Bab.7

9.2K 354 3
                                    

Tiga hari sudah berlalu Angga sudah selesai dengan urusan pekerjaan nya keluarga Angga pun juga sudah datang kerumah untuk membicarakan hari pernikahanku dengan Angga acara nya sudah di tentu kan yaitu dua minggu lagi awalnya aku menolak karena itu terlalu cepat menurut ku, tapi Angga memaksa dia tak ingin lama lama menunda hari baiknya ya sudahlah aku pasrah semua anggota keluarga pun setuju.

dan hari ini aku di ajak oleh nya ke acara reuni teman teman SMA nya, sekalian mau membagikan undangan pernikahan kita, aku sebenarnya malas untuk ikut aku takut teman temannya mengejek Angga karena menikah dengan ku yang harusnya menjadi mbaknya bukan istrinya, tapi apalah daya Angga memaksa ku untuk ikut dengannya Angga justru mengancam ku kalau aku tak ikut dia pun tak akan pergi, jadi aku terpaksa ikut aku tak mau dia tak jadi pergi hanya karena aku dan pasti Angga akan di salahkan teman temannya, Angga selalu meyakinkan ku katanya aku tak perlu cemas semua pasti baik baik saja.

"Sayang kamu kenapa kok diam aja? Kamu masih kepikiran teman aku nanti?" tanya Angga yang melirik ku sekilas dan fokus melihat depan lagi, aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Sayang kan aku sudah bilang jangan khawatir ada aku semua pasti baik baik aja"

"Bukan gitu Ngga, emang kamu nggak ngerasa malu bawa aku ke tempat teman teman kamu gitu?" ku lihat Angga justru tertawa mendengar omongan ku, emang ada yang lucu ya?.:/

"Hahaha... Apa malu? emangnya aku bawa apa yang buat aku malu sayang? Aku kan bawa kamu wanita yang aku sayang, aku cintai, kalau mereka mau ngomong macem macem soal kamu atau tentang hubungan kita nggak peduli mereka teman aku, aku akan beri mereka pelajaran, lagian ini hubungan kita, kita yang jalanin, kita juga yang tau tentang perasaan kita, aku juga nggak peduli mereka menghina atau menjelek kan ku. yang terpenting dalam hidup aku, bisa terus bersama mu sampai aku tak mampu lagi hidup di dunia, intinya jangan pedulikan omongan orang lain, hidup itu allah yang menentukan kita dengan siapa bukan mereka, kamu ngerti kan sayang?" jawaban Angga benar benar membuat ku sedikit lega paling tidak apa yang di katakan nya itu benar semua.

Aku dan Angga pun sudah sampai di tempat acara reunian SMA Angga yang biasanya di adakan, Angga mengandeng ku untuk masuk kulihat di sebuah meja sudah ada banyak anak anak muda yang beberapa melambai kearah kami, ketika sudah di depan meja berkumpul mereka aku melihat banyak teman Angga yang bersama pasangan nya ada juga yang satu meja di isi dengan wanita saja.

"Wuess yang kita tunggu tunggu akhirnya datang juga bro" ucap salah satu teman Angga yang terlihat keren dengan wajah blasteran itu.

"Yoi estt tunggu kayanya most wanted kita sudah punya gandengan nih?" sahut salah satu teman Angga yang duduk di sebelah teman Angga blasteran tadi.

"Ck,, gue baru datang suruh duduk kek atau apa gitu, malah langsung di tanya tanyain" jawab Angga dan teman teman nya hanya tertawa.

"Kenalin nama gue Alex dan ini cewek gue Metta, yang sebelah gue ini David itu cewek nya namanya Dhea ya sana itu Irfan, Ramon, Roy, Riky, kalau yang cewek cewek itu, Reva, Fifi, sama Dian, dan mereka itu kumpulan cewek alay" ucap teman Angga yang blasteran itu, semua tertawa mendengar ejekan Alex untuk Reva dan kulihat Reva melotot kearah Alex.

"Alya" jawab ku sedikit canggung.

"Jadi lo ini apanya Angga? Gebetan, pacar atau,,,," ucapan Alex terpotong oleh Angga yang langsung di jawab olehnya.

"Calon istri,! dia calon istri gue dua minggu lagi kita nikah, ini undangannya jangan lupa pada datang ya awas kalau nggak datang" ucap Angga tegas dan memberi kan undangan itu pada mereka.

"Hah.. beneran lo nikah? Yahh patah hati deh tu si Reva," ucap Riky, heh patah hati? Emang nya kenapa Reva patah hati? Kulihat Reva memandang ku dengan tatapan yang sulit ku artikan, kualih tatapan ku ke Angga dia menatap ku dan sedikit menggeleng dan menggenggam tangan ku.

Cinta Tanpa Batas (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang