"ihh kak lio apaan sih, gua lagi telfonan sama tasya" ucap sebel may.
"ngambek dah, tambah jelek tau kalau ngambek"ucapnya sambil menoel pipinya gemas. Lio senang jika membuat sang kekasih merajuk menurutnya sangat lucu, makanya dia senang menjahilinya.
May menepiskan tanganya dari pipi "biarin aja biar makinan jelek, lagi juga udah jelek" balasnya.
"dih jelek"
"bodo amat"
"makinan jelek"
"bodo amat"
"tambah jelek"
"bodo bodo bodo, mending pulang sana!"
"ngusir nih ceritanya" tanya lio
"au ah, habisnya kak lio bikin kesel sih" balasnya.
Lio terkekeh, ah dia sangat suka moment ini. Moment dimana dia bener bener bisa berduaan, bercanda dan yang pasti melihat sang kekasih ngambek akibat kejahilannya dia, ntah kenapa dia suka menjadi makin suka ketika melihat sang kekasih ngambek didepannya.
"habis nya lo lucu kalau lagi ngambek, bikin gemes" sambil mencubit pipi. Yang dicubit pipinya pun menepis tangannya
"lucu darimana coba" balasnya.
"dari hatimu"
"receh banget"
"biarin"
"gak waras"
Saking gemasnya lio menarik may kedalam pelukannya, may tersentak kaget berusaha melepas pelukanya tetapi lio malah mengeratkannya, "kak, nanti kalau bunda liat gimana?" tanya may sambil melihat ke sekelilingnya.
Lio menatapnya, "gapapa, biar bunda tahu kalau Ardelio Prasaja sayang sama May Aretha Elysha" bisiknya dan mencium keningnya. Tanpa lio sadari, sedaritadi may menahan nafas dan mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang 2kali lipat.
*****
May merebahkan tubuhnya sambil bermain ponsel. Sejam yang lalu sang kekasih sudah pulang dari rumahnya dan sejam yang lalu juga detak jantung may tidak bisa dikontrol. Kata kata lio masih teringat jelas dan terngiang-ngiang di telinga, sama seperti hari pertamanya kencan.
Ahh dia lupa, kalau tadi tasya nelfon katanya ada yang ingin dibicarakan tapi tidak jadi gara gara kak lio mengangguinya tadi. Dengan bangun terduduk diatas kasur, may mengangkat ponselnya ke telinga dan menghubungi tasya.
"halo may"
"halo sya, maaf ya baru nelfon balik. Soalnya kak lio daritadi ngeganggu mulu terus sejam yang lalu baru pulang, gua juga baru selesai bersih bersih"
"iya may gapapa kok, selow buk" sambil tertawa dari sebrang ponsel
May cemberut "ihh gua bukan ibu ibu"
"haha bercanda kali may, ngambek dah"
"ihh kok jadi malah ngeledekin, mau ngomong apa tadi?"
1 detik
2 detik
3 detik
"sya kok diam? Mau ngomong apa?"
"eumm anu may kak lio"
"kak lio kenapa sya?"
"gua gabisa jelasin lewat ponsel"
"yaudah kita ketemuan sekarang di cafe biasa gimana?"
"yee ngiliran tentang doi aja gercep banget"
"habis bikin penasaran aja"
"besok kan kita libur, gimana gua kerumah lo? Sekalian nginep, kangen tidur di kasur lo hehe"
"iyaudah iya, bawa makanan yang banyak ya hehe. Ohiya gua ajak biya sekalian ya "
"ehh jangan may, please ini cuma buat lo sama gua aja urusan biya nanti biar gua yang atur oke. Yaudah see you besok ya, byee.." sambil menutup sambunganya.
May menghelas nafas, kira kira apa ya yang ingin tasya bicarakan tentang kak lio sampai harus hanya dia dan dirinya saja yang tahu? Huhh may penasaran, sangat sangat penasaran. Atau jangan jangan tasya sudah tahu? May menggigit bibirnya dan menggelengkan kepala, tidak mungkin darimana tasya tahu? Setahu nya hanya kak sasa yang tahu dari mereka bertiga selain itu dia rasa tidak ada yang mengetahuinya, kak sasa juga kan gak terlalu dekat dengan tasya hanya sekedar kenal. Ahh may sangat bingung dan penasaran, disaat ingin merebahkan diri dan memejamkan mata pintu kamar may diketuk.
"dek..ada cewek gua noh dibawah" teriak bang aqsa dari depan pintu.
"iya iya bilang dikit lagi gua kebawah" balasnya.
Ah kebetulan banget ada kak sasa, dia harus cerita siapa tau kak sasa tau solusinya. Dengan mantap, may melanghkan kaki kebawah.
"ehh inces aku katanya sakit ya, maaf ya kakak mu yang cantik ini baru bisa kesini sekarang"ucap kak sasa dari ruang keluarga.
May duduk disampingnya "ih alay lo, gua gapapa kali cuma kecapean doang udah sembuh juga nih"
Kak sasa memegang tubuh gua membolak balikan "coba sini kakak cantik periksa".
May menepisnya, "apaan sih kak"
"dari kapan lo disini?" tanya may.
"baru banget kok tadi minta jemput sama aqsa" balasnya.
May menganggukan kepalanya, ahh iya dia mengingat sesesuatu. May menengok kepala nya kanan, kiri "kak ada yang mau gua ceritain, tapi gak disini" bisiknya.
Kak sasa menatapnya dan mengangkat alis nya "mau cerita apa?doi lo lagi?atau dia?" balasnya.
"apaan sih kalian berdua main bisik bisik" ucap bang aqsa dari sebrang tempat duduk yang dia dan kak sasa tempatin. Ya dia ruang keluarga bertiga, may hampir melupakan bang aqsa ada diantara nya karena saking niatnya ingin membicarakan hal ini kepada kak sasa.
"suka suka lah, iri aja lo"balas may. Sebelum menjadi perang perdebatan antara adik dan kak "udah udah, kebiasan banget lo berdua" lerai kak sasa.
May menjulurkan lidah nya mengejek aqsa, yang diledek pun malah makinan ngebales dengan cepat akhirnya kak sasa bangun dan segera memisahkan dua makhluk ini sebelum perangnya terjadi.
"yaudah yuk may ke atas" ajaknya.May menganggukan kepala dan ikut melangkahkan kaki ke atas, kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia May (Sudah Terbit)
Teen FictionMay Aretha Elysha, yang memiliki arti Perempuan yang terbaik dan agung yang berasal dari Surga. Seorang gadis cantik yang biasa disapa dengan May atau Aya. Gadis yang berasal dari keluarga sederhana yang hangat, penuh kasih sayang, dan saling penger...