52. Denta dan Ken

1.5K 82 4
                                    

Dio membenturkan kepalanya berulangkali ke setir mobilnya. Entah kebodohan macam apa yang sekarang dia lakukan setelah kebodohan-kebodohan lainnya yang dia lakukan karrna mengikuti kata hatinya.

"Siapa nama anak gue kak?" kata Denta yang duduk di sebelah kursi kemudi mobil Dio.

"Ken, Lengkapnya Kenzho Prayuda" kata Dio dengan posisi masih membenamkan mukanya di setir mobil.

Denta diam merenung. Jika kehamilan Samantha terjadi saat SMA, berati usia Ken adalah delapan tahun. Tidak bisa digambarkan bagaimana dalan satu hari dia menjadi ayah dari seorang anak yang yang kini berusia delapan tahun.

"Gimana dia kak?" tanya Denta lagi.

" Rada nyebelin, tapi namanya juga anak-anak seberapapun nyebelinnya tetep ada sedikit lucunya" kata Dio menengok sedikit ke arah Denta.

"Dia mirip gue ya kak?" tanya Denta lagi

"Kalau mirip gue,lu mau kasi dia ke gue" kata Dio jengkel terus menerus ditanyai.

Keduanya diam sejenak. Dio minum air mineral yang dibawanya dari cafe. Saat akan habis barulah dia menawarkan ke Denta. Tentu saja Denta menolak, karena dibanding rasa haus ada rasa lain yang jauh lebih mengganggunya.

"Sori yang kemarin" kata Dio.

"Gak apa, gue memang pantes dapet itu" kata Denta singkat.

"Ada kalanya gue merasa guelah korban dalam kisah cinta segiempat yang rumit ini... Tapi setelah gue pikir Samantha lah korbannya... Gue juga korban perasaan sih... Tapi Elu juga adalah korban karena ketidaktahuan lu" kata Dio pada Denta sekaligus pada dirinya sendiri.

"Gue juga bukan orang baik.." kata Dio lagi.

"Gue pernah tidur sama banyak cewek dan gue bahkan gak tahu kabar mereka semua...Setelah kejadian ini gue rasa gue harus hubungi mantan gue satu persatu buat mastiin gak ada yabg terjadi sama mereka" kata Dio sedikit kelepasan.

Mendengar itu, Denta tertawa. Dio yang melihat Denta tertawa malah jadi jengkel.

"Menurut lu lucu ya?" kata Dio jengkel.

"Lucu banget, gue agak bingung itu pengakuan dosa atau lu mau pamer ke gue" kata Denta.

Dio  menggaruk-garuk kepalanya karena malu.

"Seberapa jauh lu sama Samantha?" kata Denta sambil menatap ke arah jendela.

"Lu beneran siap mental untuk denger jawaban gue" kata Dio memancing rasa penasaran Denta.

"Gue udah siap dengan kenyataan terburuk" kata Denta mantap.

Dio mendengus kesal ke arah Denta.

"Tenang aja,cuma lu laki-laki yang pernah nyentuh dia" kata Dio dengan suara kecil.

"Apa?" Denta tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Setahun gue pdkt sama dia,gak ada pwrkembangan. Awalnya gue pikir Samantha itu lesbian yang anti cowok. Lalu gue mikir dia cuma mainin perasaan gue..." kata Dio.

"Mungkin ini karma gue karena..."kata Dio nyaris mengungkit masalah vcd porno saat SMA, tapi diurungkan karena mungkin Denta akan balas menghajarnya karena hal itu.

Teeettttt...Teettttt....

Bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak sekolah dasar mulai berkerumun pulang. Dio mengamati satu persatu sosok anak-anak itu mencari Ken yang mungkin ada di antaranya.

"Tok..tok..tok" tiba-tiba ada yang mengetok kaca jendela mobil Dio.

Tampak sosok Ken yang nyengir menatap ke arah Dio.

"Om...Dio" kata Ken memamerkan 2 batang permen lolipop ke arah Dio.

"Tuyul..Eh sori Ken" Dio kaget sosok yang dicarinya sudah ada di depannya begitu saja.

Ken memandang sebentar ke arah Denta begitupun dengan Denta. Entah mengapa jantung Denta berdebar begitu kencang melihat anak yang ada di deoan kaca jendela tersebut. Anak yang memiliki mata yang sama dengannya, senyum yang sama dengannya tapi kulit seperti ibunya.

"Hai om...kayanya om ya g oernah ketemu aku di mall deh" kata Ken.

Denta membuat senyum yang seperti dipaksakan ke arah Ken.

"Lu mau gue antar pulang" kata Dio pada Ken.

"Ih..nanti om culik aku lagi" Ken tertawa.

"Aku mau bareng Richie,mau main ke rumahnya" kata Ken menunjuk ke arah Richie yang ada di sebelahnya sekarang.

Ken pun berlalu begitu saja meninggalkan ketidakpuasan di hati Denta yang ingin tahu lebih banyak tentang darah dagingnya.

My Ex-Girl is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang