"Jennie!!"
Gadis yang dipanggil namanya itu hanya berbalik. Melihat kedua teman wanitanya yang kini mendekat padanya. Merangkul masing-masing lengan Jennie dan membuat gadis itu dibuat bingung dengan sikap keduanya.
"Hey, ada apa ini?"
"Kami ingin kau ikut dengan kami." Ucap Jisoo. Dan membuat Jennie yang mendengarnya semakin dibuat bingung.
"Tapi kemana?"
"Kau akan tahu nanti."
Dan ucapan Lisa seolah perintah mutlak baginya. Dimana Jennie bahkan tak bisa bertanya kembali ketika kedua temannya itu menariknya bersama mereka.
Jennie menghentikan dirinya, membuat Jisoo dan Lisa ikut pula menghentikan diri mereka. Menatap pada Jennie seolah bertanya mengapa gadis itu berhenti.
"Mobil ini..."
Gumaman Jennie hanya membuat Jisoo maupun Lisa hanya tersenyum. Sementara Jennie hanya terdiam dengan menatap pada mobil di hadapan mereka saat ini.
Pintu garasi itu terbuka secara otomatis. Pun dengan sang pria yang kini mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam garasi rumahnya. Sedangkan sang gadis yang berada di sampingnya sebelumnya bahkan tak tahu mengapa pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu membawanya kemari.
"Jen, kemarilah."
Jennie hanya menurut, ketika Hoseok memanggilnya untuk mendekat pada pria itu. Tatapan keduanya kini beralih pada sebuah mobil yang satu-satunya terparkir di sana.
"Kau lihat mobil ini?"
Jennie hanya mengangguk menjawabnya.
"Bukankah terlihat keren?"
"Itu memang terlihat keren. Memangnya mengapa?"
"Eomma membelikannya untukku, tepat saat ulang tahunku tahun lalu."
"Kau serius? Bibi membelikannya untukmu?"
Ucapan Jennie terdengar terkejut. Tentu saja. Bagaimana bisa Ibu dari pria itu memberikan sebuah hadiah mobil bagi putranya yang baru berusia tujuh-belas tahun? Belum lagi, apa ia melupakan kesehatan Hoseok?
Hoseok hanya tertawa pelan. "Jika kau berpikir ibuku adalah wanita dan ibu yang paling tak pengertian, kau salah"
"Maksudmu?"
"Dia tidak akan mengijinkan aku untuk menggunakannya sampai aku mau untuk pergi ke Jerman. Tenang saja, ibuku tidak sejahat itu untuk mengijinkan anaknya yang memiliki jantung bawaan untuk menyetir."
"Tapi tetap saja--"
Jennie tak lagi melanjutkan ucapannya. Ketika melihat Hoseok mendekat, menyentuh badan mobil di hadapan mereka dengan pandangan yang bahkan tak lepas dari mobil itu.
"Bukankah akan lebih terlihat keren jika aku bisa mengendarainya. Benar kan?" Ucapnya, kembali menatap pada Jennie.
"Hoseok, jangan berpikir untuk menyetir. Pikirkan--"
"Pikirkan kesehatanmu. Karena itu semua lebih penting di atas segalanya."
Ucapan Jennie terputus begitu saja, ketika Hoseok memotong kalimat gadis itu. Mengucapkan kata-kata yang sudah ia sering dengar dari kekasihnya itu.
Jennie hanya menghela napasnya, ikut mendekat pada Hoseok.
Tak ada ucapan antara keduanya. Hanya berdiri dengan saling berhadapan, dan juga dengan kedua mata yang sudah saling menatap satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
2002 ❌ jenhope
Fanfiction[18+] ✔ 2002 Awal mereka bertemu, Awal mereka berbicara, Awal mereka tertawa, Awal mereka berjanji satu sama lain, Dan awal dimana dua hati yang berbeda saling jatuh cinta. ----- ©iamdhilaaa, 2018