PROLOG

2.1K 164 4
                                    

Tok Tok

Pintu kamar itu diketuk dari luar. Pun dengan sang pemilik kamar yang memilih untuk beranjak dari atas tempat tidurnya. Berniat untuk membukakan pintu yang ia yakini jika Ibunya di luar sana.

Tak

Tidak sampai sebuah suara yang dari arah jendela kamarnya membuatnya menghentikan langkahnya. Namun ketukan dari pintu kamarnya kembali ia dengar. Membuatnya memilih untuk menuju pintu kamarnya dan membukanya.

"Ada apa, eomma?"

"Kau belum tidur juga? Tidurlah. Ini sudah malam. Apalagi, besok kau akan masuk ke sekolah barumu."

"Aku masih belum mengantuk."

Sang Ibu tersenyum. Kini menuntun sang putri kecil untuk masuk kembali ke dalam kamarnya. Membaringkan gadis kecil itu di atas tempat tidurnya kembali sebelum akhirnya ia ikut berbaring bersama putrinya.

"Memangnya, ada apa dengan putri eomma ini sehingga dia tak bisa tidur?"

Helaan napas gadis kecil itu keluarkan. Memilih untuk memeluk Ibunya saat ini.

"Aku hanya sedang membayangkan bagaimana nanti di sekolah baruku. Aku hanya takut mereka tak menyukaiku. Aku hanya takut jika mereka tak mau berteman denganku."

"Hey, siapa memangnya yang akan melakukan itu semua? Jika ada, kau bisa katakan pada eomma nanti."

Sang Ibu kini menepuk pelan punggung sang putri. "Tidak perlu takut. Kau gadis yang kuat. Eomma yakin kau bisa melalui semuanya dengan baik."

"Benarkah?"

"Hmm. Apalagi, putri eomma ini juga sangat cantik. Tidak mungkin ada yang tak ingin berteman denganmu. Sudahlah, kau tidur sekarang. Eomma di sini akan menemanimu."

Gadis kecil itu tak menolaknya. Senandung keluar begitu saja dari bibir sang Ibu. Menuntun gadis kecil itu untuk masuk ke alam mimpinya.

Menit berlalu dengan cepatnya. Gadis kecil itu telah tertidur dan membuat sang Ibu tersenyum setelahnya. Memberikan kecupan sayang di keningnya sebelum dengan perlahan beranjak dari atas tempat tidur. Tak ingin membangunkan putri kecilnya itu. Menarik selimut untuk menutupi tubuh putrinya dan mematikan lampu kamar dan benar-benar berlalu dari sana.

.

.

Tak

Kedua mata kecilnya membuka dengan perlahan. Padahal, ia baru saja memejamkan matanya beberapa menit yang lalu. Mendengar suara yang membuatnya terkaget dan kini terbangun dari tidurnya.

Tak

Bunyi itu lagi. Bunyi yang berasal dari jendela kamarnya. Tak ada ketakutan sama sekali di wajahnya dan memilih untuk beranjak dari berbaringnya. Berjalan menuju jendela kamarnya dan membuka jendela itu lebar-lebar. Melirik ke sekitar untuk memastikan siapa yang baru saja membuatnya terbangun.

"Hey, di sini."

Gadis itu mengalihkan pandangannya. Pada suara yang baru saja memanggilnya. Dimana seorang pria yang sekiranya seusianya kini melambaikan tangannya padanya.

"Hey, apa aku mengganggumu?"

Pertanyaan bodoh apa itu? Begitu pikir sang gadis. Namun ia memilih untuk menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Membuat pria itu tersenyum karenanya.

"Kau pasti tetangga baru kami. Aku tinggal di samping rumahmu."

Gadis itu mengalihkan pandangannya pada sebuah rumah di samping rumahnya. Ya, ia baru seminggu pindah kemari. Dan gadis itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapannya.

"Ya. Senang bertemu denganmu. Tapi, apa kau tak dimarahi oleh ibumu karena kemari malam-malam?"

Pria muda itu hanya mengendikkan bahunya. "Aku datang kemari diam-diam." Lalu diakhiri dengan sebuah cengiran. Yang membuat gadis itu tersenyum karena merasa terhibur oleh cengiran yang menurutnya sangat bodoh itu.

"Oh? Kau tersenyum. Itu bagus. Kau terlihat lebih cantik jika tersenyum seperti itu."

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya. "Kau pembual."

"Oh, ya. Kurasa, kita tak bisa lagi berbicara banyak. Sampai bertemu besok."

Dan sebelum gadis muda itu bisa menjawab, pria itu sudah berlalu begitu saja. Meninggalkan gadis itu dengan kebingungannya.

Besok? Apa mereka akan bertemu lagi besok?

Gadis itu hanya tersenyum setelahnya. Memilih untuk menutup kembali jendela kamarnya.




--To Be Continued--

Hehehehehe

Gk muluk-muluk. Klo suka tinggalkan jejak. Klo gk, mending leave daripda hanya menjdi hantu disini 😊😊

2002 ❌ jenhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang