingin itu? mau kemana dia?.."-yoohyeon menatap siyeon berjalan keluar dengan kebingungan
"Ya! kau tak kesana ?" - ucap sua sambil dorong halus yoohyeon
"kemana?" -yoohyeon
"bermain hujan bersama siyeon,kau tak mau?" - sua
"untuk apa ? aku tak menyukainya" -yoohyeon
"ish pabo, kau seperti orang yang tak punya harapan hidup yoohyeon-ah. mau sampai kapan pertahanin ego? kkkk" -ledek sua sambil terkekeh kecil
Yoohyeon hanya menatap sua bingung, ia tak tau harus apa yang dilakukannya sekarang, yang ia lakukan adalah membenci hujan seperti biasanya.
"ayo keluar dan lupakan pekerjaan mu untuk sementara, kau akan tau maksud ku ini pada akhirnya" - ucap siyeon tersenyum dan masuk kembali ke ruangan latihan sambil meraih tangan yoohyeon
"..." - yoohyeon menatap tangan siyeon yang basah me-genggamnya karena hujan . Yoohyeon pun mengikuti langkah siyeon keluar
.
.
.
.
"jikapun aku harus mengenal hujan Untuk pertama kalinya, aku hanya memiliki satu pertanyaan dalam benakku.. apa aku selama ini kesepian ? " -yoohyeon~•Off
--T B C ♡
yang sedih disimpen dulu sedihnya ya wkwk,
Jangan lupa vote & comment seperti biasa sodara ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN MEMORIES [LOST]
Fanfiction[COMPLETED STORY] "Tak usah menutupi sebuah kebenaran dengan kebahagiaan, karena itu hanya meninggalkan rasa sakit untuk orang yang akan di tinggalkan, kau akan menyukai hujan pada akhirnya . akuilah jika dirimu kalah dengan rasa bahagia yang sebena...