Bab.16

6.4K 217 6
                                    

Brak!!

Sebuah map terlempar di depan meja kerja Angga, pak Hadi papa Angga marah besar ketika tahu perusahaan nya mengalami rugi dan orang orang yang selalu bekerja sama, tiba-tiba memutuskan kerja sama begitu saja tanpa ada penjelasan dari mereka, pak Hadi menyalahkan Angga yang kurang teliti dan teledor karena papanya mendapatkan informasi dari orang kepercayaan nya bahwa ada orang dalam yang sudah berkhianat dan membocorkan semua informasi tentang perusahaan nya ke orang lain hingga mereka tau bagaimana caranya merebut clieen dari perusahaan pak hadi ini.

"Apa-apaan ini Angga, kenapa bisa perusahaan kita mengalami penurunan, dan ini lihat semua clieen kita mundur dari kerja sama perusahaan kita? JELASKAN ANGGA!" bentak papanya.

"Maaf pa, aku juga nggak tau tiba-tiba semuanya jadi begini, aku janji, aku akan berusaha mencari tau semua ini" jawab Angga.

"Papa nggak perlu janji kamu, yang papa perlukan sekarang adalah kamu bisa mengembalikan semua nya seperti semula, papa mengakatmu sebagai CEO HS'crop agar perusahaan kita makin mengembang bukan menurun, bagaimana kamu menjadi kepala keluarga yang baik jika kamu saja belum becus menjadi kepala perusahaan" Ucap papa Angga yang sedikit membuat hati Angga mencelos bagaimana papanya bisa berkata seperti itu, walaupun Angga belum bisa menjadi bos yang baik, tapi dia berjanji akan menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab.

"Kenapa papa ngomong gitu?"

"Kenapa? Kamu nggak terima papa bilang begini?"

"Pa, dari awal Angga sudah bilang kalau Angga nggak cocok jadi CEO di perusahaan papa, Angga takut bikin papa kecewa, dan terbukti kan Angga gagal" jawab Angga sedikit meninggikan suaranya.

"Oh jadi kamu nyalahin papa? Kamu nyesel sudah nurutin kemauan papa, Iya?"

"Astagfirullah bukan gitu pa, aku cuma nggak mau papa kecewa sama aku" ucap Angga menatap papanya sedikit frustasi.

"Papa sudah kecewa sama kamu Ngga, papa kasih kamu kesempatan buat perbaiki semuanya seperti semula, jika kamu tidak bisa papa akan lakuin sesuatu untuk kamu bahkan jika perlu papa akan bawa Alya pergi. karena papa tidak mau menantu kesayangan papa menderita" ucap tegas pak Hadi dan langsung melenggang pergi meninggal kan Angga yang tercengang mendengar ucapan papanya.

Angga menjambak rambutnya frustasi, dia tidak mau berpisah dengan istrinya Angga tidak akan sanggup bahkan mungkin dia akan gila jika papanya membawa pergi wanita yang sangat berarti dalam hidupnya, dia harus mencari tau secepatnya siapa yang sudah berkhianat kepadanya.

--------

Aku baru saja selesai memasak, setelah itu aku bergegas untuk mandi, selesai mandi aku duduk di ruang tamu, ku lirik jam sudah pukul 17:40 kenapa Angga belum pulang ya? Biasanya dia selalu pulang jam 5 lebih sedikit, ketika aku berniat menelpon nya suara derap langkah kaki ku dengar pasti itu Angga, lantas aku berdiri untuk menyambut nya pulang seperti biasa.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabku mencium tangan nya, walaupun aku lebih tua tapi Angga suami ku yang harus aku hormati, lalu aku meraih tas dan jas, tapi aku kaget tiba-tiba ia memelukku begitu erat, Angga menenggelamkan kepala nya di cerlukan leherku.

"Jangan pergi" ucap nya yang membuat ku bingung.

"Aku mohon jangan pergi' ucapnya lagi, aku benar-benar bingung ada apa dengan nya, aku melepaskan pelukan nya, aku kaget Angga menangis, aku menangkup pipinya dan ku usap air matanya.

"Kamu kenapa hubby? Memang nya aku mau kemana? Aku kan di sini aja sama kamu" ucapku menenangkan nya.

"Kamu janji ya sama aku apapun yang terjadi sama aku, kamu jangan pernah ninggalin aku" mohon Angga dengan air mata yang menetes lagi, aku yakin pasti terjadi sesuatu.

Cinta Tanpa Batas (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang