29. Ngedate Bikin Dead

1.9K 61 2
                                    

"Gue mau beli daleman dengan tenang" kata Samantha dengan tatapan mengintimidasi.

"Ok, gue temenin" kata Dio santai.

"Gue bilang dengan tenang" kata Samantha sekali lagi.

"Aduh, om Dio ini gak peka banget si" kata Ken sambil main game di jok belakang mobil.

"Apaan sih nie tuyul, uda ngikut seenaknya, banyak bacot lagi" kata Dio jengkel.

"Tenang aja kak, kakak bole shopping sepuasnya.. Nanti Ken yang jaga Om Dio" kata Ken sok dewasa..

"Unch, lu ini udah ganteng, pinter, pengertian lagi, persis kaya gue"kata Samantha mencubit manja pipi Ken.

* * *

Di game zone. Dio tampak kelelahan.

"Lu manusia bukan sih? Emak lu ngecharge lu pake batere apa? " kata Dio tersengal-sengal.

Ken, tampak gak peduli sibuk memukul kepala tikus  yang keluar silih berganti dari beberapa lubang. Pukulannya jarang meleset. Beberapa menit kemudian puluhan tiket keluar dari mesin permainan tersebut.

Dio mulai menghitung tiket yang didapat, jumlahnya sudah 1200 lebih.

"Wah, ternyata tuyul kaya lu hebat juga" kata Dio tercengang.

Ken tersenyum bangga.
"Mumpung muka Om Dio udah lemah, letih lesu kita udahan aja yuk" kata Ken sambil berjalan menuju konter penukaran tiket. Dio menarik nafas lega.
* * *
Ini buat kak Sa, kata Ken mengeluarkan barang tang ditukar dengan tiket tadi. Tampak sebuah gantungan kunci berbentuk sepatu yang jika digoyang berkelap-kelip.

"Ini buat Ken" dia menunjukkan gantungan kunci berbentuk Minion yang mengeluarkan syara jika ditekan.

"Tenang aja, buat Om Dio ada kok" kata Ken bersemangat. Dia mengeluarkan gantungan kunci terkahir yang berbentuk pisang.

"Kenapa punya gue pisang? " Dio heran.

" Monyet kan suka pisang" kata Ken sambil tertawa.

"Dasar tuyul" kata Dio tersenyum mencubit pipi Ken.

"Ya udah, sebagai ucapan terimakasih gue udah dikasi gantungan kunci, gue akan traktir loe es krim,  tapi cuma boleh yang rasa pisang ya" kata Dio berjalan menuju stand ice cream.

* * *

"Menurut lu, kakak lu suka gue gak sih? " kata Dio penasaran.

" Mana Ken tahu" kata Ken santai sambil memasukkan es krim coklat ke mulutnya.

Dio menjauhkan gelas es krim dari dekat Ken. Ken tampak jengkel.

" Kalau Om Dio mau beliin satu es krim lagi nanti aku tanya kakak deh" kata Ken dengan ekspresi manis yang dibuat-buat.

* * *
"Kak Dio" kata Maggie yang saat itu mau beli es krim dengan Denta.

Dio kaget, sambil mengingat-ingat.

"Lu bukannya Maggie adiknya Marco, gue gak bisa ngenalin soalnya loe sekarang agak gendutan" kata Dio keceplosan.

Maggie cemberut dan insting Dio mulai bekerja. Untuk mengalihkan kejengkelan Maggie die mencaei topik lain.

"Pacar lu ya?" kata Dio melihat ke arah Denta.

"Kakak ingat saya gak? Dulu saya junior kakak di SMA C" kata Denta.

"Masa sih? " kata Dio dan Maggie bersamaan.

" Ya, dulu kakak kan osis yang paling populer and digilain anak cewek" kata Denta. Mendengar pujian Denta, Dio langaung tersenyum bangga.

"Masa sih? "tiba-tiba Ken yang nyeletuk.

Refleks Maggie dan Denta memandang ke arah Ken.

" Kakak sudah punya anak segede ini" kata Maggie.

Mendengar itu Ken langsung keselek. Buru - buru Dio menyuapi Ken air.

Maggie dan Denta terpana, sungguh sosok bapak muda yang sangat perhatian,begitu pikirnya.

My Ex-Girl is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang