Bagian 14

13 1 0
                                    

"lo gila ya may?! kan udah gua bilang masalah mecca biar gua yang urus"

"ini masalah gua sya, gua gamau ngerepotin kalian"

Tasya mendesah "ngerepotin apaan sih may, gua gak ngerasa direpotin"

"ihh ini kalian berdua ngomongin apa deh, biya gak ngerti. Terus kenapa ada mecca mecca nya?" tanya biya.

Ya, sedaritadi Sabiya atau biasa dipanggil biya hanya bisa mendengarkan mereka berdua berbicara tanpa ada yang dimengerti. Biya bingung? Ya sangat bingung.

"diam dulu bisa gak!" bentak tasya.

"sya, gausah kayak gitu juga" ucap may.

Biya kaget ketika tasya ngebentaknya "maaf bi, gua gak sengaja tadi reflek kesel aja" ujar tasya.

"iya gapapa sya, biya ngerti kok"

"maaf ya bi, gua pasti bakalan jelasin ke lo tapi gak sekarang gapapa kan?" ucap may dan dianggukin oleh biya.

"hai guys!!!" Mereka bertiga menengok kearah suara tersebut.

"gua duduk disini lagi boleh gak? Boleh ya bi?" tanyanya.

"e-eh boleh kok ca, gua seneng malah lo balik lagi duduk disini" balas biya senyum.

"kalian lagi pada ngomongin apa?"tanya mecca.

"ini loh tasya sama may lagi ngom---"

"selamat pagi anak anak"ucap seseorang yang baru masuk kedalam kelas.

"yaelah itu guru cepet banget masuknya, padahal baru banget bel" gerutu biya.

May terkekeh "ngedumel mulu lo, belajar yang bener"

"tau yang bener tuh"

"udah bener ini"

"apanya?"

"au ah" ucap biya kesal, may dan tasya terkekeh melihatnya. Kekehan may terhenti ketika pandangannya bertemu seseorang yang tersenyum kecut, siapa lagi kalau bukan mecca.

*****

Tring!Tring!Tring!

"gua duluan ya guys" ucap mecca.

"buru buru banget ca" balas biya, mecca hanya membalas nya dengan tersenyum dan melangkahkan kaki nya keluar kelas.

"gua juga duluan ya, udah dijemput nyokap soalnya" ucap tasya.

"eh eh bareng sya, gua juga udah dijemput pak toni nih" sambil membereskan peralatannya.

"tumben bi pak toni jemput?" tanya may

"iya may, nyokap gabisa jemput ada urusan mendadak katanya sih gitu" balasnya.

May hanya mengangguk, "mau keluar bareng gak may?"

"gausah sya, lo berdua duluan aja"

"oke deh, yuk sya... bye may" ucap biya sambil menarik tangan tasya keluar.

May menghela nafas dan memejamkan mata, suasana kelas yang sudah sepi karena semua penghuni sudah bertaburan keluar mengingat sudah waktunya jam pulang sekolah malah membuat may semakin memejamkan mata.

Sakit, itu yang dia rasakan harus memilih salah satu diantara orang yang may sayangi. May membuka mata nya ketika merasakan ponsel nya bergetar, dan langsung melangkahkan kaki keluar.

Bruk!

"aduh, maaf ya gua gak liat"

"gapapa kok"

"serius gapapa may? maaf banget gua bener bener gak liat"

"gapapa kok el, bukan lo yang salah gua nya aja yang bengong" balas may senyum.

"tsk, bengongin apa sih may? doi lo? noh ada diluar deket pos satpam"

"e-eh, kok lo tau?"

"tadi gua udah sampe parkiran, terus ada yang ketinggalan dikelas pas mau balik kesini gua liat doi lo"

May mengangguk, "eum, yaudah gua duluan ya. bye el" ucap may.

"iya may, awas hati hati jangan bengong lagi" kekehnya.

"iya Elgar Erlangga, makasih peringatannya" balasnya tersenyum.

Elgar tersenyum melihat may yang mulai melangkah menjauh, andai gua gak terlambat may, gumamnya.

*****

"nah itu dia cewek saya"

"ohh jadi kamu may, kok mau sih sama lio?" tanyanya.

"saya kan ganteng miss, miss juga dulu sempet naksir kan sama saya"

"ehh ada ada aja kamu, yaudah sana antar may pulang kerumah. May kalau lio nakal bilang miss ya, biar miss yang hukum" ucap miss myra.

"e-eh iya miss" senyum may.

"bilang aja miss mau deket deket sama saya kan" balas lio jail.

Miss myra menggeleng, "sudah ah miss mau ke dalam lagi, bisa pusing ngadepin manusia kayak kamu" meninggalkan mereka berdua dan mendapatkan kekehan dari lio.

"lo kenapa"

"e-eh, apa nya kenapa?"

"ada masalah?"tanya lio

May menggeleng sambil tersenyum, "jangan bohong, lo gak pandai bohong"

"gua gak bohong kak, cuma pusing sama pelajaran aja"

Lio menautkan alis nya, "gua serius kak lio"

"kalau ada apa apa cerita, jangan dipendem. Inget, lo itu punya gua buat apa kita mengajalin hubungan kalau lo masih tertutup sama gua. Yaudah naik yuk, gua laper mau makan masakan bunda"

May mengangguk, "iya kak lio ganteng"

Ketika ingin menaiki motor may merasakan pundaknya ditepuk seseorang, may menoleh ke seseorang tersebut.

"jangan lupa ya may, gua harap kali ini lo nepatin janji" ucapnya tersenyum dan melangkah pergi.

Membuat may menegang ditempat.


Dunia May (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang