03 - I Know

3K 389 36
                                    

Meyakinkan diri bahwa ini salah, namun separuh hati berkata bahwa ini benar. Terus mengelak namun kenyataan berkata lain. Kaki melangkah pergi, namun hati tetap kembali. Salah, semua ini jelas salah. Menaruh hati pada seseorang yang sudah jelas takkan bisa dimiliki, bahkan setiap orang yang melihat pun tahu kalau itu tak mungkin. Pun jangan salahkan Vivi. Lagipula, gadis mana yang dapat menolak pesona seorang Jeon Jungkook?

Jika ia mundur selangkah, maka Jungkook akan maju selangkah pula. Ia mencoba membangun tembok, dengan cepat pula pemuda itu runtuhkan kembali. Mencoba bersembunyi, nyatanya tak bisa karena Jungkook selalu menemukannya kembali. Seolah Jungkook sudah menutup akses keluar dari lingkaran. Sesulit inikah pikirnya.

Bukan pula Jungkook tak berfikir. Ia juga tahu jelas bahwa ini salah sejak awal. Namun apa boleh buat jika hati telah menentukan. Lagipula perjalanan yang ditempuh sudah terlampau jauh. Daripada kembali untuk memperbaiki, lebih baik melanjutkan sampai akhir. Mana tahu ada sesuatu yang indah menantinya disana. Takdir mana ada yang tahu.

"Oh, ayolah noona. Bahkan musim semi sudah datang tapi kau tak kunjung kembali." Jungkook merengek dari kejauhan. Ia rindu.

"Tapi disini belum, Kook. Aku akan kembali saat musim semi datang kesini." goda Vivi.

Jungkook merotasikan bola matanya "Bahkan musim semi tidak akan pernah datang kesana sampai akhir dunia."

"Oh, benarkah? Err, menyeramkan sekali."

"Cepat kembali atau aku akan menyusul noona sekarang."

"Tak usah sok menjadi superhero, Kook. Kau kira kau Iron Man sungguhan?"

"Tentu saja. Aku bahkan lebih dari Iron Man. Because I'm your man." dan Jungkook yakin kalau wajah Vivi merona disana.

Vivi terkekeh remeh "Percaya diri boleh, namun jangan terlalu."

Terdengar kekehan dari sebrang "Aku tahu kalau pipi noona pasti memerah."

"Tidak, kau benar-benar salah besar."

Kali ini Vivi tidak berbohong, pipinya memang tidak merona.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengakhiri panggilan ini. Aku menunggumu."

Dan kedua obrolan itu berakhir. Begitu kegiatan Vivi saat berada di tanah air, tidak lepas dari seorang Jeon Jungkook. Bahkan gadis itu sempat dimarahi karena terus-menerus berkutat dengan benda persegi panjang tersebut. Bukankah kau harus meninggalkan benda itu setidaknya saat berkumpul bersama keluarga?

Pun Jungkook gila seorang diri disini. Disaat yang lain memanfaatkan waktu untuk beristirahat, ia justru berkutat dengan komputer serta ponsel pintarnya. Perlu diketahui juga, ada dua hal yang sangat sulit Jungkook lepaskan. Pertama, Overwatch. Kedua, Vivi.

Namun kali ini, bukan Widowmaker -karakter Overwatch kesayangan- yang ada dihadapannya, melainkan wajah gadis berhijab kesayangannya. Diam-diam ia menggunakan foto gadis tersebut sebagai wallpaper komputernya. Dan juga, ratusan foto candid gadis tersebut berhasil ia dapatkan. Oh, Jungkook. Kau sungguh menggilai gadis itu.

Love, JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang