~ 26; perbincangan

908 123 8
                                    

"Kalian bertiga ini~ Menyukai seseorang yang sama~ sayang sekali Yacchan tidak peka~!"

Rumi mulai bersandiwara. Meskipun terlihat aneh, itu sedikit membuat semuanya terhibur.

"Jadi? Benar?~"

Ketiga nya meskipun diam, tetapi salah satunya sudah berbicara maupun dalam batin.

"Permisi,"

Rumi menoleh ke arah pintu,"Dazaikun! Mitte mitte! Ada yang menyukai Yacchan!~"

Dazai merasa tertarik sedikit,"Dare?"

Rumi menunjuk Todoroki, Midoriya lalu Bakugou.

"Hehhh, dasar ku berikan semangat pada kalian, termasuk kau landak,"

"HOII!"

Dazai tak mempedulikan omelan Bakugou,"Yasudahlah, tapi jangan lupakan tugas mu sebagai hero,"

Dazai dengan Rumi langsung pergi pulang ke Asrama.

Saat menuju Asrama.

"Whahaaa aku mendukung Kacchan dengan Yacchan!~"

Dazai melirik Rumi yang daris tadi girang akan kabar bahwa ada yang menyukai Yatsuki.

"Sepertinya girang sekali, padahal yang disukai mereka Yatsu, bukan kau,"

Rumi mengangguk pelan,"Tak apa, suatu saat nanti juga ada yang menyukai ku~!"

Rumi melompat-lompat dengan senangnya, sedangkan Dazai masih melihat Rumi yang tersenyum seperti itu.

"Dasar..."

°°°

"Yacchan! Ariikun! Aku pulang!~"

"Aku pulang,"

Yatsuki dengan Arima sudah menyiapkan makan malam untuk mereka berempat.

"Kare! Tempura!"

Dazai melihat makanan dimeja terlihat enak semua,"Kau yang masak lagi?"

Yatsuki mengangguk,"Tau aturannya?"

"YES MADAM!"

Setelah selesai makan.

"Ne ne, Yacchan? Kau benar-benar tidak menyukai seseorang?"

Yatsuki menggeleng pelan,"Sepertinya mungkin,"

"Heee nande?" Rumi kecewa atas balasan Yatsuki seperti itu.

"Hora! Kacchan benar-benar menyukai mu lho!~"

Yatsuki jadi teringat saat ia bersama Bakugou selesai pertandingan. Ia masih ingat dengan ucapan Bakugou.

"Nanti ku pikirkan, sebaiknya ia fokus ke tugas hero saja,"

"Tapi tidak seru jika tidak ada soal remaja," Ucap Dazai dengan senyum seperti biasa.

"Benar kan Arima?"

Arima gelagapan, ia tak pernah ahli dengan soal remaja seperti ini. Ia selalu gugup setiap saat, tetapi saat suasananya berubah, ia juga akan berubah serius.

"Tadi All Might sensei berbicara apa kepada mu Yacchan?" Tanya Rumi, sebenarnya ia mau menanyakannya setelah Yatsuki kembali.

Tetapi niatnya terhalang, karena ada Bakugou yang bersama Yatsuki saat ke kelas.

"Hero no 1 yang kau geser itu ya?"

Yatsuki menoleh ke arah Dazai,"Aku belum menyutujui soal hero itu, aku masih belum yakin, All Might sensei meminta ku untuk magang bersama Midoriya, sepertinya guru All Might Gran Torino, dan juga aku sepertinya harus melatih Midoriya karena kekuatannya itu,"

"Quirk One For All ya?"

Yatsuki mengangguk,"Seperti ada yang aneh,"

Arima yang mengerti situasi itu ia langsung memasuki pembicaraan,"Mungkin saja sebelum Midoriya diberi kekuatan All Might, ia mempunyai kekuatan terlebih dahulu?"

Mereka bertiga berfikir sejenak, benar juga apa kata Arima, mungkin saja Quirk Midoriya telah dicuri seseorang.

"Ah, tapi terpenting kau latih saja si Midoriya itu Yatsu, siapa tau kau bisa memberikan cerita sedikit kepadanya tentang kau,"

Yatsuki menunduk sedikit,"Aku meragukan soal itu,"

"Tak apa Yacchan!~ percaya saja!~"

°°°

Keesokan harinya.

"Yatsuki chan telat seperti biasa Kero,"

Rumi hanya cengengesan,"Gimana Yacchan?"

Yatsuki mengangguk,"Sepertinya iya,"

"WAHAAA SEMANGAT YACCHAN!~"

Rumi memeluk Yatsuki dengan erat sampai Yatsuki berusaha melepaskan pelukan Rumi.

Yatsuki merasa ia sedang diperhatikan dari belakang, ia menoleh sedikit.

Ternyata Bakugou yang menatapnya,"Apa sialan?!"

Yatsuki menggeleng, daripada ia berurusan dengan Bakugou, bisa-bisa kupingnya menjadi pengorbana sia-sia.

Atas ocehan dan bentakan Bakugou yang keras itu,"Seram,"

"He? Yacchan?~"

Yatsuki menoleh ke arah Rumi,"Kenapa?"

"Selesai magang, bertanding yuk!~"

Ucapan Rumi membuat semua siswa didalam kelas menoleh kepada nya.

"Aku sudah lama tidak menghantam mu lho~"

Rumi tersenyum kecil,"Bagaimana Dazai dengan Ariikun ikut bertanding juga?"

Yatsuki merasa tidak keberatan, lagipula ia tertarik, sudah lama ia berempat tidak bertarung satu sama lain.

"Sepertinya kami berdua dibicarakan?"

Rumi dengan Yatsuki menoleh ke arah pintu.

"Dazai~ Ariikun~"

Dazai dengan Arima masuk ke dalam kelas 1A,"Setelah kalian berdua selesai magang! Kita akan bertanding!"

Arima merasa gugup,"E-eh? Da-dazai sepertinya kita harus kembali,"

"Tapi kita butuh juri~" Rumi tersenyum seperti antagonis.

"Saya saja yang jadi juri," Ucap Aizawa sensei.

"Sensei?"

Rumi menatap setuju,"Boleh, kalau bisa ajak semuanya,~"

"Bagaimana Yatsu?"

Yatsuki menoleh ke tatapan semuanya,"Boleh saja, tapi kalau menangis, aku tidak ada permen ya,"

Bakugou melihat tatapan Yatsuki yang tidak biasa, ia pun tidak pernah melihat mereka berempat bertanding.

Apalagi semuanya, belum pernah, terkecuali mereka berempat sendiri.

"Deal!~"

• BOKU NO HERO ACADEMIA ; MHA|BNHA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang