44. Jujurlah

1.6K 70 0
                                    

Malam itu Dio tidak bisa tidur. Fakta yang benar-benar tidak terpikirkan itu mengganggu pikirannya. Dia merasa marah,sedih dan tidak bisa terima.

Detik demi detik berlalu terasa sangat lambat untuk Dio. Ada sesuatu yang mengganjal,yang harus dia tanyakan langsung ke Samantha. Tiba-tiba hpnya berbunyi.

Sebuah pesan dari Samantha.

"Lo mau nonton,gue dapat tiket nonton gratis dari partner bisnis" isi pesan tersebut.

Dio mengetik pesan "Gue mau tanya sesuatu..". Tapi beberapa detik kemudian dihapus. Dia diam sejenak sambil bolak-balik menatap foto-foto yang tersimpan di hpnya. Samantha dan Ken memang punya kemiripan,tapi ada beberapa bagian fisik Ken yang tidak mirip ayah,ibu,maupin Samantha. Jadi pasti bagian-bagian tersebut mirip dengan ayah biologis Ken.

"Ok" akhirnya dia mengirim pesan tersebut ke Samantha.

* * *

Malam itu Dio tidak banyak bicara. Dia bersama Samantha,pikirannya memikirkan Samantha tapi dia tidak betah lama-lama memandang Samantha. Ada rasa sakit dan tidak terima yang besar di hatinya.

Samantha merasa ada yang janggal. Bagaimana bisa laki-laki yang centil dan rada garing di matanya ini mendadak begitu kalem.

"Lu sakit?" Kata Samantha sambil makan popcorn. Matanya tidak memandang Dio,tapi sibuk menatap ke arah layar bioskop.

"Gak,gue baik aja" kata Dio singkat.

"Ada yang mau gue tanya sama lu" kata Dio.

"Apa?" Kata Samantha masih sibuk makan popcorn.

"Apa artinya Ken buat lu?" Kata Dio,ada emosi yang besar dirasakan tapi dia tetap berusaha membuat nada bicaranya terdengar biasa.

"Apa ada pertanyaan yang lebih bodoh dari itu?" Samantha tertawa sinis tapi masih tidak mau menatap mata Dio.

"Kenapa lu pindah sekolah pas SMA?" Tanya Dio,kini dia mulai tidak bisa menahan emosinya.

"Gue sudah bisa nangkep arahan omongan lu sekarang..jadi lu mau tanya apa bener Ken anak gue begitu kan?" Samantha menghentikan makannya. Tangannya bergetar,dia sama marahnya dengan Dio.

"Kenapa lu senbunyiin ini semua dari gue?Hah?Lu tahu gimana perasaan gue yang malah tahu ini semua dari orang lain" Dio kini benar-benar emosi. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka mulai berbisik.

Dio menarik tangan Samantha menuju luar ruangan bioskop. Sampai di belakang bioskop, Samantha melepaskan tangannya dari Dio.

"Sekarang lu udah tahu gimana masa lalu gue kan? Gue ini manusia berdosa! Perempuan murahan! Perempuan sundal! Persis seperti yang lu dan temen lu pikir...Jadi jangan pernah dekati gue dan ada di sekitar gue lagi..biar lu gak ketularan bau sampah macam gue" Samantha berkata tajam sambil menatap mata Dio lalu berjalan meninggalkan bioskop.

Dio membeku menatap kepergian Samantha. Dia tidak mengejar Samantha tapi juga tidak meninggalkan tempat itu. Fakta yang baru terkuak tentang Samantha memang menghancurkannya. Tapi kenyataan bahwa Samantha terluka oleh kebenaran yang  terkuak ini seperti air garam yang ditaburkan ke luka hatinya.

* * *

Samantha masuk ke rumah. Ken Mama dan Papa ada di ruang tamu. Papa dan Mama menonton tv sedangakan Ken tertidur di pangkuan Mama.

"Loh,kamu kok pulang cepat?" Tanya Mama.

"Dio dimana?Gak mampir" Tanya Papa.

Mama memperhatikan ekspresi Samantha yang tidak biasa.

"Kalian bertengkar lagi?" Kata Mama.

"Gak...cuma.." Samantha tidak meneruskan perkataannya.

"Cuma apa?"Papa bertanya.

"Dio udah tahu semua tentang aku dan Ken Ma...jadi mulai sekarang stop bahas dan nyebut namanya" kata Samantha meninggalkan kedua orangtuanya.

My Ex-Girl is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang