"lo kenapa may?"
"eh, gapapa kok sya. Lagi kurang enak badan aja"
"mata lo juga sembab gitu may, habis nangis ya? kenapa, cerita dong sama kita" sahut biya.
May menggigit bibirnya kecil, "eh emang sembab ya? perasaan tadi gak kenapa – kenapa deh" ujarnya sambil memegang matanya berusaha menutupi kebohongan nya.
"iya may lo ada masalah?" kini giliran mecca yang bertanya. Sontak membuat mereka bertiga menoleh bersamaan kearah nya.
Mecca mengerutkan dahinya, "loh kok kalian natap gua kayak gitu sih"
"gapapa ca, habisnya daritadi lo diem aja" sahut tasya.
May menggeleng tersenyum, "gua gak kenapa – kenapa kok, udah ah bentar lagi bel masuk mending siap – siap buat belajar" ujarnya.
"yakin may?" may mengangguk meyakini sambil tersenyum.
"kalau ada masalah cerita ya may, kita bertiga siap dengerin kok" ujar mecca dengan tersenyum.
May mengangguk, "iya. Makasih ya ca, sya, bi"
Kring..Kring..Kring..
"baru juga diomongin udah bunyi aja tuh bel" gerutu biya kesal.
Tasya yang gemes dengan bibir biya akhirnya mencoel bibirnya, "ngoceh mulu nih bibir, tambah bawel dah"
"ih tasya jangan pegang – pegang" sewot biya sambil menepis tangan tasya.
Tasya tertawa pelan, "habis lucu bibir lo" membuat may dan caca ikutan tertawa dan membuat biya mencabikan bibirnya kesal.
Drrtt..Drrtt..
May mengalihkan pandanganya kearah ponsel nya yang baru saja bergetar menandakan sebuah pesan baru masuk, dengan gerakan cepatn may membuka nya.
Ardelio Prasaja : inget kata aku tadi. Nanti pulang aku jemput, begitu seterusnya. Aku sayang kamu, love you.
*****
"lo gak lupa kan may?"
May menunduk diam dan menggeleng, "enggak kok"
Seseorang didepan nya mengangguk sambil tersenyum, "bagus, gua jadi makinan sayang sama lo. Lo gak berubah yang dari dulu"
"kita tetep sahabatan kan?" tanya may sambil mengangkat kepala nya dan menatap seseorang didepan nya tersebut.
"of course, kita masih sahabatan"
"gua, lo, tasya dan biya akan tetep terus bersahabat" sambung nya lagi sambil menatap lurus kedepan.
Yap, mereka berdua adalah may dan mecca. Mereka berdua sedang duduk berada di halaman belakang sekolah, menjelang istirahat tiba mereka berempat berpisah. Tasya dan biya jalan duluan ke kantin, sedangkan may dan mecca memisahkan diri sebentar ke halaman belakang sekolah.
"makasih lo udah mau nerima gua jadi sahabat lo lagi"
Mecca menggeleng, "gua seharusnya berterimakasih, karena lo mau memilih sahabat lo dibanding yang lain"
May menghelas nafas pelan, "kita sahabatan udah lama, gua gamau persahabatan kita jadi hancur"
Mecca tersenyum mendengarnya, ntah apa yang dia rasakan sekarang. Dirinya senang ketika fakta bahwa may sudah memutuskan hubungan nya dengan lio, mantan nya. Tapi disisi lain, dirinyapun merasakan hal lain ketika melihat wajah may sahabatnya tersebut.
"lo gak terpaksa kan may?" tanya mecca ragu.
May menggeleng, "enggak kok ca, buat persahabatan kita gua rela ngelakuin apa aja" ujarnya tersenyum.
Mecca menatapnya dan tersenyum. Lalu mecca menarik may kedalam pelukan nya, may pun membalas pelukan nya dengan tersenyum, "makasih may"
Tanpa mereka sadari, seseorang tengah berdiri dibalik tembok tepat dibelakang mereka berdua. Seseorang tersebut mendengarnya, iya mendengar semuanya. Seseorang tersebut menggeleng tidak menyangka, dengan gerakan cepat dirinya mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu didalam benda kotak persegi tersebut dan melangkah pergi meninggalkan halaman tersebut.
Lo sebenernya terlalu baik apa terlalu bodoh sih may, batin nya.
*****
Lio mengeraskan rahang nya dengan mata nya yang berubah menjadi tajam. Dirinya sudah benar – benar tidak bisa dikendalikan lagi. Dengan tangan yang mengepal lio mengerang geram kesal nya yang sangat – sangat sudah memuncak diujung kepala nya.
Dengan kesal lio menoleh ke ponsel nya yang bergetar kembali, tanpa menunggu lama dirinya membuka notif yang baru saja masuk. Sambil membaca pesan tersebut, lio tersenyum miring. Sudah diduga bukan, selama ini dia dalang dibalik semuanya.
"halo"
"lo udah baca kan? Udah gua cukup sampe disini"
"gak, gua ma---"
"gamau, udah gua bilang cukup sampai disini. Sisa nya itu urusan lo, masih banyak urusan yang belum selesai dan gak mungkin gua ngurusin urusan lo terus"
Lio menghelas nafas gusar, "oke, oke terserah apa kata lo"
"makasih buat semuanya" sambungnya.
"lo gaperlu terimakasih sama gua. Gua ngelakuin ini juga bukan karena terpaksa, gua ngelakuin ini karena gua juga sayang sama dia"
"apa – apaan lo main sayang – sayang aja" sahut lio tidak terima.
"kenapa lo yang sewot! Dia bukan cuma punya lo, ehh salah dia emang bukan punya lo lagi kan"
"jaga omongan lo ya!"
"apa? Apa yang harus gua jaga ha? emang benerkan apa yang gua bilang. Nih lagian ya, gua lebih deket duluan sama dia dibandingkan lo"
Lio tertawa mendengarnya, "yakin sama ucapan lo?"
"yakin lah!" suara disebrang sana dengan nada yang meyakini.
"jangan mimpi lo deh"
"apaan sih lo kok jadi aneh banget tau gak, lagian ya gua sama dia itu sayang sebagai sahabat. Dia udah gua anggap kayak saudara gua sendiri"
Lioberdeham sebentar, "denger ya, gua gapeduli lo mau udah kenal lama atau barusama dia. Dan gua gapeduli lo mau sayang sama dia sebagai apa, tapi harus yanglo inget. Dia milik gua selamanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia May (Sudah Terbit)
Genç KurguMay Aretha Elysha, yang memiliki arti Perempuan yang terbaik dan agung yang berasal dari Surga. Seorang gadis cantik yang biasa disapa dengan May atau Aya. Gadis yang berasal dari keluarga sederhana yang hangat, penuh kasih sayang, dan saling penger...