Bagian 15

36 3 0
                                    

"janji? Lo ada janji apa sama dia?" tanyanya.

"......"

"may?"

"......"

Masih tak ada jawaban.

"sayang"

"......."

Citttttt!!!

"astaga, kak lio!" pekik may kaget sambil memeluknya.

"ahh gua tau nih, lo pasti mau modus kan ya ya hayo ngaku?!, pake segala ngerem ngerem mendadak biar bisa gua pelukan kayak yang di drama drama tuh"sambungnya.

"kebanyakan nonton drama lo" jawab lio.

"lo kenapa sih?!"tanyanya lagi dengan penasaran.

"gua?gua gak kenapa kenapa kak?" balas may.

Lio menghela nafas, "janji apa?"

May mengerutkan dahinya, janji apa? Maksudnya apa coba.

"ha?janji. Janji apa coba? Sama siapa? Maksudnya apa sih kak?" tanya may bingung.

"gausah pura-pura ay"

"gua gak pu---"

"mecca. Janji sama mecca, apa?"ucapnya langsung.

May terdiam sambil mengigit bibir bawahnya, ternyata kak lio mengingat dan mendengar ucapan dari mecca tadi. Duhh, jawab apa nih? batin may.

"eng-ngh anu itu kak, janji mau traktir di cafe biasa. Iya, janji mau traktir so-soalnya waktu itu gua kalah main game terus disuruh traktir deh" balas may dengan sedikit gugup. Duh, semoga kak lio gak curiga deh bisa mati gua.

Lio menghela nafas, "lo gak pandai bohong ay" sambil menatapnya dari kaca spion motornya.

"g-gua gak bohong kak, kalau lo gak percaya tanya aja sama mecca nya sendiri"

Duh bodoh banget sih may, gimana kalau misalnya kak lio beneran nanya langsung sama mecca?? Kenapa coba lo harus jawab kayak gitu? ahhh bunda may bingung, merutuki ucapannya barusan dalam hati.

"yaudah yuk pulang, gua udah laper banget nih" ucap lio sambil memakai helmnya.

"eum anu, kak lio beneran jadi mau nanya mecca langsung?" tanya may was was.

"kenapa? Gak penting juga" balasnya menatap may dari kaca spion.

May menghelas nafas lega, syukur deh "eh gapapa kok"

"yaudah pegangan" titah lio.

"iya iya, tadi ngecurigain sekarang nyuruh nyuruh terus bawel lagi"gerutu may sambil memegang kedua sisi jaket lio.

"tsk, pegangan sayang. Apa perlu dibantuin?"

"ini udah pegangan, gak bisa ngerasain apa?"

"tsk, pegangannya itu bukan disini tapi yang bener disini. Baru bener bener kerasa" sambil menarik tangan may kedepan perutnya, ahh lebih tepatnya memeluknya.

"ini mah bukan pegangan, tapi minta dipeluk. Dasar modus!"

Lio hanya tersenyum sambil sedikit terkekeh melihat seseorang yang sangat dia sayangin ngedumel sendiri dari kaca spion motornya. Ahh may nya benar benar sangat menggemaskan.

******

"aduh duh duh, nyaman banget kayaknya meluknya"

May mengerutkan dahinya sambil memejamkan matanya, kok ada suara bunda yah?. Seketika may membuka matanya terpekik kaget dan langsung menegakan tubuhnya.

Dunia May (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang