40. Camping 4

1.4K 57 1
                                    

Semua sedang sibuk di tempat camping. Ada yang memasak, ada yang sibuk ngobrol. Samantha yang tidak bisa masak memilih menjauh terlebih sejak dia mengacaukan masakan mamanya tempo dulu. Pas itu dia    memasukkan seperempat kilo garam yang dipikirnya gula ke dalam brownies buatan mamanya.

Samantha duduk menyepi sendiri, memikirkan banyak hal yang terjadi di hidupnya. Perjalanan hidup yang benar-benar berat kini sudah ada hampir di puncak kebahagiaan. Keluarga yang semula hancur kini telah utuh kembali layaknya keluarga lain yang sebelumnya hanya bisa diimpikan.

"Apa gue terlalu serakah kalau berharap Denta kembali bersama gue?" Batinnya.

Samantha terus melamun sampai tidak sadar bahwa Denta kini duduk di sebelahnya.

"Ehhmm..ehmmm" Denta membangunkan khayalan Samantha.

Samantha kaget dengan keberadaan Denta, dia langsung gelagapan.

"Loe ngapaon disini?" Tanyanya.

"Gue pengen ngobrol banyak sama loe, kapan lagi ada kesempatan coba" kata Denta.

Samantha hanya tersenyum salah tingkah. Tidak terbayangkan akan ada momen berdua saja dengan Denta seperti saat ini.

"Loe mau nikah sama cewek itu" Samantha langsung menyambar begitu saja.

"Aisshh, loe kok to the point gitu?Harusnya loe tanya gimana kabar gue selama loe menghilang..gimana sekolah gue..gimana orangtua gue dan...tentunya gimana perasaan gue karena loe pergi dan tiba-tiba datang lagi tanpa bisa gue prediksi" kata Denta tertawa.

"Maaf" kata Samantha sambil menunduk.

"Seandainya maaf cukup,maka gak perlu ada psikiater, kantor polisi,rumah sakit jiwa dan orang gila" kata Denta.

"Gue rasa harusnya cukup karena bagaimanapun juga loe gak gila cuma gara-gara gue pergi dari hidup loe" kata Samantha penuh kegetiran.

"Buktinya...loe masih bahagia bahkan masih bisa jatuh cinta sama cewek lain" kata Samantha sinis.

"Loe cemburu?" Denta terkekeh.

"Gak,kenapa harus cemburu...Gue lihat cewek loe baik...manis...benar-benar tipe loe deh pokoknya" kata Samantha. Denta tersenyum, diambilnya rokok,dinyalakan dan dihisapnya dalam-dalam.

"Sori,gue gak nawarin masih sebatang aja" kata Denta.

"Loe ngejek gue jarna gue pernah merokok ya" kata Samantha cemberut. Denta hanya tersenyum.

"Gue juga heran kenapa gue bisa berubah tipe sama cewek manis kaya Maggie, padahal dulu gue suka sama yang keras kepala n suka nonton bokep" kata Denta tertawa.

"Sialan loe,gue udah bilang itu bukan punya gue...gue juga gak tahu kenapa itu ada di tas gue" kata Samantha.

Mereka berdua tertawa mengenang bagian menyebalkan sekaligus indah di masa lalu mereka.

"Udah ya..gue makan dulu" kata Denta. Denta beranjak dari tempat duduknya.

"Den..." Tiba- tiba Samantha memanggil.

Samantha menarik napas dalam-dalam.

"Seandainya gue gak pergi waktu itu...apa mungkin sekarang kita bahagia..." Kata Samantha lirih.

Denta terguncang dengan pertanyaan itu. Dalam hatinya sudah ada Maggie,tapi tidak ada yang benar-benar bisa menggantikan posisi Samantha di hatinya.

"Gue gak tahu apa yang akan terjadi di masa depan..tapi saat loe pergi..ada rasa sesak di dada gue" kata Denta lalu meninggalkan Samantha.

My Ex-Girl is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang