Dibawah terang cahaya lampu Kristal yang indah, dua keluarga tengah mengadakan acara makan malam untuk merayakan hari pernikahan putra dan putri mereka yang satu minggu alu diadakan, pernikahan yang dibangun bukan dengan berlandaskan cinta seperti orang normal diluaran sana. Pernikahan bisnis yang mau tidak mau harus Kim Seokjin terima untuk menyelamatkan perusahaan orang tuanya yang tengah dalam masa pallid.
Kim Seokjin adalah anak yang penurut, dia adalah pribadi yang terkenal dengan budi pekerti yang tanpa celah. Parasnya yang tampan sering sekali menjadi topic pembicaraan dikalangan para wanita maupun pria yang menatap iri pada Seokjin.
Bisa dibilang Seokjin adalah penggambaran sempurna sosok pangeran dikehidupan nyata, namun ketika Seokjin baru mengenal perasaan tulus pada seorang wanita yang sudah semenjak Senior High School mencuri perhatiannya, perusahaan yang didirikan oleh mendiang kakeknya justru mengalami terpaan badai, banyak investor yang merasa kecewa pada kemajuan perusahaan yang semakin hari seakan mengalami penurunan hingga mempengaruhi harga saham yang mereka tanamkan pada Tuan Kim –ayah Seokjin. Perlahan-lahan, para investor yang sebagian adalah pemegang saham terbanyak mulai menunjukan ketidak nyamananya hingga satu demi satu mulai menarik diri.
Disaat itulah, Tuan Kim In Suk ayah dari Jisoo datang untuk menawarkan diri menjadi penyuntik dana bagi perusahaan milik Tuan Kim -ayah Seokjin. Seperti kehidupan drama para Caebol yag tidak jauh-jauh dengan drama pernikahan bisnis, pernikahan Jisoo dan Seokjin adalah buah dari hasil kesepakatan yang pada akhirnya terealisasikan.
Hari itu pernikahan antara Seokjin dan Jisoo berlangsung, pernikahan yang membuat Jisoo pada akhirnya mulai menaruh hati pada sosok Seokjin yang bagai tanpa celah.
jisoo jatuh cinta pada pandangan pertama.
"aku tidak menyangka kita bisa menjadi besan pada akhirnya, memiliki Jisoo sebagai menantu dikeluarga kami seperti mendapat anugerah dari Tuhan." Tutur Nyonya Kim dengan senyum dan pandangan yang tak lepas dari Jisoo yang saat ini duduk disamping anaknya.
"ibu jangan berlebihan seperti itu, aku hanya wanita biasa yang kebetulan lahir ditengah keluarga ayah yang berkecukupan." Jisoo membalas dengan sopan dan merendah untuk pujian yang dilayangkan nyonya Kim.
Gadis yang sejak malam pertama belum juga mendapatkan apa yang para wanita seharusnya dapatkan dari suaminya itu menatap seokjin yang seakan tak perduli dengan apa yang tengah mereka bahas.
acara sakral yang mereka lakukan justru mengubah segala sifat malaikat seokjin menjadi iblis yang tak kasat mata dihadapan orang tua dan ayah mertuanya.
Jisoo adalah pribadi yang cukup sensitive pada keadaan sekitar termasuk pada orang-orang disekelilingnya jadi tidak sulit menebak ekpresi wajah Seokjin yang sekarang mengacuhkannya didalam pesawat yang akan membawa mereka ke Negara yang sudah dipilihkan oleh nyonya Kim sebagai tempat Honeymoon mereka.
"jin-ah.." Jisoo sepertinya sudah mulai tidak nyaman diacuhkan oleh Seokjin, dengan merendahkan nada suaranya Jisoo memanggil suaminya yang tengah asik membaca.
panggilan pertamanya gagal, sudah bisa tertebak
Kelas bisnis yang mereka tempati membuat Jisoo semakin di buat tak nyaman karna tak ada satu orangpun yang mengobrol dengannya. Bahkan Seokjin yang duduk tepat disampingnya lebih tertarik pada buku tebal yang akhir-akhir ini menjadi favorite laki-laki itu.
"jika kau tak ingin pergi, seharusnya kau menolak saja. Jangan pergi dengan keterpaksaan begini. Aku sungguh tidak apa-apa jika kita tak melakukan hal ini sekalipun."
"dan membuat ayahmu terus menerus meneror keluargaku dengan kuasanya ?." begitu datar tatapan mata seokjin yang diberikan pada Jisoo atas perkataan gadis itu. Seokjin tahu Jisoo adalah gadis baik, namun tetap saja cinta tak bisa dipaksakan dan Seokjin tak mencintai Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Son Our Brother [END]
Fiksi PenggemarOriginal cover by @naomyarmy Cast : Jungkook ( B ) NamJoon ( T ) Yoon-Gi ( S )