Tak Sempurna,

1.4K 129 43
                                    

Jungkook akhirnya kembali disibukan dengan berbagai macam hal yang bersangkutan dengan sekolah dan segala tetek bengek yang berkaitan dengan pendidikannya, hal ini juga berlaku untuk Jimin... Sahabatnya.

Tapi ada yang sedikit berbeda kali ini...
Mendadak tanpa diperintah, musim semi yang sedikit bisa ia rasakan hangatnya tiba-tiba tanpa rotasi pasti berganti menjadi  musim dingin diawal bulan ..
Dingin namun belum sampai menusuk tulang..
Dan begitulah efek dari perubahan musim dalam kesehariannya, nyatanya juga berdampak pada atmosfirnya,

Atmosfir yang dimaksud Jungkook si pendiam nomor wahid dijajaran siswa tingkat dua adalah rasa canggung yang akhir-akhir ini mendominasi hubungan persahabatannya dengan Jimin sejak Jungkook mengetahui Fakta bahwa ternyata Jimin adalah adik Yoon-Gi yang mana itu berarti sahabatnya adalah adik tiri atau adik angkat atau apalah penyebutan yang tepat dari orang yang ia yakini adalah kakaknya yang selama ini hilang.. Jungsoo atau sekarang kita bisa menyebutnya NamJoon.

Entah Jungkook harus merasa senang atau sedih saat dia sendiri yakin hampir menemukan titik terang atas pencariannya..

Disatu sisi Jungkook bersyukur karena langkahnya yang dalam lorong gelap mendapat sebuah titik cahaya meski masih terlihat remang, apalagi ditambah si manis  sudah bisa dekat dengan target incaran yang masih dalam keadaan kritis juga menjadi orang yang hati kecilnya katakan sebagai Jungso tapi.. 
Disisi sebelahnya, Jungkook merasa sedih manakala hubungannya dengan Jimin menjadi kaku dan canggung begini..

Kaku dan canggung..
Bukankah keduanya sama saja buruk untuk dijabarkan definisinya ?

Baik Jimin maupun Jungkook terjebak dalam zona egois mereka sendiri akan keadaan..
Keegoisan yang membuat mereka buta akan persahabatan yang sudah lama terikrarkan..

Jungkook yang merasa dibohongi selama ini oleh Jimin atas curahan hatinya tentang kakaknya yang sangat ia rindukan..

Sedang Jimin, remaja itu membiarkan rasa takut akan kehilangan NamJoon terpupuk menjadi keegoisan yang berakhir pada hubungannya dengan Jungkook yang perlahan merenggang...

Dalam kata lain, Jimin mulai memiliki rasa yang sama seperti Yoon-Gi 'perasaan tidak rela jika NamJoon kembali pada mereka yang sesungguhnya lebih berhak atas remaja yang masih nyaman dalam pembaringanya'

Takdir seakan tak pernah puas untuk bermain sejenak dengan cucu-cucu Adam demi bisa melihat sebutir keputus asaan mereka menyeruak.

*******

"aku benar-benar tidak tahan dengan situasi ini..hahh"

Hela nafas mendominasi langkah Jungkook saat tungkainya ia bawa keluar dari koridor lantai dasar sekolahnya yang mulai sepi...

Wajah Jungkook terlihat suram dengan lipatan di beberapa titik...

Satu minggu tidak bertegur sapa dengan Jimin, satu minggu tidak terlibat guyonan dengan sahabat bantetnya membuat Jungkook merasa hambar menjalani hari-harinya..
Sayur tanpa garam..

Jangankan untuk bertegur sapa atau bercanda, sejak awal Jungkook kembali dan menguasai bangku kesayangannya saja Jimin sudah memilih menjauh dari Jungkook dengan secara terang-terangan pindah tempat duduk..

Meski awalnya Jungkook biasa saja dan tak terkejut dengan sikap Jimin yang memang sudah terlihat semenjak Jungkook mendapatkan akses freepass dari Suran untuk menempel pada NamJoon, tapi kenyataannya hati tak bisa dibohongi..

Jungkook merasa kehilangan sekalipun dirinya juga memilih jalan yang sama dengan  Jimin..

"eoh... Tumben Jimin Hyeong tidak membawa motornya dan...

My Son Our Brother [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang