9. Penasaran (Flash Back)

3.1K 106 1
                                    

10 tahun lalu di sebuah SMA, hari itu adalah hari mos kedua. Berbagai penampilan aneh tampak disana, anak perempuan rambut dikepang 10 dengan hiasan tali rafia warna-warni. Anak laki-laki tidak kalah aneh, dengan memakai topi petani yang dibuat dari koran. Semua tampak ketakutan, sementara para osis kelihatan penuh kemenangan menyaksikn para junior punya tampang lucu karena dikerjai.

Semua mengenakan seragam SMP, kecuali para osis yang menganakan pakaian putih abu beserta jaket osis yang mereka anggap seperti seragam kebesaran atas kekuasaan mereka.

Hari itu adalah hari penuh kebahagiaan bagi para osis dan ibarat neraka bagi para siswa baru. Setelah lari keliling lapangan 2 kali, mereka harus melakukan berbagai ritual aneh ala mos seperti lomba nangkap kodok, yang menang gak dapat apa-apa tapi yang kalah harus gendong salah satu osis ngelilingin aula 2x.

Dipojok utara aula tampak Denta yang kala itu masih berusia 16 tahun. Kulitnya sedikit lebih coklat dari Denta sekarang, mungkin efek berjemur dua hari di masa penyiksaan yang disebut mos. Denta memang bukan yang paling ganteng disana, tapi dia punya wajah manis, hidung mancung, rambut lurus dan tentunya senyum yang manis. Cukuplah untuk membuat beberapa anak perempuan meliriknya.

Tapi hampir sebagian besar mata siswi baru tertuju pada sosok ketua osis, namanya Dio. Badannya yang proporsional, tinggi 175 dan berat badan 75 kilo. Benar-benar pas, matanya yang tajam dan bibir tipis sedikit merah.

Di pertengahan mos tiba-tiba lewat seorang anak perempuan. Ternyata seorang anak baru sama seperti Denta. Tidak ada kepangan 10dan tidak ada muka keringetan akibat penyiksaan.

"Woe, kamu cewek yang di belakang, maju ke depan" Kata Dio menunjuk cewek tersebut. Gadis itu berdiri, berjalan dengan santai menuju depan aula. Badannya tinggi, sekitar 168 cm, kulit bersih, hidung mancung dan tulang pipi yang sedikit tinggi. Tipe wajah yang menarik tapi terkesan bahwa orangnya kaku dan penuh keangkuhan.

Semua menarik nafas dalam-dalam ketika gadis itu ada di depan. Tidak terbayangkan hukuman apa yang akan menimpa anak baru yang telat, tidak memakai aksesori sesuai persyaratan dan memiliki ekspresi tanpa perasaan bersalah.

"Kenapa loe baru datang jam segini dan gak makai aksesori kaya yang lain? " kata Dio dengan muka galak berusaha mengintimidasi gadis itu.
Tapi reaksi gadis itu sangat datar tanp rasa takut, balik memandang mata Dio.
" Maaf kak, saya gak tahu caranya ngepang rambut" jawabnya singkat tapi terdengar tegas tanpa rasa takut.
"Lhoh itu urusan loe, yang jelas kita sudah punya aturan bagaimana penampilan peserta mos yang harus diikuti semuaa peserta termasuk loe" Dio galak.
"Kak, saya sudah baca semua aturan mos disana disampaikan kalau bagi siswa yang tidak mengikuti mos dikenakan denda sebesar 150 ribu per hari.. Hari ini saya kesini cuma buat bayar uang denda 450 ribu" kata gadis itu enteng.

Dio benar-benar marah tapi dia masih berusaha jaga image sebagai cowo cool yang tidak labil di di depan fansnya.
"Nona yang arogan, dalam tata tertib mos disampaikan kalau seseorang tidak mengikuti mos hanya bisa karena alasan sakit sementara loe dari tadi gue perhatiin tampak sehat walafiat tanpa kekurangan apapun " kata Dio denfan senyum yang dibuat-buat. Si gadis balas tersenyum.
" Tuan yang over confident, saya sekarang sedang sakit anemia akibat datang bulan, apa perlu di cek kebenaranya? Lagian buat apa sih ngeributin hal macam gini, kalau anda nyiksa saya dengan acara mos yang tidak jelas faaedahnya ini, bikin saya capek dan cuma memuaskan ego kalian aja kan keuntungan yang kalian dapat tidaak seberapa. Lebih mending saya bayar aja. Saya gak capek anda juga bisa pake uang itu dengan hal yang lebih bermanfaat semisal makan-makan dengan teman osis anda atau mau disumbangin atau apalah.. Terserah anda.. I dont care" Gadis itu mengambil tangan Dio meletakkan amplop di tangan Dio dan pergi begitu saja.

Semua mata yang hadir disana terpana, bahkan dio tidak bisa berkata apa-apa. Sementara Dena memandang gadis itu yang berjalan melewatinya tanpa menoleh sedikitpun.

My Ex-Girl is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang