Part 4

652 91 1
                                    

Seoul, 20 Maret 2002

Satu bulan.

Sudah satu bulan itu pula ia berada di kediaman barunya. Sudah satu bulan itu pula, Jennie berada di sekolah barunya. Dan dirinya sudah mulai menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru di sekitarnya. Bahkan Jennie sudah memiliki beberapa teman yang ada di sekolahnya saat ini.

Tapi tetap saja, seseorang yang membuat Jennie menjadi pribadi yang lebih terbuka dan tersenyum seperti sekarang ini, tak lain adalah dia.

Ya. Pria muda yang datang padanya. Mengulurkan tangannya untuk memulai perkenalan di antara mereka.

Tok Tok

Jennie menegadah. Mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk.

"Masuk."

Dan pintu itu terbuka. Menampakkan sang Ibu yang berdiri di ambang pintunya itu. Tentu saja dengan sebuah senyuman yang selalu ia berikan untuk Jennie.

"Ada Hoseok di bawah."

Wajah gadis itu berubah berseri. Hanya dengan mendengar nama itu saja sudah membuatnya senang. Maka selanjutnya yang Jennie lakukan adalah beranjak dari atas tempat tidurnya. Mulai menyiapkan dirinya sendiri sebelum akhirnya keluar dari kamarnya sendiri.

Sementara Ibunya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang putri yang begitu menggemaskan hanya karena akan bertemu dengan sahabat kecilnya itu.

"Hoseok.."

Pria itu berbalik. Memberikan senyumnya pada Jennie dimana gadis itu pun membalas senyuman itu.

"Kau datang kemari? Ada apa?"

"Apalagi? Tentu saja aku ingin mengajakmu bermain bersamaku. Ini hari libur, Jennie."

"Tapi, kemana?"

"Kau ikut saja. Aku yakin kau akan menyukainya."

Jennie mengulum bibir bawahnya. Akhirnya mengangguk menjawabnya setelahnya.

"Aku akan bicara pada eomma lebih dulu."

"Pergilah, Jen."

Jennie berbalik. Untuk mendapatkan Ibunya yang kini telah berjalan mendekat padanya.

"Kenapa menatap eomma seperti itu? Kau ingin pergi dengan Hoseok, bukan? Kalau begitu, pergilah."

Jennie tersenyum. Sedikit berjinjit hanya untuk mencium pipi Ibunya yang masih berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Jennie.

"Bibi, kami pergi dulu. Aku akan menjaga Jennie jika bibi masih khawatir."

"Bibi percaya padamu, Hoseok."

Dan setelah mendapatkan izin itu, keduanya pun berlalu. Dan seperti biasanya, mereka akan pergi dengan sepeda milik Hoseok. Dimana Jennie kini sudah berada di atas pijakannya dengan kedua tangannya memegang bahu Hoseok.

"Sudah siap, Tuan Putri?"

"Hmm."

Hoseok tersenyum. Sama seperti Jennie yang kini mulai merasakan jika Hoseok sudah mengayuh sepedanya.

Pagi itu, mungkin pagi yang indah yang Jennie rasakan. Bunyi burung-burung kecil yang saling bersahutan. Terik matahari yang tak terlalu panas. Ditambah sejuknya angin yang kini mulai menerbangkan beberapa helaian rambutnya.

Waktu mungkin berjalan dengan cepat bagi Jennie. Ia bisa merasakan jika Hoseok menghentikan kayuhan sepedanya. Membuat gadis kecil itu kini menatap pada Hoseok sekarang.

2002 ❌ jenhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang