~ 25; saingan

897 146 2
                                    

"Ck! Apa coba yang dipikirkan mu saat berjalan dikoridor?!"

Yatsuki merasa itu bukan sebuah bentakan melainkan pertanyaan.

"Tidak ada," Yatsuki langsung melesat pergi dari hadapan Bakugou.

Bakugou merasa kesal ditinggalkan begitu saja, entah kenapa ia menyusul Yatsuki.

"Hoi!!" Bakugou mengejar Yatsuki yang sudah sedikit jauh dari nya.

"Hoi! Tunggu sialan!"

Yatsuki berjalan terus menerus, ia tidak tau bahwa ada seseorang juga yang berjalan didepannya.

Mereka berdua tertabrak.

"Kau tak apa?"

Yatsuki mendongak melihat orang itu, ternyata Todoroki.

"Ah, aku tak apa, maafkan aku," Yatsuki ingin berjalan lagi, tetapi dicekal Bakugou yang sudah sampai.

"Mayat sialan!"

Yatsuki hanya menatap tangannya saja yang dicekal oleh Bakugou."Kenapa?"

"Kau terjatuh bukan?"

Yatsuki mengangguk.

"Lutut mu berdarah kita ke UKS,"

Ucapan Bakugou ada benar nya juga, Yatsuki menurut ucapan Bakugou, daripada ia dilahap oleh omelan Bakugou.

"Aku ikut," Ucap Todoroki.

Bakugou menatap Todoroki tajam, tetapi Todoroki tidak kalah tajam.

Sepertinya Todoroki mulai mengerti sedikit apa yang akan terjadi selanjutnya.

°°°

"Permisi!"

Ruang UKS kosong, tidak ada Recovery Girl's."Nenek tua itu kemana?!"

Yatsuki mengangkat kedua bahunya sebagai tanda tidak tau,"Kan kita baru saja masuk, ambil saja kotak P3K itu,"

Bakugou segera mengambil kotak itu lalu mengobati lutut Yatsuki.

"Lain kali jalan pakai mata bodoh!"

"Memangnya mata bisa jalan? Aku baru tau,"

"Pakai apa saja! Yang penting bisa jalan!"

"Aku juga bisa terbang,"

"Seterah sialan!"

Bakugou sedikit kesal dengan sikap Yatsuki yang polos seperti itu.

"Sudah ku obati," Bakugou membereskan alat-alat P3K itu.

"Arigato," Ucap Yatsuki dengan suara yang pelan.

"Bisa jalan tidak?!"

Yatsuki mengangguk,"Aku bisa jalan, aku punya kaki, kalau tidak aku bisa terbang saja,"

Bakugou menepuk kepala Yatsuki dengan pelan,"Bodoh! Ayo ke kelas!"

Yatsuki mengangguk ia menurut saja kepada Bakugou yang seperti itu.

Sesampainya dikelas.

"Wah wah! Apa ini bakugou?! Kau bersama Yatsuki?!" Teriak Kaminari dengan Kirishima sengaja menggoda Bakugou dengan Yatsuki.

Yatsuki tidak terpancing sama sekali, sedangkan Bakugou terlihat kesal tetapi sedikit malu.

"YACCHAN WHOAA?! LUTUTMU LUTUTMU!!!!!!!!!" Rumi berteriak histeris saat lutut Yatsuki terluka.

"Haha! Rumi chan kau selalu khawatir dengan Yatsuki! Kan sudah ada Bakugou yang menyembuhkannya!" Ucap Jirou membuat Bakugou tambah malu.

Bakugou sedikit aneh ketika Yatsuki tidak merespon sama sekali.

"Yacchan?~ Daijobu?~" Tanya Rumi dengan suara pelan yang dibuat-buat olehnya.

"Kan sudah dibilang, ada bakugou, dia yang menyembuhkan," Yatsuki menjelaskan itu dengan biasa-biasa saja tidak ada ekpresi yang berbeda.

"Ah Rumi, hubungi Arima,"

"Kan kau ada hp!~"

"Aku lupa membawa Hp ku,"

Rumi memiringkan kepalanya sedikit,"Untuk apa?"

"Apa saja boleh,"

°°°

Pelajaran selesai, sesuai dengan omongan Yatsuki tadi, Rumi menghubungi Arima setelah Pelajaran selesai ia menyuruh Arima ke kelasnya.

"Pe-permisi,"

Semua tertoleh dengan seseorang yang muncul dipintu kelas 1A.

"Ah dia bukannya? Kakak kelas kita?!~"

Semua cewek merasa terhipnotis oleh Arima.

"Arima senpai!!!!~" Semua cewek 1A mengerumuni Arima. Arima yang dikerumuni itu telihat gelisah.

"Ariikun!~" Panggil Rumi, Arima segera berjalan ke arah Rumi.

"Ke-kenapa ada a-apa Rumi chan?"

Rumi menunjuk ke arah Yatsuki,"Yacchan yang menyuruh ku~ aku sudah dengan Dazai~"

"A-ah kau duluan sa-saja,"

"Aku harus menunggunya disini! Kau temui Yacchan! Seperti nya ada sesuatu diantara kalian!~"

Ucapan Rumi membuat semua laki-laki 1A terpenuhi oleh rasa penasaran. Arima yang menyadari itu menghindari tatapan mereka semua.

"Tsuchan?"

Bakugou menatap Arima dengan Yatsuki,"Tsu?"

Yatsuki yang dipanggil itu, bangun dari tidurnya."Oh Arima,"

"Ma-maaf! A-aku tidak ta-tahu ka-kau tidur!"

Yatsuki menggeleng,"Tak apa,"

"Ja-jadi a-ada apa Tsuchan?"

"Gendong aku,"

Semua siswa kelas 1A menatap tak percaya, terkecuali Rumi."HAH?!"

"Sudah biasa~ kau selalu manja Danjo~" Ucap Rumi yang menikmati pemandangan didepannya ini.

Rumi melirik ke arah Bakugou.

"Kacchan mukanya serem!" Gumam Rumi.

Yatsuki yang menyadari gumaman dari Rumi, merasa sedikit tak enak.

"Ah, bawakan saja tas ku, aku terlalu banyak membawa barang hari ini,"

'Buku tebal sialan!' Batin Yatsuki.

Yatsuki dan Arima langsung pulang meninggalkan semuanya.

Rumi menoleh ke arah mereka.

Ya, mereka bertiga.

"Zukukun? Todochin? Kacchan? Kalian bertiga menyukai Yacchan ya?~"

Yang terpanggil hanya bisa melongo.

"HAH?!!!"

• BOKU NO HERO ACADEMIA ; MHA|BNHA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang