"Dasar binal, pas pertama loe dilahirin gue udah tahu kalau loe sama ibu loe gak bedanya" laki-laki itu memaki Samantha.
"Wajarlah, gue binal kalau gue dihasilin sperma laki-laki bajingan macam loe" Samantha balas memaki.
"Plaaakk" Laki-laki itu mendaratkan tanparan ke pipi Samantha.
* * *
Rumah benar2 kacau. Botol alkohol yang ditemukan Papa Samantha di kamar Samantha berserakan. Samantha meninggalkan rumah seperti biasa, dia duduk di pojok bangunan tua di samping warnet dekat sekolahnya. Dihisapnya sebatang rokok yang dibeli tadi.
Rokok terasa menenangkan belakangan dan beberapa orang mengatakan alkohol punya efek yg lebih baik. Diam-diam dibelinya 2 botol alkohol. Tapi belum sempat dicicipi, pria itu menemukannya. Di liar dugaan, pria yang seharusnya dipanggil papa itu memaki dan menamparnya. Samantha bingung dengan perasaanya, bukankah tamparan ini tanda kepedulian? Ataukah ini tanda kebencian papa padanya.
"Pluk" Sebuah kerikil jatuh mengenai Samantha, membuyarkan lamunannya. Samantha mencari sumber kerikil itu, tapi tidak ada wajah yang tampak., melainkan yang terlihat adalah tangan yang memegang ice cream cone coklat.
Beberapa detik kemudian sosok yang membawanya terlihat, berjalan mendekati Samantha. Samantha memandang laki-laki itu. Laki-laki itu menyodorkan ice cone ke Samantha.
"Coklat punya kandungan zat yang bisa menenangkan perasaan dan afa antioksidan yang baik juga buat kulit loe, ketimbang rokok yang bisa buat loe keriput" kata Denta sambil duduk di sebelah Samantha.
Samantha mengambil ice cream dari tangan Denta.
"Loe stalker ya? "kata Samantha." Atau loe rampok?? " Samantha melanjutkan perkataannya sambil membuka bungkus ice cream.
" Tapi gue gak punya apapun yang bisa loe ambil" kata Samantha.
"Gue bukan rampok" jawab Denta sambil memperhatikan sudut bibir Samantha yang berdarah. Diambilnya tissu dari saku celananya diusapnya noda darah darah di bibir Samantha. Samantha terdiam dan membeku,membiarkan tangan Denta membersihkan lukanya.
Mata mereka bertemu. Denta memindahkan tangannya ke arah rambut Samantha.
"Boleh gue sentuh rambut loe, boleh gue sentuh wajah loe" Denta merapikan rambut Samantha,megusap lembut wajah Samntha. Samantha menunduk, ada sesuatu yang membuatnya berdebar.
"Boleh gue sentuh jantung dan hati yang loe punya, karena belakangan ini gue sering mikirin loe, kerasnya perasaan loe malah bikin loe masuk ke mimpi gue" Denta memandang Samantha.
Samantha tertawa."Pasti loe kebanyakan nonton drama India" Samantha bangkit hendak meninggalka Denta.
"Jangan pergi... " Denta menarik tanfan Samantha yang hendak meninggalkannya
"Gue gak tahu seberapa pahit hidup yang loe rasain, seberapa kejam masalah yang Tuhan kasi ke elo. Gue juga gak yakin apa dengan gue ada di sisi loe semua akan lebih baik atau malah tambah kacau, tapi gue punya keinginan yang besar untuk jadi sedikit alasan kecil untuk loe berterima kasih karena hidup di dunia" Denta memegang erat tangan Samantha.
Samantha terdiam beberapa saat, memandang Denta, ada perasaan aneh yang membuat jantungnya berdebar dan air matanya ingin menetes.walaupun rak benar-benar bisa menetes.
pelan-pelan dia mendekati Denta. Dikalungkannya kedua tangannya ke arah leher Denta dan sebuah kecupan mendarat di bibir Denta." Terima kasih" Kata Samantha sambil tersenyum sementara Denta tidak percaya dengan yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Girl is My Boss
RomanceCOMPLETED 💋💋💋 Dia yang pernah aku cintai datang lagi setelah menghilang selama hampir 10 tahun... Tapi kali ini bukan sebagai mantan pacar yang ingin kembali..melainkan sebagai bos di kantor