Bab.14

8.1K 258 3
                                    


Sedari tadi aku hanya diam menatap kosong pinggir jalan yang kulalui, pikiranku terus tertuju pada kejadian 15 menit lalu di mana Hendra berdiri di hadapanku dan mengatakan yang membuatku takut, takut akan terjadi sesuatu terhadapku atau Angga, tapi aku jauh lebih takut bila yang terjadi sesuatu itu terhadap Angga.

Flashback,!

Hendra menatapku dengan tersenyum dan berubah menatap tajam kearah Angga, Hendra melangkah kearah kami aku semakin erat menggenggam tangan Angga, aku merasakan Angga mengusap jari jariku aku tau dia sedang mencoba menenangkanku,

"Aku senang kamu nggak papa al, tapi aku sedih, aku tidak bisa membawamu pergi, tapi ini belum berakhir aku akan buat kamu percaya lagi sama aku dan memberimu alasan kenapa aku lakuin pernikahanku itu, dan aku akan merebutmu dari suami ingusanmu ini! Aku nggak rela kamu menjadi istri orang lain, yang berhak itu hanya aku, karena aku sangat mencintaimu, CAMKAN ITU!!" Ucap Hendra dengan menekan di akhir kata dan terus menatap tajam kearah Angga.

"Takan kubiarkan itu terjadi!" Jawab tegas Angga dan. merengkuh pinggangku.

Hendra hanya tersenyum meremehkan lalu pergi begitu saja.

Sebuah kecupan lembut menyadarkan ku dari lamunanku aku sedikit mendongak terlihat Angga tersenyum lembut kearahku aku tersenyum tipis lalu aku menenggelamkan wajahku di dada bidang Angga.

"Aku takut" ucapku lirih tapi pasti Angga masih bisa mendengarnya.

Angga memelukku semakin erat serta terus mencium keningku beberapa kali, "kamu nggak usah takut sayang, aku akan selalu menjagamu" aku melepaskan pelukannya dan menatap wajahnya yang juga sedang menatapku senyuman manisnya membuat hatiku lebih tenang.

"Aku nggak nyangka kalau dia bisa jahat seperti itu, dulu setahuku waktu aku berpacaran dengan nya dia sangat baik perhatian, tapi kenapa sekarang jadi begitu" ucapku yang mengingat di masa aku berpacaran dengan Hendra, kudengar Angga justru terkekeh aku menatap nya dengan sebal emang nya ada yang lucu.

"Kenapa ketawa?" ucapku ketus.

Angga menangkup wajahku dan mengusap pipiku dengan lembut. "Hahaha,,,, Habisnya kamu lucu kalau lagi mikir,, gini ya sayang semua laki laki juga pasti akan melakukan hal sama terhadap orang yang di cintainya, Perhatian nya, Kasih sayang nya, Kebaikan nya, termasuk Hendra dia pasti begitu perhatian dan baik kepadamu, semua bisa berubah ketika orang yang begitu di cintainya tidak lagi bersama nya dan sudah menjadi milik orang lain, tapi kurasa jika dia benar benar mencintaimu seharusnya dia bisa melihatmu bahagia seperti ini dan melepasmu biar bagaimanapun dia juga seorang suami" kulihat ada guratan kemarahan di wajahnya aku paham bagaimana perasaannya aku juga tidak habis pikir dengan Hendra kenapa dia mau merebutku dari Angga.

"Tapi sayang aku mau tanya sama kamu. kamu benar benar mencintaiku kan?" pertanyaan Angga sontak membuatku terkejut kenapa dia musti bertanya seperti itu tidak percaya kah Angga selama ini.

"Kenapa kamu tanya begitu, jadi selama ini kamu nggak percaya sama aku?" jawabku sedikit meninggi.

"Nggak nggak sayang,, bukan begitu maksud aku,, maaf, aku minta maaf" Angga terlihat menyesal mengatakan itu padaku dia terus mengecup kedua tanganku.

"Aku tahu dulu aku jahat, suka marah marah dan selalu mengabaikan semua perhatianmu padaku, tapi setelah aku tahu kamu sangat mencintaiku, aku baru sadar kalau kamu adalah laki laki yang allah pilih untukku. laki laki yang jauh lebih baik dari Hendra. dari situ aku sadar kalau aku juga mencintaimu, aku membutuhkan mu, ak,,"

"Ssstt,,, sudah cukup sayang, aku tahu kamu sangat mencintaiku" jari Angga menyentuh bibirku untuk berhenti bicara aku terisak mengingat perlakuanku pada Angga, aku menyesal mengabaikan laki laki sebaik Angga yang jelas sangat tulus mencintaiku.

Cinta Tanpa Batas (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang