Bagian 6

26 5 0
                                    

"lo yakin gak mau gua temenin may?" tanyanya.

May yang sedang bersiap-siap menggelengkan kepala, "gausah kak, gua bisa sendiri kok. Lagi ini juga masalah gua jadi biar gua sendiri yang nyelesain" ucap nya.

"sok dah sok, firasat gua gaenak nih" sambungnya lagi.

May menghentikan sejenak aktivitas lalu menghadapnya, "gausah nethink deh kak, lagi juga cuma ketemu doang" ujarnya berusaha meyakini kak sasa.

Ya, semalem kebetulan kak sasa menginap dirumahnya. Dan kebetulan juga sekarang hari minggu, dan sudah hampir setiap malam minggu kak sasa selalu main kerumah gua dan tak jarang sekaligus menginap, sekaligus juga pacaran sama abang aqsa.

Dan semalam pun may juga cerita semuanya tanpa ada yang tertinggal, sekecil apapun itu pasti gua selalu cerita ke dirinya. Kak sasa selalu ngedukung dan selalu ada disaat dia sedih maupun senang. May senang bisa punya kakak kayak dia, walaupun kak sasa gabisa berbuat lebih selain menenangkan dirinya setidaknya sekarang sedikit merasa lega.

"gua ikut ya may, sekalian gua pengen refreshing dari kemarin gua pusing sama tugas tugas kuliah, ya ya ikut ya" rengek kak sasa.

"kalau mau refreshing kan bisa minta jalan jalan sama bang aqsa, bangunin aja noh dia palingan juga masih molor" membuat kak sasa memanyunkan bibirnya, duhh lucu deh kakak yang satu ini.

"nanti kalau ada apa apa gua pasti hubungin lo kok, udah deh gausah pake manyun manyun gitu jelek tau" kekeh may.

Setelah selesai siap siap may melangkahkan kaki ke luar kamar "gua jalan dulu ya kak, jangan lupa rapihin kamar gua" sambung may.

Ketika setelah turun dari anak tangga, may melihat bunda lagi duduk di ruang keluarga bersama ayah dan bang aqsa. Sejak kapan bang aqsa udah bangun, biasa nya juga masih molor.

Bang aqsa menoleh ke arahnya, "eh adik kecil gua mau kemana rapi banget? Cewek gua mana?" tanya nya.

"gua ada urusan sama temen, cewek lo ada dikamar gua lanjut tidur mungkin." balas may mengangkat bahu.

"urusan temen apa temen?"sambung nya membuat may mendelik ke arahnya.

"diem deh gausah mulai mulai" ketus may kesel. Dia malah terkekeh, mulai kan gak waras nya.

"hussh kalian kenapa kerjaannya bertengkar mulu sih. Kamu mau kemana dek?"tanya ayah.

"ayah kayak gatau aja, udah jadi makanan sehari hari itu mah yah"sambung bunda.

"aku ada urusan yah sama temen" balas may melihat jam tangan.

"yaudah aku berangkat dulu ya bun, yah udah telat nih"sambung lagi sambil berpamitan.

Setelah berpamitan, may melangkahkan kakinya keluar rumah dan menunggu taxi online yang dia pesan tadi, gak lama kemudian datang. Semoga ini pertanda baik, batin may.

*Di tempat lain*

"lo ngapain ngajak ketemuan disini?"tanya seseorang lelaki. Yang ditanya pun mendongakkan wajah nya menatap nya.

"eh, kamu udah dateng. Aku kira kamu bakalan telat datang atau mungkin malah gak mau dateng" balas nya tersenyum. Ya, wanita itu tersenyum senang, gak sia sia dia menunggu akhirnya yang ditunggu datang juga.

"udah deh langsung ke intinya aja, gua gasuka bertele-tele" ketusnya.

"duduk dulu sini, kamu mau pesan apa?biar aku pesenin" tanyanya lagi sambil berdiri.

"gausah, gua gamau apa apa"sahut cowok tersebut.

Wanita itu terduduk kembali, bersebrangan sama seseorang lelaki. Kedua nya sama sama diam, si cowok sibuk dengan ponselnya dan si wanita tengah sibuk memandanginya.

Dunia May (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang